Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol dan Pertumbuhan Sektoral Wilayah

163 aktivitas sektor industri yaitu pabrik atau bagunan fisik yang digunakan untuk menghasilkan produk ouput industri. Tabel 8.5. Dampak Kebijakan Infrastruktur Jalan Raya terhadap Pertumbuhan Produksi Sektoral Wilayah Dampak Pertumbuhan Produksi Sektoral PDRB Wilayah Kenaikkan Investasi Jalan Raya Jakarta 10 Perdagangan Perangkutan Rum-Bang. Industri Jakarta - 0.99 - 4.24 - 0.06 - 0.65 - 0.55 Bogor - 3.69 - 4.37 - 0.13 - 2.14 - 2.09 Tangerang - 0.53 - 0.23 - 3.39 - 0.35 - 0.47 Bekasi 0.06 - 0.16 - 1.36 0.59 - 0.14 Jabodetabek - 0.46 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Bogor 10 Jakarta

0.56 0.46

0.02 0.36 0.21 Bogor - 0.35 - 2.76 - 0.01 - 0.19 - 0.28 Tangerang - 0.14 - 0.57 - 0.03 0.51 0.18 Bekasi - 0.01 - 0.03

1.78 0.24

0.09 Jabodetabek 0.13 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Tangerang 10 Jakarta - 1.82 - 3.82 - 0.08 - 0.77 - 0.73 Bogor - 11.34 - 8.40 - 0.25 - 5.83 - 5.85 Tangerang - 2.09 - 1.38 - 12.00 - 0.68 - 1.49 Bekasi 0.17 - 0.47 - 4.05 - 0.92 - 0.20 Jabodetabek - 0.85 Kenaikkan Investasi Jalan Raya Bekasi 10 Jakarta - 1.26 0.05 - 0.04 - 0.40 - 0.34 Bogor - 7.75 - 4.01 - 0.17 - 3.98 - 3.92 Tangerang - 1.39 - 0.57 - 8.60 - 0.86 - 1.20 Bekasi - 0.09 - 0.30 - 4.24 - 0.54 - 0.14 Jabodetabek - 0.51

8.3.2. Kebijakan Infrastruktur Jalan Tol dan Pertumbuhan Sektoral Wilayah

Kebijakan investasi jalan tol umumnya menaikkan pertumbuhan produksi aktivitas sektor di wilayah-wilayah dampak kecuali pada wilayah Bekasi. Produksi sektoral yang dipilih diunggulkan karena paling merespon positif 164 negatif, hal ini diperlihatkan dengan besarnya angka pertumbuhan produksi aktivitas sektor tertinggi. Selengkapnya dapat dlihat pada Tabel 8.6. Kebijakan investasi tol di wilayah injeksi Jakarta, Bogor, Tangerang semua direspon positif dan signifikan oleh produksi sektor Perumahan-Bangunan pada wilayah dampak. Namun injeksi di wilayah Bekasi direspon negatif oleh sektor Perumahan-Bangunan pada wilayah Tangerang dan Bekasi sendiri masing-masing sebesar negatif 3.62 persen dan negatif 4.70 persen. Kebijakan investasi tol Jakarta juga menaikkan pertumbuhan sektor perangkutan pada Jakarta sebesar 23.14 persen, angka pertumbuhan ini terbesar dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainya. Demikian pula injeksi di wilayah Bogor menaikkan pertumbuhan tertinggi sektor industri sebesar 1.14 persenn pada wilayah Bogor sendiri. Sementara untuk injeksi di wilayah Tangerang dan Bekasi masing-masing produksi sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah produksi sektor perumahan- bangunan dan masing-masing sebesar 15.57 persen dan – 4.70 persen. Sementara kebijakan investasi jalan raya yang dilakukan di wilayah injeksi umumnya rmenurunkan pertumbuhan produksi aktivitas sektor, perumahan- bangunan pada wilayah-wilayah dampak. Kebijakan di wilayah injeksi Tangerang secara signifikan menurunkan persentase pertumbuhan produksi sektor perdagangan wilayah Bogor sebesar negatif 11.34 persen, dan terhadap wilayah dampak Tangerang sendiri menurunkan pertumbuhan sektor perumahan- bangunan sebesar 12 persen. Selain itu, kebijakan investasi jalan raya di Bekasi secara signifikan pula menurunkan pertumbuhan produksi sektor perumahan- bangunan di wilayah sendiri sebesar nagatif 8.60 persen. 165 Tabel 8.6. Dampak Kebijakan Infrastruktur Tol terhadap Pertumbuhan Produksi Sektoral Wilayah Dampak Pertumbuhan Produksi Sektoral PDRB Wilayah Kenaikkan Investasi Tol Jakarta 10 Perdagangan Perangkutan Rum-Bang. Industri Jakarta 3.34

23.14 0.29