jaminan sosial dan kesejahteraan. Karena merealokasi pendapatan dan tidak membuat perubahan dalam barang dan jasa, pembayaran transfer
bukan bagian dari Gross Domestic Product GDP. d.
Ekspor bersih net exports Ekspor bersih memperhitungkan perdagangan dengan negara lain.
Ekspor bersih adalah nilai barang dan jasa yang diekspor ke negara lain dikurang nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara lain atau
menunjukkan pengeluaran bersih dari luar negeri pada barang dan jasa yang memberikan pendapatan bagi produsen domestik.
B. Penelitian yang Relevan
Padmantyo dan Muqorobin 2011 meneliti analisis variabel yang mempengaruhi kredit macet perbankan di Indonesia. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia SBI, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, Gross Domestic Product GDP, dan Nilai
Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat serta variabel internal yaitu Financing To Deposit Ratio
FDR untuk bank syariah dan Loan To Deposit Ratio
LDR untuk bank konvensional. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Regresi Linier
Berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa FDR dan tingkat Gross Domestic Product
GDP berpengaruh negatif terhadap tingkat pembiayaan bermasalah NPF secara signifikan, sementara itu variabel independen
lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap NPF. Di sisi lain, variabel SBI
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap NPL, variabel LDR berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL, sementara variabel independen yang lain
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap NPL. Poetry dan Sanrego 2011 meneliti pengaruh variabel makro dan mikro
terhadap NPL perbankan konvensional dan NPF perbankan syariah. Metode analisis data menggunakan teknik analisa kuantitatif VAR Vector Auto
Regression atau VECM Vector Error Correction Model. Variabel yang
digunakan yaitu GDP yang diproksikan oleh IPI, Inflasi, Nilai Tukar, Sertifikat Wadiah Bank IndonesiaSertifikat Bank Indonesia Syariah,
Sertifikat Bank Indonesia, LDR Loan Deposit Ratio, FDR Financing to Deposit Ratio
, dan CAR Capital Adequacy Ratio. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat indikasi Inflasi dan
SBI berpengaruh positif terhadap NPL, sedangkan variabel nilai tukar, GDP, LDR dan CAR berpengaruh negatif terhadap NPL. Variabel GDP dan CAR
berpengaruh positif terhadap NPF, sedangkan nilai tukar, inflasi, SBIS dan FDR berpengaruh negatif terhadap NPF. Berdasarkan hasil Forecast Error
Variance Decompotition FEVD perbankan konvensional, dapat dilihat
bahwa kontribusi terbesar yang memengaruhi NPL pada perbankan konvensional adalah kondisi makroekonomi yaitu Inflasi dan SBI. Sedangkan
pada variabel yang memiliki kontribusi terbesar terhadap NPF perbankan syariah adalah kondisi mikroekonomi internal perbankan syariah yaitu FDR
perbankan syariah.