Analisis Pengaruh Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, TIME INTEREST EARNED, DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE2009-2011
OLEH
RENITA JOHANISYAH FITRI NIM : 090503017
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Risiko bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini,saya besedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, September 2013 Yang Membuat Pernyataan,
(Renita Johanisyah Fitri) NIM : 090503017
(3)
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, TIME INTEREST EARNED, DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, kinerja keuangan perbankan diukur dengan menggunakan rasio keuangan Debt to Equity ratio (DER) karena DER lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan secara keselururan.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis Regresi Linear Berganda.Data yang digunakan adalah data sekunder.Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 17 Perusahaan.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%.Penganalisaan data menggunakan software
pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal perbankan yang terdaftar di BEI. Variabel risiko bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, variabel time interest earned berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, serta variabel tingkat bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Risiko Bisnis, Time Interest Earned, Tingkat Bunga, dan Stuktur Modal
(4)
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECT BUSINESS RISK, TIME INTEREST EARNED, AND INTEREST RATE TO CAPITAL STRUKTUR ON BANKING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
PERIODE 2009-2011
This study aims to determine how the effect of business risk, time interest earned, and the interest rate on the capital structure in corporate banking in Indonesia Stock Exchange. In this study, the financial performance of banks is measured using financial ratios Debt to Equity Ratio (DER) as DER focuses more on the ability of the company as a whole.
Method of data analysis is descriptive analysis and multiple linear regression analysis method. The data used are secondary data. This research study used data for 17 companies. Hypothesis testing is performed using the F test and t test, with a significance level (α) of 5%. Analyzing the data using the statistical data processing software SPSS for windows 15:00.
Results of this study indicate that business risk, time interest earned, and the interest rate of the simultaneous effect of banks' capital structure listed on the Stock Exchange. Business risk variables and no significant positive effect on the capital structure, the variabletime interest earned significantly and negatively related to capital structure, as well as variable interest rate and no significant negative effect on the capital structure on banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Keywords : Business Risk, Time Interest Earned, Interest Rates, and Capital Structure
(5)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI periode 2009-2011” dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat beriringkan salam juga penulis curahkan kepada Rasulullah SAW.
Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntasi Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Terselasaikannya skripsi ini tentu tak terlepas berbagai pihak yang telah mendorong dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, baik dukungan moril maupun materil. Terutama kepada Ayah dan Mama tersayang, Reno Johansyah dan juga Desni Rita RZ S.Pd, yang selalu melimpahkan doa dan mendukung penulis dengan sepenuh hati serta memotivasi penulis dengan tiada henti untuk menjadi yang terbaik. Tanpa dukungan, motivasi dan doa dari keduanya, penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang sarjana. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kerja
(6)
selaku kakak penulis atas doa, kasih sayang dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
Penulis juga ingin mengungkapkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. DR. Azhar Maksum, M.E.c.A.c., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far MM., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansidan selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan,, bimbingan, dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini, dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Serta Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak. selaku dosen pembacayang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Geng Spark yang selalu mau mendengarkan keluh kesah, memberikan saran, menghibur, membantu dalam masa belajar, Wika Ditia, Novia Chairani, Galuh Somara, Maricella Batubara, Rini Mayitah, dan Selli A.P.
6. Teman seperjuangan, Rifkah Harahap yang sangat membantu penulis dalam belajar, khususnya dalam menyelesaikan skripsi penulis. Tak lupa pula teman-teman di departemen Akuntansi 2009 yang begitu banyak jumlahnya,
(7)
sulit untuk menyebutkan satu persatu, terima kasih untuk semua hal yang telah kita lalui bersama.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelasaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Amin.
Medan, September 2013 Penulis
( Renita Johanisyah Fitri ) NIM. 090503017
(8)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 8
2.1.1 Bank ... 8
2.1.2 Struktur Modal ... 10
2.1.3 Teori Struktur Modal ... 11
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 14
2.1.4.1 Risiko Bisnis ... 14
2.1.4.2 Time Interest Earned ... 15
2.1.4.3 Tingkat Bunga ... 15
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 17
2.3.1 Kerangka Konseptual ... 17
2.3.2 Hipotesis Penelitian ... 19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 22
3.3.1 Variabel Independen ... 22
3.3.1.1 Risiko Bisnis ... 22
3.3.1.2 Time Ineterest Earned ... 22
3.3.1.3 Tingkat Bunga ... 23
3.3.2 Variabel Dependen (Struktur Modal) ... 23
3.4 Populasi dan Sampel ... 23
(9)
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 26
3.7 Teknik Analisis Data ... 27
3.8 Pengujian Hipotesis ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 33
4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 36
4.1.2.1 Uji Normalitas ... 36
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 38
4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 41
4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 41
4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 42
4.1.3.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F) ... 42
4.1.3.2 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ... 44
4.1.3.3 Pengujian Regresi Linear Berganda ... 47
4.1.3.4 Pengujian Determinasi ... 48
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Keterbatasan ... 52
5.3 Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
(10)
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
3.1 Jumlah Sampel Perusahaan ... 25
3.2 Nama-nama Perusahaan yang diteliti ... 25
4.1 Deskriptif Data Penelitian ... 33
4.2 Kolmogorov-Smirnov Test ... 36
4.3Uji Multikolinearitas ... 39
4.4Uji Glejser ... 41
4.5Uji Autokorelasi ... 42
4.6Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 43
4.7Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 45
(11)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ... 18 4.1Hasil Uji Normalitas dengan Plot ... 37 4.2 HAsil Uji Normalitas Dengan Histogram. ... 38
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Daftar Perusahaan Perbankan ... 57
Lampiran ii Data Penelitian : (1) Risiko Bisnis ... 58
(2) Time Interest Earned ... 59
(3) Tingkat Bunga ... 60
(4) Struktur Modal ... 61
Lampiran iii Uji Asumsi Klasik : Uji Normalitas Data. ... 62
Uji Multikolinearitas. ... 65
Uji Heteroskedastisitas. ... 66
Uji Autokorelasi. ... 67
Lampiran iv Statistik Deskriptif. ... 68
Lampiran vUji Hipotesis : Uji Regresi. ... 69
Uji Anova. ... 70
(13)
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, TIME INTEREST EARNED, DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, kinerja keuangan perbankan diukur dengan menggunakan rasio keuangan Debt to Equity ratio (DER) karena DER lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan secara keselururan.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis Regresi Linear Berganda.Data yang digunakan adalah data sekunder.Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 17 Perusahaan.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%.Penganalisaan data menggunakan software
pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal perbankan yang terdaftar di BEI. Variabel risiko bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, variabel time interest earned berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, serta variabel tingkat bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Risiko Bisnis, Time Interest Earned, Tingkat Bunga, dan Stuktur Modal
(14)
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECT BUSINESS RISK, TIME INTEREST EARNED, AND INTEREST RATE TO CAPITAL STRUKTUR ON BANKING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
PERIODE 2009-2011
This study aims to determine how the effect of business risk, time interest earned, and the interest rate on the capital structure in corporate banking in Indonesia Stock Exchange. In this study, the financial performance of banks is measured using financial ratios Debt to Equity Ratio (DER) as DER focuses more on the ability of the company as a whole.
Method of data analysis is descriptive analysis and multiple linear regression analysis method. The data used are secondary data. This research study used data for 17 companies. Hypothesis testing is performed using the F test and t test, with a significance level (α) of 5%. Analyzing the data using the statistical data processing software SPSS for windows 15:00.
Results of this study indicate that business risk, time interest earned, and the interest rate of the simultaneous effect of banks' capital structure listed on the Stock Exchange. Business risk variables and no significant positive effect on the capital structure, the variabletime interest earned significantly and negatively related to capital structure, as well as variable interest rate and no significant negative effect on the capital structure on banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Keywords : Business Risk, Time Interest Earned, Interest Rates, and Capital Structure
(15)
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank.
Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal. Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan
(16)
menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari Giro, Deposito dan Tabungan.
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana yang kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka loyalitasnya pun sangat tipis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi bank yang bersangkutan karena para pemilik dana sewaktu-waktu dapat menarik dananya dan memindahkannya ke bank lain.
Penilaian terhadap kinerja suatu bank dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada pihak di luar bank, misalnya bank sentral, masyarakat umum, dan investor, mengenai gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya risiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba rugi memberikan gambaran mengenai perkembangan bank yang bersangkutan.Informasi mengenai kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Perkembangan kondisi bank perlu di-review secara periodik untuk
(17)
menyesuaikan kondisi terkini dengan tujuan agar lebih mencerminkan kondisi bank saat ini dan di waktu yang akan datang.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan .
Menurut Eka (2010) Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Bagi perusahaan yang mencari keuntungan biasanya mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau pemegang saham. Pemegang saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return tertentu dengan risiko minimal. Dengan tingginya tingkat return yang diperoleh pemegang saham maka para
(18)
kesejahteraan pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, tingkat bunga, profitabilitas, pajak, pengendalian, risiko bisnis, time inetest earned, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya risiko bisnis,
time interest earned, dan tingkat bunga.
Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Risiko bisnis tersebut menurut Hamada dalam
Moh’d, Perry dan Rimbey (1998) merupakan risiko yang mencakup intrinsic
business risk, financial leverage risk, dan operating leverage risk. Perusahaan
dengan risiko bisnis besar harus menggunakan hutang lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan yang mempunyai risiko bisnis rendah. Hal ini disebabkan
karena semakin besar akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan
hutang mereka.
Tingkat bunga atau Suku bunga adal dengan persentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk jangka
(19)
waktu tertentu; merupakan biayainterest rate). Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang tercantum pada surat berharga, dihitung berdasarkan harga pembelian dan jatuh tem (nominal interest rate). Tingkat bunga efektif adalah: (1) tingkat bunga yang sesungguhnya dibebankan dalam setahun; jika suku bunga dibebankan sekali setahun, tingkat bunga nominal sama dengan suku bunga efektif; atau (2) gambaran mengenai dimiliki dibandingkan dengan nilai instrumen pada saat harga pembelian (effective rate).
Time interest earned menunjukkan kemampuan perusahaan unttuk membayar bunga pinjamannya kepada kreditor dengan menggunakan pendapatan operasionalnya. Kemampuan tersebut mempengaruhi kepercayaan kreditor terhadap perusahaan.Baral (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar bunga pinjamannya, maka semakin tinggi kapasitas utang perusahaan.
Hasil penelitian yang belum menunjukkan konsistensi antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, dan meneliti risiko bisnis,
time interest earned, dan tingkat bunga sebagai variabel bebas. Peneliti memilih perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian
(20)
variabel bebas yang dipilih diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi perkonomian saat ini.Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI (2009-2011)”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?
2. Apakahtime interest earnedberpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?
3. Apakah tingkat bunga berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
(21)
2. Untuk menguji pengaruh time interest earned terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
3. Untuk menguji pengaruh tingkat bunga terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
1.3.2Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Bank Indonesia
Digunakan sebagai sarana evaluasi penetapan kebijakan dan implementasi strategi pengawasan bank.
2. Bagi Perbankan
Bank yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja keuangan, serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan menambah pengetahuan serta wawasan khususnya mengenai factor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. 4. Bagi Pihak Lain
a. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang wacana perbankan baik sistem maupun permasalahannya.
c. Sebagai salah satu informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang perbankan.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank
Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Fungsi Bank, yaitu :
1. Penciptaan uang. Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
(23)
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran. Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat.Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
(24)
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional. Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
2.1.2 Struktur Modal
Menurut Sjahrial (2009 : 260-261)Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari: saham preferen dan saham biasa. Pengertian struktur modal menurut Riyanto (2008 : 296) adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yang menunjukkan berapa besar proporsi dari modal perusahaan yang berasaldari hutang. Semakin tinggi DER maka semakin tinggi pula resiko yang akan terjadipada perusahaan. Hal ini dikarenakan pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebihbesar
(25)
daripada modal sendiri. Penentuan struktur modal merupakan kebijakan yangdiambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber dana sehinggadapat digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Keputusan yang diambiloleh manajemen dalam pencarian sumber dana tersebut sangat dipengaruhi oleh parapemilik atau pemegang saham.
2.1.3 Teori Struktur Modal
Terdapat beberapa teori struktur modal yang bertujuan untuk memberikan landasan berpikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal.Suatu struktur modal dapat dikatakan optimal apabila keadaan dimana risiko dan pengembalian isi seimbang sehingga harga saham dapat dimaksimalkan.
1. Teori Modigliani dan Miller
Teori mengenai struktur modal modern bermula pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller menyatakan bahwa dengan menggunakan hutang (bahkan dengan menggunakan hutang yang lebih banyak), perusahaan bisa meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untu meningkatkan nilai perusahaan maka perusahaan perlu menggunakan hutang.
(26)
2. Pecking Order Theory
Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih disukai disebabkan lebih murah biayanya jika dibandingkan penggunaan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana eksternal melalui hutang hanya digunakan jika kebutuhan investasi lebih tinggi dari sumber dana internal. Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang
profitable umumnya meminjam dalam jumlah sedikit, karena
mereka tidak akan melakukan pinjaman jika tidak diperlukan. Perusahaan yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dana internal tidak cukup, dan hutang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.
3. Trade Off Theory
Teori trade off, di mana perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang (perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi (Brigham dan Houston 2001 : 34). Dari model ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan pinjaman seluruhnya adalah buruk. Keputusan terbaik adalah keputusan yang moderat dengan mempertimbangkan kedua instrument pembiayaan.Trade off theory
(27)
dengan kerugian penggunaan hutang.Trade off tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel yang umumnya dipengaruhi oleh keuntungan pajak dari penggunaan hutang, financial distress risk dan penggunaan biaya agensi.
4. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001 : 36) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
(28)
5. Balancing Theory
Balancing Theory menurut Myers (1984) dalam Husnan dan Pudjiastuti (2004 : 266) disebut sebagai teori-teori keseimbangan, karena tujuannya adalah untuk menyeimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri. Pembicaraan balancing theory dimulai dari keadaan yang ekstrem, yaitu pada kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak. Myers (1984) dalam Husnan dan Pudjiastuti (2004 :266) telah mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu perusahaan yang mengikuti
balance theory dan perusahaan yang mengikuti pecking order theory. Mendasar pada balance theory perusahaan berupaya mempertahankan struktur modal yang ditargetkan dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal 2.1.4.1 Risiko Bisnis
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali.Menurut Nurul (2009) risiko bisnis ini diartikan sebagai suatu fungsi dari ketidak pastian yang interen dalam hal ini
(29)
proyeksi atas pengembalian atas modal yang sudah diinvestasikan ataureturn on invested of capitalyang juga disingkat dengan ROIC.
2.1.4.2 Time Interest Earned
Time interest earned menunjukkan kemampuan
perusahaan unttuk membayar bunga pinjamannya kepada kreditor dengan menggunakan pendapatan operasionalnya. Kemampuan tersebut mempengaruhi kepercayaan kreditor terhadap perusahaan.Baral (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar bunga pinjamannya, maka semakin tinggi kapasitas utang perusahaan.
2.1.4.3 Tingkat Bunga
Bambang Riyanto (2008 : 297), menyatakan bahwa pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan modal, biasanya perusahaan akan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang berlaku saat itu. Apabila tingkat suku bunga tinggi dan cenderung akan meningkat, biasanya perusahaan enggan untuk mendanai kegiatan perusahaan dengan hutang.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
(30)
faktor-Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Variabel Penelitian
Hasil Penelitian 1 Jufri
Daniel S (2012) Pengaruh Tingkat Bunga dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan di BEI Dependen : Struktur Modal Independen : Tingkat Bunga, Profitabilitas
Hasil uji hipotesis secara serempak menunjukkan bahwa variabel tingkat bunga
dan profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan
bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal
tetapi tingkat bunga tidak memiliki pengaruh terhadap
struktur modal 2 Nuril
Hidayati (2009) Pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal Dependen : Strukur Modal Independen : Struktur kepemilikan, Profitabilitas, Ukuran perusahaan, Pertumbuhan aktiva, risiko bisnis
Hasil uji penelitian menunjukkan struktur
kepemilikan, profitabilitas, ukuran
perusahaan, pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
3 Friska firnanti (2011) Faktor-faktor yang mempengaruh i struktur modal perusahaan manufaktur di BEI Dependen : Struktur Modal Independen : Ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, time interest earned, pertumbuhan aktiva Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan
risiko bisnis tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan
profitabilitas, time interest earned, dan pertumbuhan aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
(31)
4 Drs.Hardi, SH, MM, MH, Ak Drs. Al Azhar.A MM, Ak Ardi Putra Erman (2011) Pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, struktur aktiva, operating leverage, pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI periode (2008-2010) Dependen : Struktur modal Independen : Pertumbuhan penjualan, profitabilitas, struktur aktiva, degree of operating leverage (DOL), pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan
dan operating leverage tidak berpengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan manufaktur. Sedangkan
profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan
aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan manufaktur
Sumber : Hasil Penelitian 2013
2.3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas , maka dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
(32)
H1 H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konseptual, dapat diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah risiko bisnis, operating leverage, time interest earned dan tingkat bunga; sedangkan variabel dependennya adalah struktur modal.
Risiko bisnis ini diartikan adalah suati fungsi dari ketidak pastian yang interen dalam hal ini proyeksi atas pengembalian atas modal yang sudah diinvestasikan ataureturn on invested of capitalyang juga disingkat dengan ROIC oleh Bringham (2006) dan Van Horne (2007). Rumus untuk menghitung ROIC ini adalah sebagai berikut :
ROIC = NOPAT / (Liabilities + Equity) Keterangan rumus :
NOPAT : Laba operasional bersih setelah pajak
Struktur Modal (Y)
Time Interest Earned(X5)
Tingkat Bunga (X4)
Time Interest Earned
(X2)
Tingkat Bunga (X3)
(33)
Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga. Dihitung dengan menggunakan rumus :
Time Interest Earned Ratio = EBIT
Interest Expense
Bambang Riyanto (2008 : 297), menyatakan bahwa pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan modal, biasanya perusahaan akan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang berlaku saat itu. Apabila tingkat suku bunga tinggi dan cenderung akan meningkat, biasanya perusahaan enggan untuk mendanai kegiatan perusahaan dengan hutang. Menurut Brigham dan Houston (2001: 641), Tingkat Bunga dihitung sebagai berikut:
Suku bunga per hari = (Suku bunga)/(Hari dalam setahun) ... (2.1) Beban bunga setahun = (Jumlah hari dalam setahun) x (Tingkat bunga per hari )x(Jumlah pinjaman) ... (2.2) Suku bunga = (Beban bunga)/(Jumlah pinjaman)
2.3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. J.W, Buckley et al menyatakan
(34)
harapan peneliti akan hubungan atara variabel-variabel dalam suatu masalah untuk diuji dalam penelitian Sangadji (2010).
Hipotesis nol (nully hypothesis) merupakan hipotesis tentang tidak adanya perbedaan.Hipotesis ini pada umumnya diformulasikan untuk ditolak.Hipotesis pengganti (Ha) merupakan hipotesis penelitian yang berupa pernyataan sementara yang dinyatakan secara operasional.Hipotesis penelitian adalah prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji.
Berdasarkan kajian masalah, tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 : Risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal
H2 : Time interest earned berpengaruh terhadap struktur modal H3 : Tingkat unga berpengaruh terhadap struktur modal
H4 :Risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga berpengaruh terhadap struktur modal
(35)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, disamping mengukur kekuatan hubungannya. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa menurut Etta mamang sangaji (2010). Menurut Kelinger (2006), penelitian ex-postfacto adalah penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian. . Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga terhadap struktur modal baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari data laporan keuangan perusahaan perbankan tahun 2009-2011 yang diperoleh dari www.idx.co.id.Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai dengan Juni 2013.
(36)
3.3 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel.
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi terjadinya tindakan perataan laba. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
3.3.1.1 Risiko Bisnis
Risiko bisnis ini diartikan sebagai suatu fungsi dari ketidak pastian yang interen dalam hal ini proyeksi atas pengembalian atas modal yang sudah diinvestasikan ataureturn on invested of capitalyang juga disingkat dengan ROIC menurut Nurul (2009). Rumus untuk menghitung ROIC ini adalah Laba bersih setelah pajak dibagi dengan kewajiban ditambah modal.
3.3.1.2 Time Interest Earned
Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan
(37)
tidak mampu membayar bunga. Rumus untuk menghitung time interest earned adalah EBIT dibagi dengan Interest Expe
3.3.1.3 Tingkat Bunga
Bambang Riyanto (2008 : 297), menyatakan bahwa pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan modal, biasanya perusahaan akan mempertimbangkan tingkat suku bunga yang berlaku saat itu. Apabila tingkat suku bunga tinggi dan cenderung akan meningkat, biasanya perusahaan enggan untuk mendanai kegiatan perusahaan dengan hutang.
3.3.2 Variabel Dependen
Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yang menunjukkan berapa besar proporsi dari modal perusahaan yang berasaldari hutang. Semakin tinggi DER maka semakin tinggi pula resiko yang akan terjadipada perusahaan. Menurut Brigham and Houston(2011:58) DER diperoleh dari total hutang dibagi dengan total ekuitas.
3.4 Populasi dan Sampel
Objek penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(38)
dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di (BEI). Jumlah populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sampai dengan 31 desember 2011 adalah sebanyak 31 perusahaan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive samplingyaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu.Sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun2009-2011 .
2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2009-2011
3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti.
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Penarikan Sampel
No Karakteristik Sampel Jumlah
1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 31 2 Perusahaan perbankan yang tidak terdaftar (listing) secara terus
menerus di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011
14
Jumlah Sampel 17
(39)
Adapun perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.3.
Tabel 3.2
Nama-Nama Perusahaan yang diteliti
No Nama Perusahaan Kode
Perusa haan 1 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC
2 Bank Bukopin Tbk BBKP
3 Bank Bumi Artha Rbk BNBA
4 Bank Central Asia Tbk BBCA
5 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
6 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA
7 Bank Kesawan Tbk BKSW
8 Bank Mandiri Tbk BMRI
9 Bank Mayapada Tbk MAYA
10 Bank Mega Tbk MEGA
11 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI
12 Bank OCBC NISP Tbk NISP
13 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
14 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
15 Bank Permata Indonesia (Persero) Tbk BNLI
16 Bank Rakyat Indonesia BBRI
17 Bank Swadesi Tbk BSWD
Sumber : www.idx.co.id 3.5 Jenis dan Sumber Data
(40)
sekunder yaitu data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan.Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia, buku-buku referensi, internet dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan bahasan penelitian. Klasifikasi perusahaan berdasarkan data dari BEI yang memuat laporan keuangan perusahaan perbankan periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Total asset tahun 2009-2011 2. Total kewajiban tahun 2009-2011 3. Total ekuitas tahun 2009-2011 4. Total beban bunga tahun 2009-2011 5. Total EBIT tahun 2009-2011
6. Total laba bersih setelah pajak tahun 2009-2011
3.6 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan, dokumen-dokumen, laporan yang dipublikasikan, catatan-catatan, dan informasi lainnya dari situs internet.
3.7 Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis statistik. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
(41)
a. Teknik Analisis Deskriptif
Metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan data yang kemudian digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta yang diteliti.
b. Teknik Analisis Statistik
Sebuah model persamaan regresi linear berganda dinyatakan dengan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana:
Y = Debt to Equity Ratio
a = Konstanta X1 = Risiko Bisnis
X2 = Time Interest Earned X3 = Tingkat Bunga
b1 = Koefisien regresi variabel Risiko Bisnis
b2 = Koefisien regresi variabel Time Interest Earned b3 = Koefisien regresi variabel Tingkat Bunga 3.8 Pengujian Hipotesis
Sebuah model persamaan regresi linear berganda harus memenuhi pengujian hipotesis dan terbatas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik
(42)
3.8.1 Pengujian Hipotesis secara Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen memiliki pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen dan dapat diterima sebagai model penelitian.
Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya Risiko Bisnis, Time Intersest Earned, dan Tingkat Bunga secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap
Debt to Equity Ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Ha : minimal satu b1 ≠ 0 artinya Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga secara serempak terdapat berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria Pengambilan Keputusan: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada = 5%
3.8.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji-t)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial). Adapun bentuk pengujian adalah :
Ho : b = 0, artinya Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
(43)
Ha : b 0, artinya Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Tingkat Bunga secara parsial berpengaruh signifikan variabel Debt to Equity Ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Pada penelitian ini t hitung dan t tabel akan dibandingkan dengan = 5% Kriterisa Pengambilan Keputusan :
Ho diterima jika t tabel <t hitung pada = 5% Ha diterima jika t hitung >t tabel pada = 5% 3.8.3 Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual tidak mengikuti distribusi normal.Untuk menguji normalitas data peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila profitabilitas < 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat
(44)
dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain menurut Ghozali (2006: 105). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas.
Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.Autokorelasi
(45)
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitan satu dengan lainnya.Hal ini sering ditemukan pada penelitian time series.Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai Durbin-Watson
Ghozali (2006: 96).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
1. Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas satu
Upper Bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Uji Autokorelasi juga dapat dilakukan melalui Run Test. Uji ini merupakan bagian dari statistik non-parametric yang dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai
(46)
tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi menurut Ghozali (2006:103).
(47)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi menurut Sugiyono(2007 : 142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik data keuangan dan variabel penelitian tahun dari tahun 2009- 2011.
Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama periode pengamatan 2007 sampai dengan tahun 2010 disajikan pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Resiko Bisnis 51 .0005 .0321 .014553 .0073951 Time Interest
Earned 51 .0337 .9954 .449131 .2377614
Tingkat Bunga 51 .0287 .0895 .052796 .0136829 Struktur Modal 51 .0381 .1545 .093914 .0308001 Valid N (listwise) 51
(48)
Tabel 4.1 menunjukkan hasil output SPSS mengenai statistik deskriptif variabel penelitian tahun 2009-2011 dengan jumlah data sebanyak 51 (17 perusahaan selama 3 tahun). Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel bahwa:
a. Variabel risiko bisnis memiliki nilai maksimum sebesar 0,0321 artinya dari 51 sampel ini risiko bisnis terbesar adalah 0,0321 Nilai minimum sebesar 0,0005 artinya dari 51 sampel ini risiko bisnis terkecil adalah 0,0005. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0145, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai risiko bisnis yang positif. Standar deviasi sebesar 0,0073 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai risiko bisnis yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 51 data.
b. Variabel time interest earned memiliki nilai maksimum sebesar 0,9954 artinya dari 51 sampel ini time interest earned terbesar adalah 0,9954. Nilai minimum sebesar 0,0337 artinya dari 51 sampel ini time interest earned terkecil adalah 0,0337. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,4491, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai time interest earned yang positif. Standar deviasi sebesar 0,2377 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai time interest earned yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 51 data.
(49)
c. Variabel tingkat bunga memiliki nilai maksimum sebesar 0,0895 artinya dari 51 sampel ini tingkat bunga terbesar adalah 0,0895 Nilai minimum sebesar 0,0287 artinya dari 51 sampel ini tingkat bunga terkecil adalah 0,0287. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0527, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai tingkat bunga yang positif. Standar deviasi sebesar 0,0136 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai tingkat bunga yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 51 data.
d. Variabel struktur modal memiliki nilai maksimum sebesar 0,1545 artinya dari 51 sampel ini struktur modal terbesar adalah 0,1545. Nilai minimum sebesar 0,0381 artinya dari 51 sampel ini struktur modal terkecil adalah 0,0381. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0939, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai struktur modal yang positif. Standar deviasi sebesar 0,0308 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki nilai struktur modal yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah sebanyak 51 data.
(50)
4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik, yang terdiri dari histogram dan Normal probability plot, serta analisis statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian secara statistik terhadap normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov , akan memberikan hasil yang lebih akurat dan untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam membaca grafik. Hasil uji grafik telah menunjukkan distribusi residual yang relatf normal. Deskripsi data statistik tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,02772018
Most Extreme Differences Absolute ,091
Positive ,091
Negative -,081
Kolmogorov-Smirnov Z ,652
Asymp. Sig. (2-tailed) ,789
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
(51)
Dari hasil Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.2 terlihat bahwa data yang digunakan adalah sebesar 0.789 (78,9 %) atau berada di atas 5%. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah normal.
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah) Gambar 4.1
Normal probability plot menunjukkan pola titik-titik yang menyebar mendekati dan searah garis diagonal grafik. Hal ini mengindikasikan bahwa data bersifat norrnal.
(52)
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah) Gambar 4.2
Gafik histogram menunjukkan grafik yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hal ini mengindikasikan bahwa data bersifat normal.
4.1.2.2 Pengujian Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistics dan nilai koefisien di antara variabel bebas.
(53)
Ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen. Semakin tinggi nilai VIF suatu variabel tertentu, maka akan semakin tinggi varian koefisien estimasi pada variabel tersebut (dengan asumsi varian error term adalah konstan). Dengan demikian, semakin tinggi VIF, maka semakin berat dampak dari multikolinearitas.Jika VIF > 5, maka variabel memiliki masalah multikolinearitas. VIF < 5 artinya tidak terdapat multikolinearitas; Tolerance < 0,01 artinya mempunyai persoalan multikolinearitas, Tolerance > 0,01 artinya tidak terdapat multikolinearitas. (Situmorang, et. al, 2007). Hasil pengujian multikolinearitas terlihat dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Uji Multikolinearlitas
B
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Resiko Bisnis ,127 7,880
Time Interest Earned
,099 10,135
Tingkat Bunga
(54)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel risiko bisnis memiliki VIF > 5, time interest earned memiliki VIF >5 dan tingkat bunga memiliki VIF < 5. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat masalah multikolinearitas pada model regresi. Nilai Tolerance menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas karena nilainya diatas 0,01. Keadaan ini mengindikasikan bahwa dari data yang digunakan untuk pengujian hipotesis, VIF memiliki masalah multikolinearitas dan Tolerance tidak terdapat masalah multikolinearitas di antara variabel independen pada penelitian ini.
4.1.2.3 Pengujian Heterokedasitas
Pendeteksian masalah heteroskedastisitas dalam model regresi dilakukan dengan menggunakan uji statistik berupa Uji Glejser.Uji ini dilakukan dengan mengabsolutkan nilai residual dari model kemudian nilai absolut tersebut dimasukkan sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru.Jika nilai signifikan yang diperoleh dari model regresi yang baru lebih besar dari alpha 5%, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model penelitian. Hasil Uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :
(55)
Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,174 ,033 5,297 ,000
Resiko Bisnis 1,530 1,535 ,367 ,997 ,324
Time Interest Earned -,111 ,054 -,860 -2,057 ,045
Tingkat Bunga -,990 ,544 -,440 -1,820 ,075
b.Dependent Variabel : Strukrut Modal
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa angka signifikan dari variabelrisiko bisnis dan time interest earned lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Sedangkan pada variabel tingkat bunga angka signifikan menunjukkan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas atau ketidaksamaam varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
4.1.2.4 Pengujian Autokorelasi
Untuk mendiagnosis adanya otokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin-Watson (Uji Dw) dengan ketentuan jika DW kurang dari 1,08 atau lebih dari 2, 92 maka terdapat otokorelasi, jika DW 1,08 s.d. 1,66 atau 2,34 s.d. 2,92 maka tidak ada kesimpulan sedangkan D 1,66 s.d. 2,34 maka tidak
(56)
terdapat otokorelasi. Hasil Uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :i
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1
,436(a) ,190 ,138 .0285912 2,537
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah)
Berdasarkan hasil output pada Tabel 4.5 didapat bahwa nilai Durbin-Watson (Uji DW) yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,537.Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat autokorelasi maka hipotesis nol diterima. 4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara simultan dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:
a. H0 :b1 = b2 = b3 = 0, artinya risiko bisnis, time intersest
earned, dan tingkat bunga secara serempak tidak
berpengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
b. Ha : minimal satu b1 ≠ 0 artinya risiko bisnis, time interest
(57)
berpengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepecayaan (confidence interval) 95% atau α = 5%. Untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan statistik F (Ftest). Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan jika Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression
,009 3 ,003 3,675 ,019(a)
Residual
,038 47 ,001
Total
,047 50
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 3,675 sedangkan nilai Ftabel = 2,79 dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α =
5%. Hal ini berarti nilai Fhitung (7,751) > Ftabel (2,57), berarti keputusan yang diambil adalah H ditolak dan Ha diterima.
(58)
Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga secara serempak berpengaruh sangat nyata (highly significant) terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. 4.1.3.2Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial). Adapun bentuk pengujian adalah :
a. Ho : b = 0, artinya risiko Bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
b. Ha :b 0, artinya risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga secara parsial berpengaruh signifikan variabel debt to equity ratio perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Pada penelitian ini t hitung dan t tabel akan dibandingkan dengan = 5% Kriterisa Pengambilan Keputusan :
Ho diterima jika t tabel <t hitung pada = 5% Ha diterima jika t hitung >t tabel pada = 5%
(59)
Tabel 4.7
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
,174 ,033 5,297 ,000
Resiko Bisnis
1,530 1,535 ,367 ,997 ,324
Time Interest Earned
-,111 ,054 -,860 -2,057 ,045
Tingkat Bunga
-,990 ,544 -,440 -1,820 ,075
b.Dependent Variabel : Strukrut Modal
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7 variabel risiko bisnis memiliki koefisien beta positif yaitu sebesar 1,530 dan thitung sebesar 0,997 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,324. Sedangkan nilai t tabel (uji dua arah) dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 5% adalah sebesar 2,682.
Artinya variabel risiko bisnis memiliki thitung<ttabel maka dapat diambil kesimpulan H0 diterima. Signifikansi risiko bisnis sebesar 0,324 > dari tingkat signifikan 0,05. Dengan demikian risiko bisnis mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
(60)
tingkat signifikansi sebesar 0,045. Sedangkan nilai t tabel (uji dua arah) dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 5% adalah sebesar 2,682. Artinya variabel EAR memiliki thitung<ttabel maka dapat diambil kesimpulan H0 diterima. Signifikansi time interest earned sebesar 0,045 < dari tingkat signifikan 0,05. Dengan demikian time interest earned
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Variabel tingkat bunga memiliki koefisien beta negatif yaitu sebesar -0,990 dan thitung sebesar -1,820 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,075. Sedangkan nilai tabel (uji dua arah) dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α =
5% adalah sebesar 2,682. Artinya variabel tingkat bunga memiliki thitung<ttabel maka dapat diambil kesimpulan H0 diterima. Signifikansi tingkat bunga sebesar 0,075 > dari tingkat signifikan 0,05. Dengan demikian tingkat bungamempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
4.1.3.3Pengujian Regresi Linear Berganda
Berdasarkan tabel di atas dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom Unstandardized Coefficients
(61)
Beta, maka dapat dibentuk persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y= 0,174 + 1,530X1 - 0,111X2 – 0,990X3 + e
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 0,174 artinya apabila X1 dan X2
nilainya 0.
b. Koefisien regresi variabel X1 sebesar 1,530; artinya apabila X1 dinaikkan 1%, maka nilai struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 1,530 dengan asumsi bahwa variabel independen lain nilainya konstan.
c. Koefisien regresi variabel X2 sebesar -0,111 ; artinya apabila X2 mengalami kenaikan 1%, maka nilai struktur modal akan mengalami kenaikan sebesar -0,111 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
d. Koefisien regresi variabel X3 sebesar -0,990; artinya apabila X3 mengalami kenaikan 1%, maka nilai struktur modal akan mengalami penurunan sebasar -0,990 dengan asumsi variabel independen lain nilainya konstan.
4.1.3.4Pengujian Determinasi
(62)
variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hal ini dilakukan sebelum uji hipotesis. Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Nilai Koefisien Determinasi
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
,436(a) ,190 ,138 .0285912
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal
Adjusted R Square.Suatu sifat penting R2 adalah nilainya merupakan fungsi yang tidak pernah menurun dari banyaknya variabel bebas yang ada dalam model.Oleh karenanya, untuk membandingkan dua R2 dari dua model, orang harus memperhitungkan banyaknya variabel bebas yang ada dalam model. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan “adjusted R square”. Istilah penyesuaian berarti nilai R2 sudah disesuaikan dengan banyaknya variabel (derajat bebas) dalam model. Memang, R2 yang disesuaikan ini juga akan meningkat bersamaan meningkatnya jumlah variabel, tetapi peningkatannya relatif kecil.
(63)
Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan sebesar 0,190 atau 19,0%. Artinya apabila variabel bebas ditambah maka terdapat pengaruh 19,0% terhadap struktur modalperbankan. Hal ini menunjukkan bahwa 13,8% struktur modaldipengaruhi oleh variabel Risiko Bisnis (X1),
Time Interest Earned (X2), danTingkat Bunga (X3) dan sisanya sebesar 86,2% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian.
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian
Nilai R yang ditunjukkan pada pengolahan regresi berganda pada dasarnya menggambarkan seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini, nilai R adalah sebesar 0,436 atau setara 43,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini, yaitu risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga secara bersama-sama hanya memiliki hubungan sebesar 43,6% dengan variabel dependen, yaitu struktur modal sebagai alat ukur kinerja keuangan perbankan konvensional periode 2009-2011.
Selain itu, pada pengolahan regresi berganda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya juga menunjukkan nilai R-square, dimana nilai R-square menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel independen
(64)
antara 0 sampai dengan 1, dimana nilai R-square yang menunjukkan angka mendekati angka 1 menunjukkan bahwa dalam model regresi, kemampuan variabel independen menjelaskan variasi variabel dependen semakin baik. Nilai R-square dalam penelitian ini sebesar 0,190 atau setara dengan 19%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan variabel independen dalam penelitian ini, yaitu risiko bisnis, time
interest earned, dan Tingkat Bunga dalam menjelaskan variabel
dependen, yaitu Struktur Modal sangat kecil, yaitu sebesar 19%. Maka dari itu, kemungkinan struktur modal sebagai pengukur kinerja keuangan perbankan dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi yaitu sebesar 81%.
Uji hipotesis dengan menggunakan uji F (uji Annova) pada penelitian ini mengindikasikan bahwa risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung, yaitu sebesar 3,675 sedangkan nilai Ftabel = 2,79 dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 5%. Hal ini berarti nilai Fhitung (7,751) > Ftabel (2,57). Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen penelitian secara simultan terhadap variabel dependen.
Sementara itu, Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji t yang dilakukan pada pnelitian ini, variabel risiko bisnis dalam penelitian ini tidak mendukung hasil
(65)
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005) yang membuktikan bahwa variabel risiko bisnis memiliki pengaruh negatif dan signifikanterhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian mengenai variabel time interest earned dalam mempengaruhi kinerja keuangan perbankan yang diukur dengan DER ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Baral (2004), dan Friska Firnanti (2011), yang membuktikan bahwa time interest earned
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan signifikan terhadap struktur modal. Selanjutnya, variabel tingkat bunga, dalam penelitian ini membuktikan bahwa mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jufri Daniel (2012).
(66)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dan pembahasan di bab IV maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Risiko bisnis, time interest earned, dan tingkat bunga berpengaruh secara simultan terhadap struktur modalpada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Risiko bisnis mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
3. Time interest earned mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
4. Tingkat bungamempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
4.2Keterbatasan
Penulis menyadari didalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian selama 3 tahun yaitu tahun 2009 sampai dengan 2011. Penggunaan periode 3 tahun dirasa relatif singkat untuk menggambarkan kinerja perbankan yang sebenarnya.
2. Jumlah sampel pada penelitian ini masih termasuk sedikit, yaitu hanya 17 sampel perusahaan dari 33 populasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(67)
3. Pada penelitian ini juga menggunakan sedikit variabel independen yang digunakan dalam hal pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perbankan yang diukur dalam rasio DER sehingga diduga dapat menurunkan tingkat akurasi hasil penelitian.
4.3Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan menurut penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah:
1. Pihak manajemen Bank harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit karena semakin optimal tingkat likuiditas bank tersebut, maka dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit semakin besar.
2. Sampel masih terbatas pada bank konvensional. Oleh karena itu disarankan untuk menambah variabel dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk melihat pengaruh secara signifikan tehadap profitabilitas perbankan.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan penjelasan yang jelas sehingga dapat digunakan oleh Bank Indonesia sebagai sarana evaluasi penetapan kebijakan dan implementasi strategi pengawasan bank dan dapat memberikan wawasan kepada pembaca tentang wacana perbankan baik sistem maupun permasalahannya.
4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan data yang lebih akurat sehingga Bank yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja
(68)
keuangan, serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang dan.
(69)
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Nurainun dan Surianty, Vivi.2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).Jurnal Akuntansi, 12(1), Hlm. 35-47. Baral, Keshar J. 2004. Determinants of Capital Structure: A Case Study of Listed
Companies of Nepal. The Journal of Nepalese Business Studies, 1(1), Hlm. 1-13.
Brigham & Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Eka. 2010. “Analisa Pengaruh, Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Realestate dan Property yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku kedua, Edisi Kedelapan. Terjemahan Dodo Suharto, Herman Wibowo. Editor Yati, Sumiharti, Wisnu Chandra Krishaji. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Per 1 September 2007. Jakarta: Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Rajawali Pers, Jakarta Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. USU Pers, Medan. Mandala dan Prathama. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
(70)
Nanok, Yanuar. 2008. Capital Structure Determinan di Indonesia. Akuntabilitas, 7(2), Hlm.122-127
Nugroho, Asih Suko. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Pandu. 2013. Bank
Prabansari, Yuke dan Kusuma, Hadri. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta.
Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Edisi Khusus on Fiance, Hlm. 1-15. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Suad Husnan dan Eni Pujiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: YKPN, 2002
Tesar. 2012. Adjusted R Square.
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 5(1), Hlm. 1-16
Wetson, J. Fred dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1989.
Widodo, Heri. 2001. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Jakarta.Jurnal.
Website :
Annual Report Bursa Efek Idonesia, Jakarta. Diakses tanggal 4
(71)
Lampiran i
DAFTAR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG MENJADI SAMPEL
No Nama
Perusahaan
Kode Perusahaan 1 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC
2 Bank Bukopin Tbk BBKP
3 Bank Bumi Artha Rbk BNBA
4 Bank Central Asia Tbk BBCA
5 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
6 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA
7 Bank Kesawan Tbk BKSW
8 Bank Mandiri Tbk BMRI
9 Bank Mayapada Tbk MAYA
10 Bank Mega Tbk MEGA
11 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI
12 Bank OCBC NISP Tbk NISP
13 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
14 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
15 Bank Permata Indonesia (Persero) Tbk BNLI
16 Bank Rakyat Indonesia BBRI
17 Bank Swadesi Tbk BSWD
(72)
Lampiran ii
DATA VARIABEL PENELITIAN
Debt to Equity Ratio (DER)
Sumber : www.idx.co.id No
Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
(DER %) 2009
(DER %) 2010
(DER %) 2011 1 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 12.97 15.02 15.18 2 BBKP Bank Bukopin Tbk 14.08 13.65 15.45
3 BNBA Bank Bumi Artha Rbk 4.2 4.8 5.12
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 9.55 9.14 8.51 5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 10.09 8.55 9.43 6 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 8.86 8.48 7.25 7 BKSW Bank Kesawan Tbk 14.97 12.15 13.54
8 BMRI Bank Mandiri Tbk 10.75 10.23 9.81
9 MAYA Bank Mayapada Tbk 4.8 6.68 5.81
10 MEGA Bank Mega Tbk 11.15 10.66 10.82
11 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 12.07 10.88 6.5
12 NISP Bank OCBC NISP Tbk 8.43 7.96 8.81
13 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9.87 9.55 9.25 14 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 7.02 6.16 7.81 15 BNLI Bank Permata Indonesia (Persero) Tbk 11.59 10.57 8.31 16 BBRI Bank Rakyat Indonesia 10.01 10.63 10.02
(73)
DATA VARIABEL PENELITIAN Risiko Bisnis
Sumber : www.idx.co.id No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
ROIC 2009
ROIC 2010
ROIC 2011 1 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 0,2 0.0049 0.0052
2 BBKP Bank Bukopin Tbk 0,9 0.010 0.0129
3 BNBA Bank Bumi Artha Rbk 1,17 0.0101 0.0143 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 2,41 0.0261 0.0283 5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 1,47 0.0178 0.0190 6 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 1,48 0.0184 0.0177
7 BKSW Bank Kesawan Tbk 0,19 0.0004 0.0017
8 BMRI Bank Mandiri Tbk 1,81 0.0208 0.0230
9 MAYA Bank Mayapada Tbk 0,53 0.0076 0.0132
10 MEGA Bank Mega Tbk 1,35 0.0184 0.0173
11 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 0.0109 0.0165 0.0194 12 NISP Bank OCBC NISP Tbk 0.0127 0.0083 0.0125 13 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0.0075 0.0089 0.0125 14 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 0.0117 0.0115 0.0164 15 BNLI Bank Permata Indonesia (Persero) Tbk 0.0085 0.0156 0.0099 16 BBRI Bank Rakyat Indonesia 0.0230 0.0283 0.0321 17 BSWD Bank Swadesi Tbk 0.0240 0.0237 0.0229
(1)
Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
,174 ,033 5,297 ,000
Resiko Bisnis
1,530 1,535 ,367 ,997 ,324 Time Interest
Earned -,111 ,054 -,860 -2,057 ,045 Tingkat Bunga
-,990 ,544 -,440 -1,820 ,075
(2)
Uji Autokorelasi
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1
,436(a) ,190 ,138 .0285912 2,537
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal
(3)
Lampiran iv
UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Resiko Bisnis
51 .0005 .0321 .014553 .0073951 Time Interest Earned
51 .0337 .9954 .449131 .2377614 Tingkat Bunga
51 .0287 .0895 .052796 .0136829 Struktur Modal
51 .0381 .1545 .093914 .0308001 Valid N (listwise)
(4)
Lampiran v
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression
,009 3 ,003 3,675 ,019(a)
Residual
,038 47 ,001
Total
,047 50
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal
(5)
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis secara Parsial (Uji T)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
,174 ,033 5,297 ,000
Resiko Bisnis
1,530 1,535 ,367 ,997 ,324 Time Interest
Earned -,111 ,054 -,860 -2,057 ,045 Tingkat Bunga
-,990 ,544 -,440 -1,820 ,075
(6)
Nilai Koefisien Determinasi
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
,436(a) ,190 ,138 .0285912
a Predictors: (Constant), Tingkat Bunga, Resiko Bisnis, Time Interest Earned b Dependent Variable: Struktur Modal