Analisis Statistik Deskriptif Metode Analisis Data
keuangan pusat dan daerah yang transparan, akuntabel dan berkeadilan. Selain itu Moisiu 2013 menyatakan bahwa tingkat otonomi daerah
merupakan indikator paling penting dalam menetukan akuntabilitas. Karena dengan otonomi daerah, maka daerah akan lebih berkompeten dan
bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan daerah. 3.
Pemerintah daerah yang mendapatkan skor EKPPD dengan status kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang sangat tinggi, kemungkinan akan
mendapatkan opini WTPWTP-DPP lebih besar. Hal ini sesuai PP No.3 Tahun 2007 bahwa dasar penyusunan LPPD yang menjadi dasar pelaksanaan
EKPPD menganut prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sehingga dengan pencapaian skor EKPPD yang sangat tinggi, maka pengelolaan keuangan
pemerintah daerah semakin transparan dan akuntabel. Penelitian Mudofar dan Tahar 2016 menyatakan bahwa kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas yang diproksikan dengan opini BPK.
4. Pemerintah daerah dengan persentase yang tinggi dalam menindaklanjuti
rekomendasi hasil pemeriksaan kemungkinan mendapatkan opini WTPWTP- DPP semakin besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan Setyaningrum 2014
yang menyatakan bahwa untuk mempertahankan opini audit yang sudah baik pada tahun lalu, perlu menaikkan persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
pemeriksaan pada periode ini. Selain itu dengan menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan tahun lalu, maka kesalahan yang sama tidak akan terulang
kembali pada tahun berikutnya. Sehingga pencapaian opini tahun berikutnya juga diharapkan semakin baik karena kualitas laporan keuangan meningkat.
5. Variabel kontrol yaitu :
- Pemerintah daerah yang mempunyai jumlah asset tetap banyak, maka
kemungkinan pemerintah daerah mendapatkan opini WTPWTP-DPP semakin besar. Hal ini disebabkan karena pemerintah daerah sudah
melaksanakan perbaikan administrasi terhadap inventarisasi asset tetap, penyempurnaan pencatatan asset tetap ke dalam neraca, penambahan asset
tetap sudah dicatat dalam Kartu Inventaris Barang KIB dan pencatatan asset tetap ke dalam neraca sudah didukung dengan bukti kepemilikan
dan pembelian. -
Umur daerah yang lebih lama tidak menjamin pemerintah daerah mendapatkan opini WTPWTP-DPP. Hal ini karena pemerintah daerah
yang baru lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian pegawainya supaya tidak tertinggal dari daerah induk. Daerah
otonomi baru cenderung memiliki masalah yang lebih sedikit karena baru terbentuk. Hal ini sejalan dengan penelitian Fatimah et al. 2014 yaitu
umur daerah tidak berpengaruh terhadap opini .Selain itu hasil penelitian Feriyanti et al. 2015 juga menyatakan bahwa umur pemerintah daerah
berhubungan negatif dengan pengungkapan laporan keuangan. -
Daerah induk yang mengalami pemekaran berpengaruh negatif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak daerah yang
dimekarkan, maka kemungkinan pemerintah daerah untuk mendapatkan opini WTPWTP-DPP semakin kecil. Hal ini terjadi karena pemekaran
daerah akan menimbulkan masalah yang berdampak pada pencapaian opini laporan keuangan pemerintah daerah. Antara lain masalah serah