Analisis Data METODE PENELITIAN

dalam paduan suara SMAN-2 Yogyakarta membawa hasil yang sesuai dengan harapan. Hasil yang efektif tidak hanya melibatkan solusi masalah tetapi juga meletakkan kembali masalah ke dalam suatu kerangka sehingga melahirkan pertanyaan baru. Hal ini terlihat dalam siklus penelitian ketika dilakukan refleksi yang menekankan kegiatan metode simulasi, ditemukan bahwa siswa masih menganggap metode ini lucu karena merupakan hal yang baru siswa masih belum bisa serius. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemusatan perhatian dengan cara pertama memberikan pengertian bahwa metode simulasi ini merupakan konsep untuk mempersiapkan diri sebagai cara mempersiapkan diri ketika menghadapi keadaan atau situasi yang sebenarnya. 3. Validitas Proses Validitas proses berkenaan dengan keterpercayaan dan kompetensi. Dalam hal ini peneliti dan kolaborator secara terus menerus dapat memberi kritik kepada diri sendiri dalam situasi yang ada sehingga dapat melihat kekurangan dan segera berupaya memperbaikinya. Dalam situasi dan kondisi pembelajaran paduan sura SMAN-2 Yogyakarta, semua siswa mengikuti jalannya kegiatan latihan, sebagian aktif terlibat pembelajaran, menanyakan kesulitan, dan mengikuti kegiatan vokalisi dengan serius dan bersemangat namun sebagian anak juga terlihat pasif. Peneliti bersama kolaborator kemudian mencari sebabnya mengapa siswa pasif dan cenderung diam, untuk mengatasi hal tersebut siswa didorong untuk mengutarakan apa saja yang dirasakan, seperti malu, takut bertanya, takut salah. Selanjutnya dilakukan pendekatan individu yang difokuskan pada siswa tersebut sampai muncul kepercayaan diri untuk bernyanyi dengan benar. 4. Validitas Katalitik Validitas katalitik terkait dengan kadar pemahaman yang tercapai pada realitas proses pembelajaran dengan cara mengelola perubahan di dalamnya, termasuk pemahaman peneliti dan siswa terhadap peran masing-masing dan tindakan yang diambil sebagai akibat perubahan ini. Dalam kasus pelaksanaan tindakan pada paduan suara SMAN-2 Yogyakarta, peneliti dan kolaborator paham bahwa kelemahan beberapa siswa dalam bernyanyi adalah rasa percaya diri yang kurang ketika tidak bernyanyi secara bersama-sama. Dengan adanya pendekatan individu, pendampingan khusus, pemberian pujian, memotivasi serta mengapresiasi usaha belajarnya merupakan tindakan positif yang membantu mengatasi masalah kepribadian seperti takut salah dan rasa malu. 5. Validitas Dialogik Validitas dialogik dapat beriringan dengan pemenuhan kriteria demokratik yaitu setelah seseorang mengungkapkan pandangan, pendapat, atau gagasannya, selanjutnya akan meminta peserta lain untuk menanggapinya secara kritis sehingga terjadi dialog kritis dan