74
KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Maka dari itu harus menggunakan strategi yang
tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.
C. Analisis SWOT KKG PAB Kabupaten Semarang
1. Faktor IFAS dan EFAS
Berdasarkan hasil kajian lapangan, analisis dokumen dan hasil wawancara, hasil FGD diperoleh
data berupa faktor kekuatan dan kelemahan IFAS, serta faktor peluang dan ancaman EFAS sebagai
berikut:
75
Tabel IV.3 IFAS dan EFAS
a. Standar Program
No IFAS
1
KE KU
A T
A N
KKG PAB telah memiliki program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
2 Program KKG PAB telah merujuk pada empat
kompetensi pedagogik, profesional, social, kepribadian 3
Program KKG PAB telah menentukan waktu pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana
4 Program KKG PAB telah diketahui dan disyahkan oleh
Pembimbing Masyarakat Buddha Propinsi Jawa Tengah
1
KE LE
M A
H A
N Pengembangan program belum terstruktur dalam
program umum, program inti, maupun program penunjang
2 Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang
saja dan tidak disosialisasikan 3
Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat mengajar
4 Belum adanya program yang bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan pendidikan.
5 Belum dikembangkan program penunjang seperti
penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru
mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar profesional, TIPD, dan kerja sama internasional
6 Praktek pelaksanaan program kerja belum
dilaksanakan secara maksimal
76
EFAS 1
P EL
U A
N G
Penambahan program masih dimungkinkan terutama program pengembangan dan program penunjang
2 Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan
program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan dalam meningkatkan kompetensi guru PAB
3 Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota
KKG
1 A
N C
A M
A N
Koordinasi yang tidak jelas terutama tentang kewenangan dalam mengesahkan program KKG PAB
antara pejabat Kemenag dan Kemendiknas
2 Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan
program-program kegiatan KKG 3
Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk menurunkan anggaran
b. Standar Organisasi
No IFAS
1 KE
KU A
T A
N KKG PAB mempunyai surat ijin operasional yang
dikeluarkan oleh Pembimas Buddha Kemenag Propinsi Jawa Tengah
2 Anggota KKG PAB memiliki kualifikasi lulusan S.1 dan
memiliki sertifikat pendidik 3
Pengurus KKG PAB disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
1
KE LE
M A
H A
N Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian
tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil
2 Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam
mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG 3
Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada ADART tetapi berdasarkan pada penunjukkan
77
No EFAS
1 P
EL U
A N
G Pengembangan KKG PAB berdasarkan
guguskecamatan masih dimungkinkan 2
Susunan Kepengurusan KKG PAB lebih disesuaikan dengan Standar Organisasi
3 Penyusunan ADART Organisasi sebagai pedoman
penyelenggaraan KKG
1 A
N C
A M
A N
Sentralisasi KKG PAB dalam lingkup wilayah kabupaten dan tidak dibagi kedalam
gugusKecamatan
2 Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas
dan Kemenag dalam pembinaan KKG PAB
c. Standar Pengelolaan
No IFAS
1 KE
KU A
T A
N Pengelolaan KKG PAB telah mengacu pada standar
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
2 Administrasi dan dokumentasi program kegiatan
dikelola dengan baik 3
Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistim kolegial antar pengurus.
1
KE LE
M A
H A
N Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi
tanggung jawab pengurus
2 Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan KAK
sebagai pedoman pelaksanaan program 3
Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap- tiap pelaksanaan kegiatan.
4 Belum semua rencana kerja dapat terealisasi
5 Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya
kegiatan yang berasal dari dana blokgrand 6
Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG
78
EFAS 1
P EL
U A
N G
Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan
2 Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja
KAK sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
3 Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan
analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk dijadikan dasar dalam penyusunan rencana
program kegiatan
4 Memetakan program kegiatan berdasarkan skala
prioritas
1
A N
C A
M A
N Sedikitnya jumlah siswa yang beragama Buddha
pada masing-masing sekolah untuk tiap-tiap jenjang kelas
2 Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang
diperbantukan di sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala
Sekolah
3 Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai
dengan program kerja KKG
d. Standar Sarana dan Prasarana
No IFAS
1
KE KU
A T
A N
KKG PAB telah memiliki kantor sekretariat 2
KKG PAB telah memiliki inventeris barang yang berupa Laptop
3 Sebagian besar anggota KKG telah memiliki dan
menguasai Teknologi Informasi
1
KE LE
M A
H A
N Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa
laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap
2 Kurangnya sarana prasarana yang berupa media
pembelajaran 3
Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi
79
EFAS
1 P
EL U
A N
G Jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama
Buddha untuk menunjang sarana prasarana berupa media pembelajaran, perpustakaan,
maupun laboratorium microteaching
2 Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk
menunjang sarana prasarana 3
Menjalin kerjasama dengan Yayasan pengelola tempat ibadah vihara
1 A
N C
A M
A N
Jarak tempuh yang terlalu jauh antar masing- masing sekolah angota KKG maupun dengan
sekretariat.
2 Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah
yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan
e. Standar Sumber Daya Manusia SDM
No IFAS
1
KE KU
A T
A N
Kualifikasi Pembina nara sumber rata-rata memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang
sedang menempuh jenjang S.2
2 Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG
rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 10 tahun
3 Adanya anggota KKG yang telah menjadi guru
pemandu di LPMP 1
KE LE
M A
H A
N Terbatasnya pejabat structural dan non structural
agama Buddha yang menjadi nara sumber 2
Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian yang relevan dengan materi yang disampaikan
3 Belum dimilikinya nara sumber pendukung yang
terdiri dari pengawas dan tim pengembang agama Buddha
4 Belum adanya kerjasama dengan PTAB dalam hal
penyediaan nara sumber
80
EFAS
1
P EL
U A
N G
Jalinan KKG kabupaten semarang dengan STAB yang ada di Kabupaten Semarang untuk
menyediakan nara sumber yang berkualitas dan profesional
2 Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk
meningkatkan kualifikasi pendidikan 3
Menjalin kerjasama dengan KKG Kab lain dalam penyediaan nara sumber.
4 Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam
penyediaan nara sumber 1
A N
C A
M A
N Belum adanya Pengawas Agama Buddha di
Kabupaten Semarang 2
Belum adanya pejabat Struktural Penyelenggara Agama Buddha di Kabupaten Semarang
3 Belum adanya Kepala Sekolah yang berasal dari
Guru Pendidikan Agama Buddha
f. Standar Pembiayaan
No IFAS
1 KE
KU A
T A
N Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan
dengan baik yang meliputi pemasukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola
2 Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan
anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana
1
KE LE
M A
H A
N Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai
kegiatan social dan operasional yang lain
2 Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG
bersumber dari dana pemerintah dan dana blokgrand
3 Belum adanya penggalian dana yang bersumber
dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator, maupun sponsor.
4 Ploting anggaran yang tidak jelas
81
EFAS 1
P EL
U A
N G
Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana
2 Pemerintah Dirjen Bimas Buddha mendorong
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu
dan proposal bantuan dana blokgrand
3 Penggalian dana secara mandiri melalui iuran
anggota 1
A N
C A
M A
N Kurangnya partisipasi masyarakat dalam
mendukung kegiatan KKG 2
Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari pemerintah
3 Rendahnya kepedulian masyarakat Buddhis
terhadap pendidikan
g. Standar Penjaminan Mutu
No IFAS
1
KE KU
A T
A N
Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban setiap selasainya pelaksanaan kegiatan
2 Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihak-
pihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana.
3 Data-data mengenai Visi, misi, ADART, Program
Kerja, dan Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan.
1
KE LE
M A
H A
N Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi
untuk melihat keseuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG
2 Belum adanya pemantau internal untuk setiap
pelaksanaan program Kegiatan KKG PAB
3 Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang
disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan.
4 Belum semua Outputhasil yang diperoleh dari
kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan.
5 Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya.
82
EFAS 1
P EL
U A
N G
Pengurus menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik
2 Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang
berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi
1 A
N C
A M
A N
Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi.
2 Masih rendahnya komitmen guru pendidikan
agama Buddha terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Buddha
2. Hasil Analisis SWOT terhadap Masing-masing Standar