Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK
Menurut PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah disebutkan bahwa barang milik daerah meliputi barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBND serta barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. Meliputi barang yang diperoleh melalui hibah, pelaksanaan dari
kontrak, ketentuan undang-undang dan dari putusan pengadilan yang memperoleh hukum tetap. Pengelolaan barang milik negaradaerah dilaksanakan
berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Asas fungsional yaitu pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah dibidang pengelolaan barang milik daerah sesuai dengan fungsi wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan.
Asas kepastian hukum yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan. Asas transparansi yaitu
pengelolaan barang milik daerah harus transparan terhadap masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar. Asas efisiensi yaitu pengelolaan barang milik
daerah digunakan sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang fungsi pemerintah secara optimal. Asas akuntabilitas yaitu kegiatan pengelolaan
barang milik daerah harus dapat dipertangunjawabkan kepada rakyat. Asas kepastian nilai yaitu ketepatan jumlah dan nilai barang untuk optimalisasi
pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca pemerintah daerah. harus didukung yang dilaksanakan sesuai fungsi, wewenang
dan tanggung jawab. Asset tetap diakui oleh pemerintah daerah apabila asset tetap tersebut diterima
atau diserahkan hak kepemilikannya atau pada saat penguasannya berpindah. Karena itu asset tetap belum dapat dicatat di neraca apabila belum ada bukti
bahwa asset dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah daerah. Widya 2011 menjelaskan permasalahan pengelolaan asset tetap yang sering ditemukan dalam
penyajian laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan kualitas laporan keuangan yang dapat mempengaruhi pencapaian opini pemerintah daerah yaitu:
asset tetap tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah SAP, kurang cukupnya pengungkapan asset tetap, pencatatan dan pengakuan asset tetap yang
tidak sesuai dari undang-undang dan peraturan yang berlaku dan lemahnya Sistem Pengendalian Internal SPI pengelolaan aset tetap.