Data Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

heteroskedastisitas. Asumsi tersebut harus terpenuhi agar memperoleh persamaan regresi yang akurat. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Uji normalitas yang digunakan dalam uji Kolmogorov- Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant melalui pengukuran tingkat signifikansi 0,05. Data dikatakan normal apabila Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05 Ghozali, 2011. Hasil pengujian normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual Kesimpulan Kolmogorov-Smirnov Z 0,528 Asymp. Sig. 2-tailed 0,944 Distribusi Data Normal Sumber: Lampiran 8, Halaman 83 Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov pada tabel 4, nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,944 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah metode Runs Test. Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Unstandardized Residual Kesimpulan Asymp. Sig. 2-tailed 0,647 Tidak terdapat masalah autokorelasi Sumber: Lampiran 9, Halaman 84 Pengujian autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed melalui pengukuran tingkat signifikansi 0,05. Dari tabel hasil Runs Test dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,647, dengan kata lain data yang diteliti cukup random, sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi sebab Asymp. Sig. 2-tailed data lebih besar dari 0,05. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen multikolinearitas. Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF INF 0,147 6,821 Tidak terjadi multikolinieritas LN_NTR 0,138 7,240 Tidak terjadi multikolinieritas LN_GDP 0,855 1,169 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Lampiran 10, Halaman 85 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas, nilai VIF ketiga variabel independen yaitu Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan GDP berada di bawah nilai 10. Nilai Tolerance ketiga variabel berada di atas 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak memiliki masalah multikolinieritas. Variabel Nilai Tukar Rupiah dan GDP telah melalui proses perubahan menjadi logaritma natural agar rentang data yang digunakan menjadi lebih kecil, dan untuk diketahui bahwa variabel BI Rate tercantum dalam Excluded Variables yang akan dijelaskan di halaman 56. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser Glejser Test yaitu dengan meregres variabel independen dengan absolute residual terhadap variabel dependen. Heteroskedastisitas dapat dijelaskan melalui koefisien signifikansi yang ditunjukkan oleh nilai t. Bila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Signifikansi Kesimpulan INF 0,610 Tidak terjadi heteroskedastisitas LN_NTR 0,204 Tidak terjadi heteroskedastisitas LN_GDP 0,506 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 11, Halaman 86 Berdasarkan tabel 7, hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen nilai absolute residual . Hasil probabilitas signifikansi menunjukkan bahwa lebih dari tingkat kepercayaan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. 2. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh inflasi, BI Rate, nilai tukar IDRUSD dan Gross Domestic Product GDP terhadap Non Performing Financing NPF Bank Umum Syariah. Uji t dan uji F sangat diperlukan oleh nilai residual yang mengikuti distribusi normal, sehingga jika asumsi ini menyimpang dari distribusi normal maka dapat menyebabkan uji statistik menjadi tidak valid Ghozali, 2011.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah

3 29 118

Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal perbankan syariah terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan syariah periode 2010 - 2014

0 10 117

Analisis inflasi, gross domestic product, net performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional, net margin terhadap return on asset perbankan syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 4 111

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (Fdr), Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Dan Bi Rateterhadap Non Performing Financing (Npf) Sektor Ukm Pada Perbankan Syariah Di Indonesia (Periode Tahun 2012-2015)

0 8 133

Pengaruh Inflasi, Gross Domestic Product, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

2 13 100

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI RATE DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Di BEI 2011-2013).

0 2 12

inflasi bi rate dan pengangguran

0 0 11

Suku bunga nilai tukar rupiah

0 0 15

ANALISIS PENGARUH GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP), KURS, INFLASI, FINANCING DEPOSIT RATIO (FDR), PROFIT LOSS SHARING (PLS) TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH INDONESIA

0 0 17