Latar Belakang Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi

2. Hasil­hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda. Pada tahun 1870 luas tanah di pulau Jawa yang ditanami tebu seluas 54.176 bahu, maka dalam tahun 1900 meningkat menjadi 128.301 bahu. 3. Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.  Bagi rakyat Indonesia : 1. Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk 2. Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula membawa akibat buruk bagi penduduk. Uang sewa tanah dan upah pekerja menurun. 3. Menurunnya konsumsi bahan makanan, terutama beras, sementara pertumbuhan penduduk Jawa meningkat cukup pesat. 4. Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan banyak barang­ barang impor dari Eropa. 5. Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot penghasilannya setelah adanya angkutan dengan kereta api. 6. Rakyat menderita karena masih diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman yang berat bagi yang melanggar peraturan Poenale Sanctie.

H. POLITIK ETIS

1. Latar Belakang

a. Pelaksanaan sistem tanam paksa yang mendatangkan keuntungan berlimpah bagi Belanda, namun menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia. b. Eksploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia dengan sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib buruk rakyat pribumi. c. Upaya Belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan dilakukan dengan cara penekanan dan penindasan terhadap rakyat. d. Adanya kritik dari kaum intelektual Belanda sendiri Kaum Etisi seperti Van Kol,Van Deventer, Brooschooft, De Waal, Baron van Hoevell, Van den Berg, Van De Dem dan lain­lain. Tokoh tersebut memperjuangkan agar pemerintah Belanda meningkatkan kesejahteraan moril dan materiil kaum pribumi, menerapkan desentralisasi dan efisiensi. Perjuangan mereka kemudian dikenal sebagai Politik Etis. Politik ini kemudian didukung oleh Politik Asosiasi yang memandang perlunya kerjasama yang erat antara golongan Eropa dan rakyat pribumi untuk kemajuan tanah jajahan.

2. Pelaksanaan Politik etis

Pada periode 1900 ­1925 banyak kemajuan dan perubahan dicapai. Bangunan­bangunan besar didirikan, semua itu merupakan keharusan dalam kemajuan yang tidak dapat dielakkan. Perubahan­perubahan tersebut sebagai berikut :

a. Desentralisasi Pemerintahan

Sebelum tahun 1900 pemerintahan di Indonesia dilakukan secara sentralisasi. Seluruh jalannya pemerintahan ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat pemerintahan yang ada di Nederland. Sejak tahun 1854 dikeluarkan peraturan yang memberikan hak kepada parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan Hindia­Belanda. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ekonomi liberal.

b. Irigasi

Sarana yang sangat vital bagi pertanian adalah sarana irigasi pengairan. Pada tahun 1885 pemerintah telah membangun secara besar­besaran bangunan irigasi di Brantas dan Demak seluas 96.000 bau. Pada tahun 1908 berkembang menjadi 173.000 bau. Menurut rencana pada tahun 1890 akan dibangun irigasi seluas 427.000 bau selama 10 tahun.

c. Emigrasi Transmigrasi

Dalam abad ke­19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, berhubung dengan perluasan tanaman tebu.

d. Edukasi

Pada mulanya pemerintah kolonial Belanda membentuk dua macam sekolah untuk rakyat pribumi. Sekolah kelas I angka satu yang diperuntukkan kepada anak­anak pegawai negeri, orang berkedudukan dan berharta. Sedangkan sekolah kelas II angka dua diperuntukkan kepada anak­anak pribumi pada umumnya. Mata pelajaran yang diberikan meliputi membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah dan menggambar.

3. Kegagalan Politik Etis Dan Politik Asosiasi

Kegagalan pelaksanaan politik Etis tersebut nampak dalam : 1. Sejak pelaksanaan sistem ekonomi liberal Belanda mendapatkan keuntungan yang besar, sedangkan tingkat kesejahteraan rakyat pribumi tetap rendah. 2. Hanya sebagian kecil kaum pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan yang baik dalam masyarakat kolonial, yaitu golongan pegawai negeri. Pegawai negeri dari golongan pribumi hanya digunakan sebagai alat saja, sehingga dominasi bangsa Belanda tetap sangat besar. SOAL­SOAL EVALUASI A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT 1. Latar belakang dan faktor pendorong kedatangan bangsa­bangsa Eropa ke Asia adalah sebagai berikut, kecuali …. A. Keinginan menemukan daerah asal rempah­rempah B. Runtuhnya Konstantinopel, 1453, ke tangan bangsa Turki Saljuk menyebabkan terputusnya hubungan dagang Asia­Eropa C. Keinginan membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat D. Penemuan mesin uap oleh James Watt E. Rasa tertarik kepada buku karya Marcopolo berjudul : Imago Mundi yang menceritakan kesuburan Asia. 2. Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah …. A. Invasi Napoleon ke negara­negara Eropa termasuk Belanda B. Pendudukan Spanyol terhadap Lisabon sehingga Belanda kesulitan mendapatkan rempah­rempah C. Adanya persaingan dengan Portugis dan Spanyol dalam mencari tanah­tanah jajahan D. Keinginan untuk menemukan India E. Kekalahan Belanda dalam perang 30 tahun melawan Spanyol 3. VOC berdiri secara resmi pada tahun 1602 dan membuka kantor pertama di Banten yang dikepalai oleh …. A. Johan van Olden Barnevelt B. Pieter Both C. Jon Pieterzoon Coen D. Francois Wittert E. Cornelis de Houtman 4. Agar VOC leluasa dalam melaksanakan tugasnya, maka pemerintah Belanda memberikan hak­ hak istimewa kepada VOC yang meliputi hak­hak sebagai berikut, kecuali …. A. mengangkat dan memberhentikan pegawai B. memiliki tentara C. mendirikan negara merdeka di seberang lautan D. mengeluarkan mencetak uang E. menyatakan perang dan damai 5. Setelah mampu menggantikan posisi Portugis di Maluku, Belanda mendirikan Loji di Ambon dengan Gubernur Jendral Pertamanya …. A. Pieter Both B. Jon Pieterzoon Coen C. Van Den Bosch D. De Jonge E. De Kock 6. Seorang Gubernur Jendral yang memindahkan Loji VOC dari Ambon ke Batavia adalah …. A. de Jonge B. de Fock C. Pieter Both D. Jan Pieterzoon Coen E. Van Den Bosch 7. Hak VOC untuk menebang tanaman rempah­rempah di Maluku agar harganya stabilnaik disebut …. A. Verplichte Leverantie B. Pelayaran Hongi C. Contingenten D. Poenale Sanctie E. Eksterpasi 8. Kewajiban pajak yang harus dibayarkan dengan hasil bumi disebut …. A. Verplichte Leverantie B. Pelayaran Hongi C. Contingenten D. Poenale Sanctie E. Eksterpasi 9. Semakin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu sendiri, sebab …. A. Semakin banyaknya korupsi B. Tidak sesuai dengan semangat Liberalisme Ekonomi C. Bersaing dengan Portugis dan VOC D. Biaya perang yang terlalu besar E. Anggaran untuk pegawai terlalu besar 10. Langkah­langkah Daendels dalam mengemban tugasnya di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali …. A. Pulau Jawa dibagi menjadi 18 wilayah B. Membangun jalan antara Anyer dan Panarukan C. Menerapkan kerja Rodi D. Menerapkan Preanger Stelsel E. Menerapkan penyerahan wajib 11. Proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun 1814 ditandai dengan …. A. Convention of London B. Traktat Sumatra C. Kapitulasi Tuntang D. Kapitulasi Kalijati E. Perjanjian Bongaya 12. Setelah ditunjuk sebagai Gubernur Jendral di Indonesia, Raffles melakukan langkah­langkah pembaharuan sebagai berikut, kecuali …. A. menerapkan sistem Landrent B. menerapkan kerja rodi C. menghapuskan penyerahan wajib D. menegakkan persamaan hukum E. membagi Pulau Jawa menjadi 9 propinsi 13. Sistem Tanam Paksa yang diusulkan Van den Bosch didorong oleh hal­hal sebagai berikut, kecuali …. A. kas negara yang kosong B. keinginan para Bupati untuk mendapatkan Cultuure Procenten C. pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak D. hutang luar negeri yang berat E. perang yang memakan biaya besar 14. Penderitaan rakyat pada masa Tanam Paksa semakin parah karena ulah para Bupati yang berlomba­lomba mendapatkan bonus dari pemerintah Belanda bila hasil Tanam Paksa di daerahnya melebihi target. Bonus itu disebut …. A. Verplichte Leverantie B. Cultuure Procenten C. Contingenten D. Batig Saldo E. Eksterpasi 15. Sebenarnya sistem Tanam Paksa merupakan kelanjutan dari praktek pemerasan yang pernah dilakukan oleh Daendels sebelumnya, yaitu …. A. kerja rodi B. Verplichte Leverantie C. Hongi Tochten D. Preanger Stelsel E. Cotingenten 16. Berakhirnya Cultuur Stelsel ditandai dengan dikeluarkan peraturan …. A. Suiker Wet B. Agrarische Wet C. Compatibilitet Wet D. Poenale Sanctie E. Bill of Right 17. Undang­undang yang menyatakan bahwa dalam menyusun anggaran belanja, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda harus mendapat persetujuan Parlemen adalah .… A. Suiker Wet B. Agrarische Wet C. Compatibilitet Wet D. Poenale Sanctie E. Wilden Schoolen Ordonantie 18. Artikel karya Van Deventer yang ditulis dalam majalah de Gids, berisi tentang perlunya kebijaksanaan politik etis adalah …. A. Max Havelar B. Eure Schuld C. Al ik en Nederlander Was D. From dark to light E. Indonesia Menggugat 19. Buku karya Multatuli yang berisi tentang kisah Saijah dan Adinda, petani yang jadi korban Tanam Paksa di Lebak, Banten berjudul …. A. Max Havelar B. Eure Schuld C. Al ik en Nederlander Was D. From dark to light E. Indonesia Menggugat 20. “Inggris tidak akan menghalangi usaha Belanda meluaskan wilayah di Sumatra” adalah bunyi dari …. A. Traktat London, 1824 B. Traktat Sumatra, 1814 C. Traktat London, 1871 D. Plakat Pendek E. Plakat Panjang

B. JAWABLAH SOAL­SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR

1. Apa sebenarnya tugas utama Herman W. Daendels datang ke Indonesia ? 2. Tuliskan isi Convention of London, tahun 1814, antara Inggris dan Belanda 3. Apa akibat­akibat positif Tanam Paksa bagi bangsa Indonesia ? 4. Apa yang dimaksud dengan Cultuure Procentence ? 5. Apa yang dimaksud dengan : a. Comtabilitet Wet b. Suiker Wet c. Agrarische Wet d. Poenale Sanctie 6. Sebutkan akibat­akibat pelaksanaan politik ekonomi liberal kolonial 1870­1900 bagi bangsa Belanda dan bangsa Indonesia 7. Apa yang dimaksud dengan siasat “Benteng Stelsel” ? 8. Apa yang dimaksud dengan Pax Netherlandica ?

A. FAKTOR­FAKTOR PENDORONG MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1. Faktor Intern dari dalam a. Penderitaan rakyat selama penjajahan Belanda

b. Adanya deskriminasi rasial c. Adanya Politik Etis 2. Faktor Extern dari luar a. Pengaruh faham­faham baru dari Eropa, seperti : Liberalisme, Demokrasi dan Nasionalisme b. Kemenangan Jepang terhadap Rusia 1904 – 1905, mengangkat harkat dan martabat bangsa­ bangsa Asia. c. Pengaruh pergerakan nasional negara­negara Asia­Afrika lainnya, seperti : Turki, Mesir, India, Cina dan Filipina.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN IDIOLOGI DAN ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Budi Utomo Berdirinya Budi Utomo diawali dari upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa untuk membentuk Studie Fonds Dana Belajar untuk memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, namun berpotensi. Pada kahir 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo, pelajar STOVIA di Jakarta. Karena adanya kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut, maka pada hari Rabu, 20 Mei 1908, di Gedung STOVIA Gedung Kebangkitan Nasional sekarang dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi Utomo. Sebagai ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo. Pada mulanya tujuan Budi Utomo tertulis secara samar­samar yaitu “Kemajuan bagi Hindia”. Sedangkan jangkauan geraknya hanya terbatas pada Jawa dan Madura. Dalam waktu 6 bulan, Mei sampai dengan Oktober 1908, cabang Budi Utomo sudah berdiri di Jakarta, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Probolinggo.