Jenis, Ciri-ciri, dan Kebiasaan Makan Ikan Lemuru Penyebaran Ikan Lemuru

dan Bali. Suhu permukaaan laut mengalami penurunan yang cukup rendah dan konsentrasi klorofil meningkat cukup tajam karena kondisi perairan yang subur.

2.2. Sumberdaya Ikan Lemuru

2.2.1. Jenis, Ciri-ciri, dan Kebiasaan Makan Ikan Lemuru

Ikan lemuru yang terdapat di perairan Indonesia terdiri dari beberapa jenis yaitu Sardinella longiceps yang kemudian direvisi menjadi Sardinella lemuru, Sardinella aurita , Sardinella leoigaster, dan Sardinella clupeoides Merta, 1992. Ikan lemuru yang terkenal di Indonesia adalah Sardinella lemuru yang terkonsentrasi di perairan Selat Bali dan sekitarnya. Ciri-ciri umum ikan lemuru yang terdapat di perairan Selat Bali menurut Dwiponggo 1982 adalah: 1. Bentuk badan bulat memanjang, perut agak menipis dengan sisik-sisik duri yang menonjol dan tajam. 2. Sirip dapat mencapai panjang 23 cm. 3. Sirip ekor bercabang, warna badan bagian atas biru kehijauan, bagian bawah putih keperakan, terdapat noda samar-samar di bawah pangkal sirip punggung bagian depan, sirip-sirip lainnya tembus cahaya dan moncong agak kehitam-hitaman. Ikan lemuru oleh nelayan setempat diberi nama berbeda sesuai dengan ukuran panjangnya. Secara umum ikan lemuru dikelompokkan dalam empat nama lokal berdasarkan ukuran yang diberikan oleh nelayan setempat. Tabel 1. Nama-nama lokal ikan lemuru di Selat Bali Panjang Total cm Nama Lokal Lokasi 11 Sempenit Penpen Muncar Kedonganan dan Bali 11 – 15 Protolan Muncar dan Bali 15 – 18 Lemuru Muncar dan Bali 18 Lemuru kucing Muncar dan Bali Sumber: Dwiponggo 1982 dan Merta 1992 Lemuru adalah jenis ikan pemakan zooplankton dan fitoplankton. Zooplankton merupakan makanan utama dengan persentase 90.52 - 95.54, sedang fitoplankton 4.46 - 9.48. Berdasarkan hasil pemeriksaan lambung ikan lemuru di Selat Bali diperoleh zooplankton copepoda mendominasi 85 – 95 dari jumlah makanannya, dan sisa makanan 5 – 15 terdiri dari crustacea, moluska, dan fitoplankton Ritterbush, 1975 in Burhanuddin et al., 1984.

2.2.2. Penyebaran Ikan Lemuru

Menurut Whitehead 1985 dalam Muntoha 1998, ikan lemuru tersebar di Lautan India bagian timur yaitu Phuket, Thailand, pantai timur Jawa Timur dan Bali, serta sebelah barat Australia. Sedangkan sebaran ikan lemuru di lautan Pasifik sebelah barat dapat dijumpai dari Laut Jawa ke utara sampai Filipina, Hongkong, Pulau Taiwan sampai Jepang bagian Selatan. Di Selat Bali, penyebaran ikan lemuru mempunyai batasan wilayah tertentu. Menurut Dwiponggo 1982, daerah persebaran saat musim lemuru adalah di sekitar paparan Jawa Timur yaitu dari Bromo sampai ke Grajakan, sedangkan di paparan Bali ikan lemuru tersebar mulai dari Candi Kesuma ke tenggara sampai Jimbaran. Persebaran maupun pergerakan ikan lemuru di Selat Bali belum dapat diungkapkan secara pasti, apakah bergerak ke utara melalui mulut selat, atau kembali lagi ke arah selatan pada saat musim lemuru berakhir. Adanya variasi parameter oseanografi seperti kelimpahan fitoplankton, suhu, dan salinitas di perairan Selat Bali diduga mempunyai pengaruh terhadap kelimpahan dan penyebaran ikan pelagis yang hidup di perairan tersebut, khususnya ikan lemuru yang merupakan hasil tangkapan utama dari pukat cincin. Terjadinya upwelling di perairan Samudera Hindia dan Selat Bali memberikan dampak bagi perikanan lemuru. Menurut Wudianto 2001 meningkatnya populasi ikan lemuru mulai terjadi pada saat musim timur tiba bulan Agustus, dimana saat itu diduga terjadi penaikan massa air di wilayah perairan selatan Jawa dan Bali. Pada musim timur terjadi tiupan angin muson tenggara yang cukup kencang menyusuri pantai selatan Bali dan Jawa ke arah barat dengan menyeret sebagian massa air di permukaan. Adanya gaya Coriolis menyebabkan sebagian massa air di lapisan permukaan dibelokkan ke tengah laut, dan kekosongan air diisi oleh air dari lapisan bawah yang bersuhu lebih rendah Knauss, 1978.

2.2.3. Musim dan Penangkapan Ikan Lemuru