Belajar Gerak Pengertian Gerak

e Belajar mengenal dan mengalami bentuk-bentuk pelepas lelah secara aktif untuk mengidsi waktu senggang. 4 Pertumbuhan badan a Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap dan bergerak dengan baik dan untuk berprestasi secara maksimal. b Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani menurut apa yang diungkapkan oleh pernyataan di atas sangat penting dalam pembentukan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial dan pertumbuhan badan, dimana keempat kategori ini sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Pengertian Gerak

Gerak motor sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan psikomotor khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia. Amung Ma’mun, 2000:20. Jadi dapat disimpulkan bahwa, gerak motor ruang lingkupnya lebih luas daripada psikomotor.

2.2.1 Belajar Gerak

Menurut Amung Ma’mun 2000:3 belajar gerak merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak motor skill, keterampilan gerak sangat terkait dengan latihan dan pengalaman individu yang bersangkutan. Belajar gerak sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia. Ada tiga tahapanfase dalam belajar gerak motor learning yaitu: 1 Tahapan Verbal-Kognitif Pada tahapanfase ini, tugasnya adalah memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru kepada seluruh peserta didik. Sebagai pemula, mereka belum memahami mengenai apa , kapan, dan bagaimana gerak itu dilakukan. Oleh karena itu, kemampuan verbal-kognitif sangat mendominasi tahapan ini. 2 Tahapan Gerak Motorik Pada tahapanfase ini fokusnya adalah membentuk organisasi pola gerak yang lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan gerakan.Biasanya yang harus dikuasai peserta didik pertama kali adalah kontrol dan konsistensi sikap berdiri serta rasa percaya diri. 3 Tahapan Otomatisasi Pada tahapanfase ini peserta didik banyak melakukan latihan, secara berangsur-angsur dan continui memasuki tahapan otomatisasi. Disini motor progam sudah berkembang dengan baik dan dapat mengontrol gerak dalam waktu yang singkat. Peserta didik sudah menjadi lebih terampil dan ahli dan pada setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.Bahkan untuk suatu keterampilan olahraga tertentu nampak dilakukan dengan gerakan yang rileks dan mantap. Setiap pembelajaran gerak pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan keterampilan.Keterampilan seseorang akan tergambarkan dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu dan akan terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Menurut pernyataan di atas, jadi dapat disimpul bahwa dalam belajar gerak memiliki tahapan-tahapan, dimana tahapan itu memiliki karakteristik dan pemahaman yang berbeda sehingga belajar gerak itupun dapat dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia.

2.2.2 Aktifitas Jasmani Sebagai Perilaku Gerak

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PELURU KAYU BERWARNA PADA SISWA KELAS VII SMP N 11 MAGELANG TAHUN 2013

0 22 150

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING MENGGUNAKAN MEDIA ROKET PADA SISWA KELAS IX SMP N 2 PEMALANG TAHUN PELAJARAN 20122013

5 70 105

MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA SISWA KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMANGGUNG TAHUN 2011 2012

8 162 167

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEKHNIK THROW IN MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN HAND BALL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 CEPU

0 24 103

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLABASKET MULTI RING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMALANG KAB. PEMALANG TAHUN AJARAN 2012 2013

2 27 126

Efektivitas Pembelajaran Modifikasi Permainan Sepakbola menggunakan Boladiator Pada Siswa Kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon th 2010 2011

0 6 108

MODEL PEMBELAJARAN KID’S ATLETIK FORMULA 1 DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

0 7 114

MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA SISWA KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMANGGUNG TAHUN 2011/ 2012.

0 29 334

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BONTENGAN ADU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 48

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN LOLIP-UP DALAM PEMBELAJARAN PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 -

0 0 65