Urgensi Akhlak dalam Islam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sebagai seorang Muslim, teladan yang sangat penting untuk dijadikan sebagai panutan dalam pribadi dan akhlak sehari-hari adalah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Allah SWT telah mengapresiasi ketinggian akhlak atau budi pekerti Nabi Muhammad dengan memberi pujian, sebagaimana yang tergambar di dalam ayat al-Qur’an berikut: ﺴﺮِﺴْﺒ ﺴمْﻮﺴـْﺒﺴو ﺴﱠﻪﺒ ﻮُﺟْﺮﺴـ ﺴنﺎﺴ ْ ﺴِ ﺲﺔﺴﺴ ﺴﺣ ﺲةﺴﻮْ ُأ ِﱠﻪﺒ ِلﻮُ ﺴر ِﰲ ْ ُ ﺴ ﺴنﺎﺴ ْﺪﺴﺴ ﺒًﲑِﺜﺴ ﺴﱠﻪﺒ ﺴﺮﺴﺴذﺴو ٨ Artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ” 32 Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadith yang memberikan pencerahan kepada ummat muslim, bahwa betapa kedudukan akhlaq al-kariimah menempati posisi yang sangat signifikan dalam rangka menggapai tugas mulia manusia selaku khalifah di muka bumi ini. Akhlak mulia ini senantiasa relevan sepanjang kehidupan manusia dimana pun dan kapan pun, menembus batas ruang dan waktu. 33 Salah satu isi dari kitab nashaih al-ibad dalam bab yang ke dua yaitu bersumber dari Sabda Nabi Muhammad SAW : 32 QS. Al-Ahzab [33]:21 33 Hamzah Tualeka, et.al, Akhlak Tasawuf, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011, h. 16. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id لﺎ أ و ﷲ ﻰ ﱯ ﺒ ﺎ ﻬ ﻀ أ ء ﺷ نﺎ ﺣ ﲔ ﺒو ﻪ نﺎﳝﻷﺒ Artinya : Dari Nabi SAW sesungguhnya beliau bersabda : dua perkara yang tidak ada yang lebih utama dari keduanya yaitu iman kepada Allah dan dan kemanfaatan bagi orang-orang islam Yang di maksud kemanfaatan bagi orang –orang islam dalam kitab nashaih al-ibad yaitu kemanfaatan baik berupa ucapan, kedudukan, harta, maupun badan. 34 Sedangkan dalam kitab nashaih al-ibad terdapat 10 BAB, yang akan peneliti rinci sebagai berikut : a. BAB yang pertama berisi mukadimah dari pengarang kitab. b. BAB yang kedua berisi 33 Mauizah. c. BAB yang ketiga berisi 55 Mauizah d. BAB yang keempat berisi 37 Mauizah e. BAB yang kelima berisi 27 Mauizah f. BAB yang keenam berisi 17 Mauizah. g. BAB yang ketujuh berisi 10 Mauizah. h. BAB yang kedelapan berisi 5 Mauizah. i. BAB yang kesembilan berisi 5 Mauizah. j. BAB yang kesepuluh berisi 29 Mauizah. 34 Muhammad ibn Umar Nawawi al-Jawi al-Bantani, Nashaih Al-Ibad, Beirut : Dar Al- Kotob Al-Ilmiyah, 2013, h. 8 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Jika didefinisikan nashaih al-ibad itu bermakna nasihat-nasihat bagi para hamba Allah. Dimaksudkan agar para hamba Allah menjadi kuat imannya dan lebih yakin terhadap ajaran Agama Islam serta memiliki akhlak yang baik. Oleh karenanya kitab nashaih al-ibad ini menjadi sebuah karya fenomenal yang menjadi rujukan banyak pondok pesantren dan madrasah di berbagai penjuru nusantara, dikarenakan kitab tersebut berisikan tentang berbagai macam sabda Nabi Muhammad SAW yang terkait dengan akhlak yang mulia, serta berbagai macam ucapan para sahabat dan para orang-orang sholih yang mengandung banyak sekali mutiara-mutiara hikmah dan diharapkan bisa menjadi jalan untuk mendapatkan Ridla Allah Subhanahu Wa Ta’ala. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini guna mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan suatu metode yang tepat. Dengan demikian, maka peneliti membuat suatu perencanaan dan langkah-langkah yang akan ditempuh. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dikatagorikan dalam rencana penelitian. Rencana penelitian adalah desain atau strategi yang mengatur latar setting penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid. 35 Penelitian yang dilakukan peneliti kali ini menggunakan pendekatan fenomenologis. fenomenologi memiliki dua makna, sebagai filsafat sains dan sebagai metode penelitian. Studi fenomenologi ini mencoba mencari arti pengalaman dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologi adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut. Fenomenologi merupakan strategi dalam penelitian kualitatif. Di 35 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2000, h. 80 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dalamnya, peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomenologi sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama di dalamnya untuk mengembangkan pola-pola dan relasi makna. 36 Sedangkan jenis penelitian yang diteliti kali ini merupakan penelitian kualitatif interaktif, yaitu studi yang mendalam dengan menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari subjek dalam lingkungan alamiahnya. Peneliti menginterpretasikan fenomena-fenomena bagaimana orang mencari makna daripadanya. Jenis strategi penelitian yang digunakan peneliti sepanjang penelitian adalah strategi studi lapangan kualitatif. Yaitu metode spesifik yang diterapkan peneliti seperti pengumpulan data melalui observasi. Metode kualitatif ini digunakan berdasarkan beberapa pertimbangan : Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antar peneliti dan informan; ketiga metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri 36 M. Djunaidi Fauzan Almansur, Metode Penelitian Kualitatif, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, h. 57.