tuan tanah ini disahkan oleh oleh Tsar Alexis melalui Undang Undang Perbudakan tahun 1646.
A. INDUSTRIALISASI DI RUSIA
Industrialisasi di Rusia diprakarsasi oleh Sergei Witte yang sejak tahun 1892 menjadi menteri keuangan pemerintahan Tsar. Agar Rusia tidak ketinggalan dengan
negaranegara Eroap lainnya ia segera membangun industriindustri besar seperti : infustri tekstil, pertambangan batu bara, minyak, dan besi. Sehingga industri
berkembang sangat pesat.
Industri besarbesaran membutuhkan modal besar yang didapatkan dari pinjaman pinjaman luar negeri, utamanya dari Perancis. Tetapi hal itu harus dibayar dengan resiko
politik yang berat, seperti yang terdapat dalam Perjanjian Rusia – Perancis tahun 1892 yang isisnya : Rusia akan mendukung Perancis apabila terjadi perang dengan Jerman.
B. MUNCULNYA SOSIALISME DAN KOMUNISME DI RUSIA
Pemerintahan Tsar Nicholas II bermuka dua, yaitu mengekang kehidupan politik, namun senantiasa memajukan perekonomian dengan jalan meningkatkan produksi
pertanian dan memajukan industri. Sementara itu perkembangan industri menimbulkan munculnya golongan buruh proletar yang menuntut hakhak politik rakyat.
Pada tahun 1898 George Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat dengan programnya yang moderat lunak, lawan dari radikal : keras, yaitu persamaan dalam
hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, dan perbaikan nasib buruh dan tani. Tujuan ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politk dan pemogokan. Akan tetapi
kelompok radikal dari partai ini menolak cara diplomasi politik indirect action dan
menghendaki cara pemogokan direct action.
Perbedaan strategi dari kedua kubu itu memicu terjadinya perpecahan pada Partai SosialDemokrat. Pada Kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903,
Partai Sosialis Demokrat tersebut pecah menjadi dua, yaitu : 1.
Mensyewik SosialDemokrat yang berhaluan Sosialis. Kelompok ini dipimpin oleh
George Plekhanov yang kemudian digantikan oleh Kerensky.
2. Bolsyewik Radikal Revolusioner yang berhaluan Komunis. Kelompok ini dipimpin oleh
Vladimri Ulyanov yang dikenal dengan nama samarannya : Lenin. Kemudian digantikan
oleh Josef Dschugaschvili yang lebih dikenal dengan nama Stalin.
C. REVOLUSI 1905 Sebabsebab :
1. Keinginan rakyat akan pemerintahan yang liberal 2. Kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan reaksioner dari Tsar
3. Tuntutan tentang perbaikan nasib kaum buruh dan tani 4. Kekalahan Rusia dalam Perang Rusia – Jepang tahun 1905 melemahkan pemerintahan
Tsar sehingga kaum revolusioner berani memberontak. 5. Peristiwa minggu Berdarah meluapkan semangat revolusioner
Jalannya Pemberontakan
Dimulai dengan pemogokan umum di Petrograd kemudian dirubah menjadi Leningrad yang segera diikuti oleh seluruh negara. Kaum buruh di Petrograd
membentuk dewan buruh yang kemudian diikuti oleh buruhburuh di seluruh negeri. Akhirnya Tsar Nicholas II menyanggupi untuk memberikan UUD melalui Oktober
Manifesto 1905. Kaum liberal merasa puas. Namun kaum sosialis dan komunis Mensyewiki dan Bolsyewiki merasa tidak puas dan melakukan pemberontakan.
Pada bulan Agustus Tsar menyetujui pembentukan Duma parlemen. Namun,
Duma itu hanya dimaksudkan sebagai badan penasihat. Walaupun Duma dipilih oleh rakyat namun tidak semua rakyat mempunyai hak pilih. Sehingga perubahan ini hanya
menyakitkan hati rakyat. Maka pada bulan Oktober kembali muncul gelombang permogokan.
D. DEWAN SOVIET .
Dewan Soviet Dewan Buruh adalah organisasi politik untuk mengatur perjuangan
ekonomi dan politik kaum buruh. Dewan seperti itu telah muncul di seluruh Rusia dan menentang pihak penguasa. Dewandewan soviet itu dibentuk untuk melayani keperluan
perjuangan kaum buruh seharihari, seperti mengatur aksi permogokan, menyebarkan brosur, mengumpulkan makanan, obatobatan, angkutan dan sebagainya. Dalam
perkembangannya organisasi ini menjadi sebuah organisasi yang sangat revolusioner. Banyak kaum buruh menganggap Dewan Soviet itu sebagai pemerintahan mereka sendiri.
Sehingga dewan soviet itu merupakan sesuatu pemerintahan yang bersaing dengan pemerintahan Tsar.
Untuk menentramkan suasana Tsar memperlunak sikapnya, namun usaha Tsar tersebut gagal menyenangkan hati kaum buruh. Pada bulan November kembali muncul
gelombang pemogokan yang ketiga. Dalam aksi kali ini, tuntutan utama kaum buruh adalah penurunan jam kerja menjadi 8 jam per hari. Tuntutan itu tentunya tidak
disukai oleh kaum majikan. Akan tetapi kaum majikan memilih untuk tidak melibatkan diri dalam pergolakan itu, karena mereka sendiri menginginkan reformasi politik terbatas.
Sementara itu, pemerintahan mengizinkan kelompok rasial yang bernama ‘Ratusan Hitam’ untuk menyerang kaum buruh.
Pada 3 Desember 1905 soviet di Petrograd dibubarkan. Sedangkan soviet di Moskow melakukan pemberontakan, tetapi dapat dihancurkan dengan susah payah setelah
bentrokan selama 9 hari. Walaupun diilhami oleh pengalaman Revolusi Perancis, namun dewandewan soviet itu muncul secara spontan oleh kelas pekerja.
Pada mulamulanya, Partai Bolsyewik tidak merisaukan diri dengan sovietsoviet itu, karena dianggap tumpang tindih dengan peranan partai politik. Golongan Bolsyewik
masih berpegang kepada caracara formal sehingga bergerak dengan tidak leluasa. Pada umumnya kader partai Bolsyewik mengecilkan perjuangan rakyat yang mereka anggap
tidak strategis.
Akan tetapi peristiwaperistiwa yang terjadi pada tahun 1905 memaksa kaum Bolsyewik untuk merubah sikap. Lenin yang pada waktu itu berada di luar negeri, melihat
potensi yang besar pada Dewan Soviet. Ia meyakinkan melalui perdebatan sengit bahwa partai Bolsyewik perlu membuka pintu seluasluasnya kepada dewandewan soviet itu
dan menyambut beriburibu kaum buruh radikal yang ingin menjadi anggota partai. Para kaum buruh muda itu sangat diperlukan untuk mengimbangi kader partai lama yang
terbukti terlalu konservatif dalam pergolakan tahun 1905.
E. REVOLUSI PEBRUARI 1917