29
2.7 Lesbian dalam kekristenan
Agama merupakan pegangan hidup setiap individu yang memiliki pengaruh fungsional terhadap struktur sosial suatu masyarakat. Lesbian dalam hal ini tentu mempunyai
sudut pandang keagamaan dalam kehidupan mereka. Pada umumnya karakteristik lesbian diperoleh seseorang sebagai bawaan semenjak ia dilahirkan. Lantas seiring dengan
perkembangan fisik, maka ketika mencapai tingkat usia tertentu karakter lesbian mulai nampak secara jelas.
51
Orang itu sendirilah yang lebih memahami dan merasakan perbedaan dia dengan wanita-wanita pada umumnya. Ketika seseorang mulai memasuki akil baliq,
masa remaja, ditandai dengan munculnya rasa ketertarikan; untuk ukuran yang normal, laki- laki tertarik dengan perempuan dan sebaliknya, namun dalam kasus lesbian, munculnya rasa
tertarik secara seksual dengan sesama perempuan.
52
Jika kehidupan secara lesbian dipandang dosa menurut Firman Tuhan, bukan berarti seorang lesbian dilahirkan sebagai berdosa.
Dalam Alkitab, ditunjukkan bagaimana seharusnya paradigma orang Kristen terhadap homoseksualitas khususnya pada perempuan. Alkitab secara tegas menunjukkan bahwa
homoseksualitas adalah dosa, tetapi Alkitab tidak menyatakan bahwa para pelakunya – dalam hal ini biasa disebut lesbian – bebas diperlakukan dalam ketidakadilan seperti yang
terjadi akhir-akhir ini. Tuhan Yesus membeci dosa homoseksualitas, sama seperti Dia membenci dosa-dosa yang lain, tetapi Dia tetap mengasihi mereka yang terlibat di dalam-
Nya. Didalam Alkitab juga jelas menyebutkan dalam beberapa ayatnya bahwa
homoseksualitas adalah dosa dan kekejian di mata Allah. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ;
1.
Dalam Perjanjian Baru, melalui Surat Roma yang ditujukan Rasul Paulus kepada orang-orang Kristen yang berdiam di Roma 1:7. Mereka terbenam dalam
51
Mutali’in, Bias Gender,
52
Tobing, 100 Pertanyaan, 17
30
kebudayaan Romawi di mana perilaku homoseksual ditemukan di mana-mana dan diterima oleh masyarakat. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan
keinginan homoseks. Pada Roma 1 ayat 26 tertulis: “sebab isteri-isteri mereka
menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.” Dan pada ayat 27
dijelaskan adanya suami-suami yang melakukan aktifitas seksual yang tidak wajar
sebagai hubungan seks sejenis, antara laki-laki dengan laki-laki sehingga cukup jelas
bahwa yang dimaksud dengan persetubuhan yang tak wajar di ayat 26 adalah tentang lesbian. Juga dalam surat Korintus dikat
akan bahwa mereka yang melakukan kekejian sebagai seorang pemburit
53
misalnya, mereka tidak akan mendapat bagian didalam kerajaan Allah
. Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak
menyenangkan Tuhan. Homoseksualitas hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang menghalangi seseorang dari
Kerajaan Allah. Demikian dengan kitab Yudas yang mengatakan: “… sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan
cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan
kepada semua orang. Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta
menghujat semua yang mulia di sorga” Yudas 1:7-8.
2. Dalam Perjanjian Lama, yakni dalam imamat dikatakan: “Bila seorang laki-laki tidur
dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian …” Imamat 20:13. Dalam ayat ini lebih mengarah kepada
homoseksual kepada laki-laki gay, namun jika dikontekstualisasikan dalam hal homoseksual perempuan maka hal demikan tetap saja sesuatu hal yang keji menurut
Alkitab. Dimana jika seorang perempuan yang tidur dengan seorang perempuan
53
Kata “pemburit” berasal dari teks asli Alkitab bahasa Yunani “arsenokoites” yang artinya adalah “One who lies with a male as with a female, sodomite, homosexual.” Dalam bahasa Indonesia Seorang yang tidur
dengan laki-laki seperti dengan perempuan, sodomi, homoseksual.
31
secara seorang perempaun bersetubuh dengan laki-laki, keduanya telah melakukan suatu kekejian dan keduanya akan dihukum mati.
Alkitab tidak secara mendetail memberitahu bahwa seseorang menjadi homoseks lesbian pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri. Namun seseorang mungkin dilahirkan
dengan kecenderungan terhadap homoseksualitas, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan pilihan
mereka untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum homoseks, sama seperti bagi orang yang berzinah,
penyembah berhala, pembunuh, pencuri, dll. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus
Kristus untuk keselamatan mereka.
2.8 Kesimpulan