Pendidikan jasmani juga merupakan bagian integral dari pendidikan melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,
neuromasculer, intelektual, dan emosional. Orientasi pendidikan jasmani adalah pada aktivitas gerak anak yaitu anak mau dan bisa bergerak secara aktif dan
terampil. Selain itu, pendidikan jasmani juga mengesampingkan hasil dan prestasi dari suatu gerak tersebut. Unsur kesenangan dan bermain adalah yang
utama dalam pembelajaran penjas di sekolah.
2.1.3 Tujuan Pendidikan Jasmani
Menurut Adang Suherman 2000:22 tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.
Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga pada aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu;
1 Perkembangan fisik, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
manusia melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan- kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh sesorang physical fitness.
2 Perkembangan gerak, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna. 3
Perkembangan mental, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang
pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab
siswa.
4 Perkembangan sosial, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat. Menurut
Samsudin 2008:3
mengemukakan beberapa
tujuan pendidikan jasmani diantaranya:
1 Meletakan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam
pendidikan jasmani. 2
Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cintai damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan
agama. 3
Menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis
melalui tugas-tugas
pembelajaran pendidikan jasmani. 4
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
5 Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta
strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik aktivitas air, dan pendidikan luar kelas
outdoor education. 6
Mengembangkan keterampilan
pengelolaan diri
dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
7 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri
dan orang lain. 8
Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
9 Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif. Dari beberapa tujuan pendidikan jasmani di atas, dapat disimpulkan
bahwa tujuan pendidikan jasmani tidak lepas dari komponen-komponen ranah yang terkandung di dalam penjasorkes yaitu: ranah psikomotorik, ranah afektif,
dan ranah kognitif.
2.1.4 Fungsi Pendidikan jasmani