Karakteristik Jalan untuk Pedagang Kaki Lima Karakteristik Jalan untuk Aktivitas Perdagangan Grosir - Ritel

90 perdagangan, aktivitas perangkutan, aktivitas perumahan-bangunan dan aktivitas industri. Selanjutnya aktivitas-aktivitas sektor tersebut akan membentuk perekonomian bagi wilayah, tingkat perekonomian wilayah umumnya dilihat dari produk domestik regional bruto atau PDRB BPS, 2006. Aktivitas sektor yang menghasilkan nilai produksi, diperoleh melalui proses produksi yang menggunakan sumber input yaitu investasi infrastruktur, tenaga kerja, dan input lainnya seperti pengeluran pemerintah untuk sektor tertentu, populasi penduduk, upah tenaga kerja regional UMR serta variabel lain yang dianggap relevan.

6.3. Karakteristik Jalan untuk Aktivitas Ekonomi

6.3.1. Karakteristik Jalan untuk Aktivitas Perdagangan

Penjelasan mengenai fungsi jalan telah diutarakan sebelumnya, penjelasan tersebut sekaligus menggambarkan karakteristik dari suatu kategori jaringan jalan terhadap aktivitas ekonomi tertentu. Kegiatan aktivitas perdagangan sangat berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan jaringan jalan. Dalam hubungan jaringan jalan dengan aktivitas perdagangan di tiap wilayah kawasan JABODETABEK diasumsikan memiliki kemiripan sifat dan perilaku.

6.3.1.1. Karakteristik Jalan untuk Pedagang Kaki Lima

Menurut Peraturan Daerah Perda nomor 5 tahun 1978, Bab I pasal 1. Bahwa usaha Kakilima PKL adalah bagian dari usaha informal mencakup seluruh sektor ekonomi seperti sektor perdagangan, jasa dan industri, umumnya mempunyai sifat menghadang konsumen dengan prasarana yang terbatas dan pengoperasian usahanya menggunakan bagian jalan, trotoar, taman, jalur hijau atau fasilitas umum. 91 Dari hasil pengamatan lapangan pada wilayah-wilayah penelitian, aktivitas kegiatan pedagang kakilima PKL dilakukan di atas badan jalan atau trotoar sepanjang jaringan jalan jalan kabupaten, jalan negara, dengan kata lain jaringan jalan difungsikan oleh aktivitas PKL tersebut. Barang dan jasa yang diperdagangkan oleh pedagang kakilima PKL tersebut adalah kebutuhan makan dan minum warung makan, minuman, dan buah-buahan, bahan bacaan, kebutuhan yang berkaitan dengan otomotif, serta kebutuhan rumah tangga barang-barang kelontong, obat-obatan. Barang dan jasa yang diperdagangkan tersebut sebagian besar menggunakan gerobak, lemari atau show case yang sederhana, bahkan cukup digelar dengan alas seadanya. Dari pengamatan fenomena di lapangan, aktivitas pedagang kakilima PKL dilakukan pada jaringan jalan negara, jaringan kabupaten, jaringan rel. Ketiga kategori jaringan jalan tersebut merupakan fungsi, sedangkan kategori jalan tol merupakan akses. Sementara jaringan jalan dari luar wilayahnya adalah jaringan netwoking dari wilayah sekitarnya dalam membentuk pertumbuhan jumlah unit pedagang kaki lima PKL.

6.3.1.2. Karakteristik Jalan untuk Aktivitas Perdagangan Grosir - Ritel

Dari pengamatan fenomena di lapangan, aktivitas perdagangan grosir dan ritel umumnya berada disekitar jaringan jalan negara, jaringan kabupaten. Kedua kategori jalan tersebut merupakan fungsi, sedangkan kategori jalan tol dan jalan rel merupakan akses. Sementara jaringan jalan dari luar wilayahnya adalah netwoking dari wilayah sekitarnya dalam membentuk pertumbuhan jumlah unit grosir-ritel toko, mal, hypermart, mini market, pasar swalayan. 92

6.3.1.3. Karakteristik Jalan untuk Aktivitas Perhotelan