Nederland hingga tahun 1909, yakni sebagai anggota Dewan Kota Zwolle. Setelah itu dia diangkat sebagai pimpinan serikat buruh kereta api
National Union of Rail and Tramway Personnel pada tahun 1911. Dia memimpin pemogokanpemogokan buruh di Belanda,
sehingga membuat namanya masuk dalam ‘daftar hitam’ di Belanda. Tahun 1913, untuk kali pertama, ia menginjakkan kaki ke Indonesia. Tepat pada saat
itu, dunia pergerakan di Hindia Belanda tengah bersemi. Sneevliet. Pada awalnya ia bekerja sebagai jurnalis pada surat kabar Soerabajaasch Handelsblad di kota Surabaya.
Tidak lama kemudia ia pindah ke Semarang dan diangkat menjadi sekretaris di sebuah perusahaan. Bagi Sneevliet tinggal di Semarang lebih menguntungkan karena kota itu
merupakan pusat dari serikat buruh tertua di Indonesia, yaitu Vereniging vam Spoor en Tramweg Personeel VSTP.
2. BERDIRINYA ISDV
Di Semarang Sneevliet aktif menjadi sekretaris dari Handelsvereeniging Asosiasi Buruh. Pada tahun 1914, ia mendirikan sebuah organisasi politik yang diberi nama
Indische Sociaal Democratische Vereniging ISDV. Beberapa tokoh Belanda yang aktif membantu Sneevliet adalah Bergsma, Adolf Baars, Van Burink, Brandsteder dan HW
Dekker. Pendukung utama ISDV adalah kalangan buruh buruh kereta api yang bernaung dibawah organisasi VTSP
Dalam waktu yang bersamaan, Pergerakan nasional di Indonesia tengah mengalami masa terang. Sarekat Islam, terus membesar dengan jumlah anggota mencapai puluhan
ribu yang tersebar di berbagai daerah. Oleh karena itu ISDV, merubah haluan dengan menitik beratkan pada perekrutan anggotaanggota dari Sarekat Islam. Organisasi ISDV
bergerak cepat dengan strategi mereka untuk merekrut massa dari SI. Semaun, Darsono dan Alimin, adalah pimpinanpimpinan SI Semarang yang berhasil direkrut oleh Snevlieet.
Di bawah pengaruh ISDV tokohtokoh muda SI ini menjadi radikal. Pengaruh ISDV yang semakin kuat mengkhawatirkan pemerintah Hindia Belanda, sebab pada saat yang
sama, pemogokanpemogokan buruh bertambah kuat dan meluas.
3. PENGARUH REVOLUSI BOLSYEWIK 1917
Kemenangan Revolusi Bolsyewik di Rusia disambut dengan antusias. Adolf
Baars dengan berapiapi menyerukan agar Revolusi di Rusia juga di ikuti sekarang juga di Hindia Belanda. Terinspirasi oleh gerakan revolusi yang dilakukan oleh Bolsyewik, ISDV
mulai mengorganisir kalangan militer dengan membentuk dewandewan tentara dan pelaut. Dalam waktu tidak lebih dari tiga bulan sekitar tiga ribu prajurit dan pelaut
menjadi anggota gerakan yang kemudian dikenal dengan nama Tentara Merah Ingat Tentara Merah ketika terjadi Revolusi Bolsyewik di Rusia. Kaum merah mengorganisir
demonstrasi yang dilakukan oleh serdadu dan pealaut sehingga menimbulkan bentrokan dengan polisi.
Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV menyerukan
pemberontakan dan dikibarkannya bendera merah. Sedangkan partaipartai moderat seperti Budi Utomo, Insulinde dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan
Volksraad menjadi parlemen pilihan rakyat. Krisis November mulai segera mereda setelah Gubernur Jenderal
van Limburg Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan
perubahan yang luas.
Setelah keadaan dapat dikuasai pemerintah Belanda melakukan tindakantindakan keras. Anggota militer yang indisipliner dihukum berat, sedangkan pegawai negeri yang
terlibat dimutasikan. Darsono, Abdul Muis dan beberapa pemimpin Indonesia lainnya ditangkap. Sedangkan Sneevliet pada bulan Desember 1918, akhirnya diusir dari
Indonesia..
4. PENGARUH KOMUNISME INTERNASIONAL KOMINTERN