65
4.8. Maksud Penetapan Skenario Kebijakan
Skenario kebijakan dalam penelitian ini ditetapkan menurut maksud : 1.
Skenario menaikkan investasi jaringan tol sebesar 10 persen di tiap wilayah dimaksudkan untuk melihat seberapa besar kemampuan investasi tol
berdampak terhadap pertumbuhan jumlah unit, produksi aktivitas sektor, dan PDRB pada wilayah sendiri, serta wilayah sekitarnya.
2. Skenario menaikkan investasi jaringan raya jalan kabupaten, jalan negara
sebesar 10 persen di tiap wilayah dimaksudkan untuk melihat seberapa besar kemampuan investasi jalan raya berdampak terhadap pertumbuhan
jumlah unit aktivitas tertentu, produksi aktivitas sektor, dan PDRB di wilayah sendiri, dan wilayah sekitarnya.
3. Skenario menaikkan investasi jaringan tol sebesar 10 persen di tiap wilayah
dimaksudkan untuk melihat seberapa besar kemampuan investasi tol berdampak terhadap pertumbuhan unit-unit, produksi aktivitas sektor, dan
PDRB di wilayah sendiri serta wilayah sekitarnya. 4.
Skenario menaikkan investasi jaringan rel Jabotabek serempak di semua wilayah sebesar 10 persen di tiap wilayah dimaksudkan untuk melihat
seberapa besar kemampuan investasi jaringan jalan rel berdampak terhadap pertumbuhan jumlah unit aktivitas , produksi aktivitas sektor, dan
PDRB di wilayah sendiri serta wilayah sekitarnya. 5.
Skenario menaikkan investasi infrastruktur transportasi tol, jalan raya secara serempak di semua wilayah, dimaksudkan untuk melihat seberapa
besar kemampuan investasi infrastruktur transportasi ,jalan raya, jalan tol berdampak terhadap pertumbuhan unit-unit, produksi aktivitas sektor, dan
PDRB di wilayah sendiri dan wilayah sekitarnya.
V. DESKRIPSI WILAYAH, INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI, DAN AKTIVITAS EKONOMI KAWASAN JABODETABEK
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi secara umum memiliki banyak kesamaan dalam berbagai aspek, seperti kondisi geografis, profil
penduduk, serta aktivitas ekonominya. Kesamaan ini terjadi karena wilayah- wilayah tersebut berbatasan satu dan lainnya, batas-batas wilayah tersebut
semakin menyatu dengan terhubungkannya infrastruktur transportasi yaitu jaringan jalan raya, tol dan jaringan rel kereta api antarwilayah.
Bab ini didahului dengan deskripsi tiap wilayah, meliputi kondisi geografi wilayah, komposisi penduduk. Selanjutnya penjelasan mengenai pertumbuhan
aktivitas ekonomi wilayah yang meliputi empat kelompok yaitu; aktivitas perdagangan, aktivitas perangkutan, aktivitas perumahan dan bangunan, serta
aktivitas industri. Keempat aktivitas ekonomi sektor tersebut ditetapkan sebagai variabel penelitian, alasannya aktivitas tersebut secara langsung berhubungan,
melekat inherent langsung dengan jaringan jalan. Deskripsi aktivitas ekonomi sektor tersebut dijelaskan dalam satuan unit. Selain itu akan disajikan diskripsi
kondisi infrastruktur jalan raya, tol dan jaringan rel tiap wilayah. 5.1.
Deskripsi Wilayah
5.1.1. Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata sekitar 7 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6 12 Lintang Selatan dan 106 48 Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta
berdasarkan SK Gubernur nomor 1227 tahun 1989, adalah berupa daratan seluas 661,52 km
2
. Wilayah DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota dan