35
3. Analisis
Bantuan Modal dan Kredit Bagi
Kelompok Pelaku
Usaha Mikro
Oleh Dinas
Koprasi dan
UMKM Kota
Semarang Studi
Kasus: KPUM
di Kelurahan Pakunden,
Kecamatan Semarang Tengah. Rifda Zahra
Afifah, 2012. Modal
usaha,omzet penjualan,
dan laba
usaha yang
memperoleh kredit.
Analisis deskriptif, uji
validitas, uji reliabilitas,
dan
uji pangkat
tanda Wilcoxon.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
kredit dari
Dinas Koperasi
dan UMKM
dapat membantu
meningkatkan modal
usaha, omzet penjualan,
dan laba para pelaku
usaha mikro
di Kelurahan
Pekunden yang dilihat
dari perbedaan
variabel modal
usaha, omzet
penjualan, dan
laba antara
sebelum dan
setelah mendapat kredit.
C. Kerangka Berpikir
Kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru yang memberikan kredit modal usaha kepada pelaku usaha mikro tentunya
terjadi perkembangan dari usaha mikro meliputi: jumlah modal usaha, jumlah tenaga kerja, jumlah omzet penjualan, dan jumlah laba usaha.
Dengan demikian setelah memperoleh kredit, dari keempat variabel seharusnya jumlahnya lebih besar dibandingkan sebelum memperoleh
kredit. Adapun kerangka berfikir disusun sebagai berikut:
36
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan yaitu untuk mengatasi permasalahan modal usaha mikro adalah dengan memberikan
kredit. Dengan adanya kredit, diharapkan dapat meningkatkan kemajuan pelaku usaha mikro. Indikator yang terdapat pada perkembangan usaha
mikro meliputi: jumlah modal usaha, jumlah omzet penjualan, jumlah laba usaha dan jumlah tenaga kerja selama sebulan. Suatu usaha dikatakan
berkembang apabila terjadi peningkatan jumlah omzet penjualan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pelanggan sehingga pelaku usaha
mampu menambah jumlah tenaga kerja. memperoleh kredit, pelaku usaha mikro mampu menunjukan adanya perbedaaan sebelum dan sesudah
memperoleh kredit. Ketika adanya peningkatan dari keempat indikator terhadap pelaku usaha mikro yang menjadi nasabah di Koperasi Serba
Usaha Mikro
Jumlah Modal Usaha
Jumlah Omzet Penjualan
Jumlah Laba Usaha
Jumlah Tenaga Kerja
Kredit
Perkembangan Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru
37
Usaha KSU Nuansa Baru di Kecamatan Karanganyar itu artinya usahanya mengalami perkembangan.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan beberapa hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik hipotesis yaitu:
1. Terdapat perbedaan jumlah modal usaha mikro sebelum dan sesudah
memperoleh kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru di Kecamatan Karanganyar.
2. Terdapat perbedaan jumlah omzet penjualan usaha mikro sebelum dan
sesudah memperoleh kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru di Kecamatan Karanganyar.
3. Terdapat perbedaan jumlah laba usaha mikro sebelum dan sesudah
memperoleh kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru di Kecamatan Karanganyar.
4. Terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja usaha mikro sebelum dan
sesudah memperoleh kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru di Kecamatan Karanganyar.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Oleh karena itu, data yang diperoleh dari penelitian ini diwujudkan
dalam bentuk angka dan analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010: 13.
Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif. Karena penelitian ini akan menganalisis
perbedaanperbandingan variabel jumlah modal usaha, jumlah omzet penjualan, jumlah laba usaha, dan jumlah tenaga kerja.
Jadi kesimpulan dari penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji pangkat tanda
Wilcoxon
. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah memperoleh kredit dari Koperasi Serba Usaha KSU Nuansa Baru yang meliputi perkembangan usaha mikro
dengan indikator jumlah modal usaha, jumlah omzet penjualan, jumlah laba usaha dan jumlah tenaga kerja,