4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional. Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barangjasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara
selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran memudahkan penyelesaian
transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan bank umum, kepentingan
pihak-pihak yang melakukan transaksi transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
2.1.2 Struktur Modal
Menurut Sjahrial 2009 : 260-261Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari:
utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari: saham preferen dan saham
biasa. Pengertian struktur modal menurut Riyanto 2008 : 296 adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
dengan modal sendiri. Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan Debt to
Equity Ratio DER yang menunjukkan berapa besar proporsi dari modal perusahaan yang berasaldari hutang. Semakin tinggi DER maka
semakin tinggi pula resiko yang akan terjadipada perusahaan. Hal ini dikarenakan pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebihbesar
Universitas Sumatera Utara
daripada modal sendiri. Penentuan struktur modal merupakan kebijakan yangdiambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber
dana sehinggadapat digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Keputusan yang diambiloleh manajemen dalam pencarian sumber dana
tersebut sangat dipengaruhi oleh parapemilik atau pemegang saham.
2.1.3 Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori struktur modal yang bertujuan untuk memberikan landasan berpikir untuk mengetahui struktur modal yang
optimal.Suatu struktur modal dapat dikatakan optimal apabila keadaan dimana risiko dan pengembalian isi seimbang sehingga harga saham
dapat dimaksimalkan. 1. Teori Modigliani dan Miller
Teori mengenai struktur modal modern bermula pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller
menyatakan bahwa dengan menggunakan hutang bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih banyak, perusahaan bisa
meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untu meningkatkan nilai
perusahaan maka perusahaan perlu menggunakan hutang.
Universitas Sumatera Utara
2. Pecking Order Theory
Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih disukai disebabkan lebih murah biayanya jika
dibandingkan penggunaan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana eksternal melalui hutang hanya digunakan jika
kebutuhan investasi lebih tinggi dari sumber dana internal. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang
profitable umumnya meminjam dalam jumlah sedikit, karena mereka tidak akan melakukan pinjaman jika tidak diperlukan.
Perusahaan yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dana internal tidak cukup, dan
hutang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai. 3.
Trade Off Theory Teori trade off, di mana perusahaan menyeimbangkan
manfaat dari pendanaan dengan utang perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan
yang lebih tinggi Brigham dan Houston 2001 : 34. Dari model ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan
pinjaman sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan pinjaman seluruhnya adalah
buruk. Keputusan terbaik adalah keputusan yang moderat dengan mempertimbangkan kedua instrument pembiayaan.Trade off theory
merupakan model yang didasarkan pada trade off antara keuntungan
Universitas Sumatera Utara
dengan kerugian penggunaan hutang.Trade off tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel yang umumnya dipengaruhi oleh keuntungan
pajak dari penggunaan hutang, financial distress risk dan penggunaan biaya agensi.
4. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston 2001 : 36 adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara
lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang
menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya
merupakan suatu isyarat signal bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan
menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham
baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
Universitas Sumatera Utara
5. Balancing Theory
Balancing Theory menurut Myers 1984 dalam Husnan dan Pudjiastuti 2004 : 266 disebut sebagai teori-teori keseimbangan,
karena tujuannya adalah untuk menyeimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri. Pembicaraan balancing theory dimulai dari
keadaan yang ekstrem, yaitu pada kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak. Myers 1984 dalam Husnan dan
Pudjiastuti 2004 :266 telah mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu perusahaan yang mengikuti
balance theory dan perusahaan yang mengikuti pecking order theory. Mendasar pada balance theory perusahaan berupaya
mempertahankan struktur modal yang ditargetkan dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal 2.1.4.1 Risiko Bisnis