49
2. Uji Hipotesis
a
Uji Pangkat Tanda
Wilcoxon
Menurut Suliyanto 2014: 62, uji pangkat tanda
Wilcoxon
termasuk jenis statistik non parametrik. Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang berpasangan jika data yang
digunakan berskala ordinal. Pengujian non parametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil dan lebih mudah dihitung
daripada metode parametrik. Dalam statistik non parametrik, kesimpulan dapat ditarik tanpa
memperhatikan bentuk distribusi populasi statistik yang bebas distribusi. Uji pangkat tanda
Wilcoxon
digunakan sebagai uji beda dua sampel berpasangan dengan alasan data yang diteliti berasal dari
sejumlah responden yang sama dan berkaitan dengan periode waktu pengamatan yang berbeda sebelum dan sesudah memperoleh kredit
dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru. Dengan uji ini, dijelaskan apakah penelitian yang dilakukan mengalami perubahan
saat variabel ini diamati pada awal periode maupun akhir periode. Adapun variabel-variabel yang diamati dan diuji adalah jumlah modal
usaha, jumlah omzet penjualan, jumlah laba usaha, dan jumlah tenaga kerja. Uji pangkat tanda
Wilcoxon
dihitung menggunakan aplikasi
SPSS
21.0. Setelah uji pangkat tanda
Wilcoxon
dilakukan, akan muncul nilai Z dan nilai probabilitas p.
50
Dasar pengambilan keputusan dalam uji pangkat tanda
Wilcoxon
adalah sebagai berikut: H0
= Tidak ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah memperoleh kredit di KSU Nuansa Baru.
H1 = Ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah
memperoleh kredit di KSU Nuansa Baru. Dengan tingkat signifikansi α=5, maka apabila nilai probabilitas
p 0,05 maka H0 diterima, yang artinya tidak ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah memperoleh kredit di KSU
Nuansa Baru. Sementara, apabila nilai probabilitas p 0,05 maka H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan variabel yang diuji antara
sebelum dan sesudah memperoleh kredit di KSU Nuansa Baru.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN