Pengertian Permainan Bermain Permainan dan Modifikasi

berlangsung sejalan dengan bertambahnya umur kronologis, sedangkan anak perempuan sudah tidak berkembang lagi sesudah umur 14 tahun. Masa kanak-kanak merupakan waktu untuk belajar keterampilan dasar, sedangkan masa adolesensi adalah waktu yang digunakan untuk penyempurnaan dan penghalusan serta mempelajari berbagai macam variasi keterampilan motorik. Akan tetapi pada kenyataannya banyak anak-anak yang tidak memperoleh kesempatan untuk mempelajari keterampilan dasar sampai masa adolesensi Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:147. Anak-anak pada masa adolesensi kurang memiliki kemampuan atau keterampilan motorik dasar, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a Harus diadakan penilaian untuk mengidentifikasi anak-anak yang mengalami kesulitan. b Setelah identifikasi anak-anak ditentukan seterusnya mereka dikelompokkan sesuai dengan kemampuan motorik yang dimiliki. c Jangan melakukan evaluasi terhadap kuantitas penampilan mereka, tetapi lebih baik diarahkan untuk membantu mereka meningkatkan kualitas penampilannya. d Membantu mereka untuk mengerti dan menyadari terhadap pembentukan dengan cara-cara yang salah akan lebih baik daripada melanjutkan yang sudah benar.

2.4 Permainan dan Modifikasi

2.4.1 Pengertian Permainan

Menurut Sukintaka 1992:11, permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu permainan atau bermain mempuyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Kalau anak diberikan permainan dalam rangka pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang itulah maka anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli saat mereka bermain baik berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiaannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, prilaku serta dapat meningkatkan kualitas anak sesuai denganaspek pribadi manusia.

2.4.2 Bermain

Menurut Yudha M. Saputra 2004:6 adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh para siswa atau peserta didik. Bermain yang dilakukan secara tertata dan terprogram, mempuyai manfaat dan pengaruh yang besar bagi perkembangan siswa atau peserta didik. Bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa atau peserta didik. Pengalaman itu bisa berupa membina dan menjalin hubungan dengan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang tertekan. Menurut Sukintaka 1992:7 menyatakan bahwa sifat bermain adalah sebagai berikut; 1 Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan sukarela atas dasar rasa senang. 2 Bermain dengan rasa senang akan menimbulkan aktivitas yang dilakukan secara spontan. 3 Bermain dengan rasa senang untuk memperoleh kesenangan menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik dan perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerja sama dengan teman, menghormati lawan, mengetahuai kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

2.4.3 Manfaat bermain bagi Siswa

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PELURU KAYU BERWARNA PADA SISWA KELAS VII SMP N 11 MAGELANG TAHUN 2013

0 22 150

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING MENGGUNAKAN MEDIA ROKET PADA SISWA KELAS IX SMP N 2 PEMALANG TAHUN PELAJARAN 20122013

5 70 105

MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA SISWA KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMANGGUNG TAHUN 2011 2012

8 162 167

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEKHNIK THROW IN MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN HAND BALL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 CEPU

0 24 103

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLABASKET MULTI RING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMALANG KAB. PEMALANG TAHUN AJARAN 2012 2013

2 27 126

Efektivitas Pembelajaran Modifikasi Permainan Sepakbola menggunakan Boladiator Pada Siswa Kelas VII.5 di SMP N 1 Pegandon th 2010 2011

0 6 108

MODEL PEMBELAJARAN KID’S ATLETIK FORMULA 1 DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

0 7 114

MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI ESTAFET PADA SISWA KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMANGGUNG TAHUN 2011/ 2012.

0 29 334

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BONTENGAN ADU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 48

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN LOLIP-UP DALAM PEMBELAJARAN PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 -

0 0 65