Persamaan penelitian ini dengan penelitian relevan adalah sama- sama meneliti mengenai Profesionalisme Auditor Pemula,Pelatihan dan
Tindakan Supervisi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nensitrias adalah penambahan satu variabel independen yakni Pengalaman, selain itu
penelitian Nensitrias menggunakan KAP wilayah Yogyakarta dan Solo. Sedangkan, dalam penelitian ini hanya menggunakan KAP di Yogyakarta
sebagai objek penelitiannya.
F. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Pemula. Seseorang yang sering melakukan pekerjaan dalam bidang auditing
akan memiliki banyak pengalaman yang dapat memudahkan dalam mendeteksikecurangan. Penelitian Fakhri Hilmi 2011 menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman auditor dan pendeteksian kecurangan, hal ini berarti pengalaman akan menjadikan
bekal bagi auditor khususnya auditor pemula yang akan melaksanakan tugas audit. Semakin banyak tugas dalam pengauditan yang dilakukan
seorang auditor pemula, maka semakin banyak pula pengalaman yang didapatkan, sehingga dalam melaksanakan tugas auditing akan lebih
mudah dalam pendeteksian kecurangan yang terjadi. Oleh karena itu, pengaruh pengalaman secara langsung akan mempengaruhi tingkat
keprofesionalan auditor pemula.
2. Pengaruh Pelatihan Profesional terhadap Profesionalisme Auditor Pemula. Pelatihan merupakan suatu pendidikan jangka pendek yang akan
memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan untuk seseorang yang mengikutinya. Seorang auditor yang notabene sering mengikuti pelatihan
seperti seminar, simposium, lokakarya dan kegiatan penunjang ketrampilan lainnya yang berkaitan dengan bidang pengauditan akan
memiliki bekal untuk mendeteksian kecurangan. Hasil penelitian yang mendukung bahwa pelatihan berpengaruh terhadap Profesionalisme
Auditor Pemula dilakukan oleh Nensitriyas 2011 yang menyimpulkan bahwa Pelatihan memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
Profesionalisme Auditor Pemula, semakin tinggi pelatihan yang diikuti auditor semakin tinggi pula tingkat Profesionalisme Auditor Pemula.
Positif signifikan
berarti jika
pelatihan auditor
tinggi, maka
Profesionalisme Auditor Pemula juga tinggi. Sebaliknya, apabila Pelatihan auditor rendah maka Profesionalisme Auditor Pemula juga rendah.
3. Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Profesionalisme Auditor Pemula. Adanya pengarahan dan mentoring yang dilakukan oleh auditor
senior kepada auditor pemula dapat memberikan efek yang positif bagi auditor pemula. Tindakan supervisi menjadikan seorang auditor yang
belum pernah mengaudit sebelumnya akan mendapat banyak pelajaran dan arahan dari auditor senior, hal ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi
seorang auditor yang masih baru untuk menunjang kepiawaiannya dalam
mengaudit. Jadi, aspek Tindakan Supervisi sangat dibutuhkan bagi auditor pemula yang notabene memerlukan bimbingan dan arahan selama proses
pengauditan untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengaudit suatu perusahaan.
4. Pengaruh Pengalaman, Pelatihan Profesional dan Tindakan Supervisi terhadap Profesionalisme Auditor Pemula.
Menjadi seorang
auditor yang
profesional diperlukan
pertimbangan-pertimbangan yang tidak mudah terutama untuk auditor yang masih baru. Banyak faktor yang mempengaruhi auditor agar mampu
menjadi seorang auditor yang profesional. Pertama, pengalaman, semakin lama seorang auditor bertugas, semakin banyak tugas-tugas pemeriksaan
laporan keuangan yang pernah dilakukan dan semakin banyak jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani, maka pertimbangan auditor terhadap
kecurangan akan semakin baik. Kedua, Pelatihan Profesional, semakin banyak pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh auditor maka akan semakin
ahli pula auditor dalam menangai tugas auditing. Ketiga, Tindakan Supervisi, semakin banyak pengarahan dan mentoring yang dilakukan oleh
supervisor dalam hal ini auditor senior terhadap auditor baru akan memberikan manfaat tersendiri bagi auditor baru. Adapun manfaat yang
dapat diperoleh auditor pemula dengan adanya Tindakan Supervisi adalah banyaknya pengalaman yang didapatkan serta arahan yang diberikan akan
semakin menambah baik kinerja dari seorang auditor pemula, dengan hal ini diharapkan profesionalisme dari seorang auditor pemula dapat tumbuh
seiring dengan Tindakan Supervisi yang diberikan oleh atasan kepada Auditor Pemula.
G. Paradigma Pemikiran