14 | Buku Kerja Pengawas Sekolah
Pembinaan Pemantauan
Penilaian Pembimbingan dan
Pelatihan
b. Ruang Lingkup
1 Penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana
kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan
program, pengawasan dan evaluasi internal, kepemimpinan
sekolah, dan Sistem Informasi Manajemen SIM.
2 Evaluasi diri sekolah EDS dan mereleksikan hasil-hasilnya
dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
b. Metode
Observasi, kunjungan atau
pemantauan, pengecekan
klariikasi data, kunjungan kelas,
rapat dengan kepala sekolah
dan guru-guru dalam pembinaan.
b. Aspek
1 Menyusun Program Kerja Sekolah.
2 Pelaksanaan Program Kerja Sekolah.
3 Program Pengawasan dan Evaluasi.
4 Kepemimpinan Sekolah. 5 Sistim Informasi Manajemen.
6 Pembim bingan PTKPTS. 7 Penyusunan RKAS dengan
SNP. 8 Akreditasi Sekolah.
3 Pengelolaan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-
sumber belajar lainnya. 4 pengembangan program
bimbingan konseling 5 Pengelolaan dan administrasi
sekolah supervisi manajerial, yang meliputi:
a pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan
manajemen peningkatan mutu pendidikan
b pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah.
c releksi pencapaian hasil kerja
c. Waktu
Paling sedikit 5 lima kali dalam setahun dan dilaksanakan
terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan untuk
setiap kegiatan sesuai dengan aspek yang akan ditingkatkan.
d. Tempat
KKKSMKKS.
e. Metode:
Bimbingan teknis, pendampingan, workshop, seminar, dan
group conference
.
3. Peran Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah dituntut untuk berperan aktif dalam mengembangkan organisasi profesi pengawas sekolah dan organisasi kedinasan. Organisasi-organisasi tersebut
dapat dijadikan wahana untuk meningkatkan profesionalisme dan karier pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas profesinya.
Untuk berperan dalam organisasi profesi bisa melalui Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia APSI, sedangkan untuk berperan aktif dalam organisasi kedinasan bisa
melalui Kelompok Kerja Pegawas Sekolah KKPS dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah MKPS. Selain itu pengawas sekolah bisa berperan aktif sebagai Koordinator
Pengawas Korwas. Peran aktif pengawas sekolah dalam organisasi profesi dan organisasi kedinasan
sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektiitas dan efesiensi pelaksanaan tugas pengawasan dan untuk meningkatkan karier pengawas sekolah. Misalnya, pengawas
sekolah yang menjadi pengurus atau anggota APSI dihargai dengan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatannya.
Peran Pengawas Sekolah dalam organisasi pengawas sekolah dapat dimulai dengan menjadi anggota aktif danatau menjadi pengurus baik di tingkat pusat, propinsi
maupun tingkat kabupatenkota. Untuk mengoptimalkan peran tersebut, PS harus
Buku Kerja Pengawas Sekolah | 15
memahami tujuan, kedudukan, struktur organisasi, peran, fungsi dan manfaat masing- masing organisasi tersebut.
a. APSI
Asosiasi Pengawas Sekolah Iindonesia APSI adalah organisasi profesi pengawas sekolah sebagai wadah perjuangan PS dalam memperkokoh eksistensi, martabat, dan
citra diri PS. APSI memiliki tujuan, kedudukan, struktur, fungsi, peran dan manfaat. a Tujuan:
Untuk meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan anggota dalam rangka memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan nasional.
b Kedudukan Organisasi:
APSI berkedudukan di tingkat pusat, propinsi, dan kabupatenkota di seluruh Indonesia.
c Struktur organisasi:
Struktur organisasi APSI mulai tingkat pusat, propinsi dan tingkat kabupatenkota di seluruh Indonesia merujuk pada gambar 2.4.
STUKTUR ORGANISASI ASOSIASI PENGAWAS SEKOLAH INDONESIA PUSAT
APSI PUSAT DEWAN PEMBINA
SEKJEND
KOORDINATOR WILAYAH I-II-III-IV-V
PENGURUS APSI PROPINSI PENGURUS APSI KABUPATENKOTA
DEPARTEMEN ORKES
DEPARTEMEN PPPPS
DEPARTEMEN PKPS
DEPARTEMEN HUMAS
WAKIL KETUA I-II-III-IV-V
SEKRETARIS I-II-III-IV-V
BENDAHARA I-II-III-IV-V
KETUA UMUM DEWAN KEHORMATAN
BENDAHARA UMUM
KETERANGAN: Komando
Koordinasi HubunganKeterkaitan
Gambar 2.4 Struktur Organisasi ASPI Pusat