Konsentrasi Klorofil-a dan Sebaran SPL Analisis korelasi konsentrasi klorofil-a dan SPL dengan hasil

3.4. Analisis Data

3.4.1. Konsentrasi Klorofil-a dan Sebaran SPL

Sebaran konsentrasi klorofil-a dan SPL dari citra Aqua MODIS dianalisis melalui analisis secara spasial dan temporal. Kedua analisis ini dilakukan untuk mengetahui variasi konsentrasi klorofil-a dan SPL berdasarkan waktu dan ruang wilayah, serta mengetahui fenomena yang terjadi selama periode penelitian. Selain itu grafik fluktuasi dari konsentrasi klorofil-a dan SPL digunakan untuk mengintepretasikan fluktuasi klorofil-a dan SPL secara temporal berdasarkan pola musimnya.

3.4.2. Analisis korelasi konsentrasi klorofil-a dan SPL dengan hasil

tangkapan ikan lemuru Hubungan antara konsentrasi klorofil-a dengan produksi ikan lemuru dapat dilakukan dengan analisis statistik regresi linear, dimana dapat dijabarkan sebagai berikut Steel and Torrie, 1980: …………. …3 Keterangan: Yi = Produksi lemuru pada bulan ke-i Xi = Konsentrasi klorofil-a pada bulan ke-i a = intersep b = slopekemiringan Mengingat adanya waktu sela time lag antara peningkatan konsentrasi klorofil-a dan peningkatan produksi lemuru, maka dilakukan analisis korelasi silang cross correlation, dimana koefisien korelasi silang pada waktu sela lag k dapat dijabarkan sebagai berikut: ………..4 dimana, ………..5 ………...6 …..……7 Keterangan: X = Konsentrasi klrofil-a Y = Produksi Lemuru r XY k = Koefisien korelasi silang pada lag k C XY k = Kovarian silang pada lag k S X = Standar deviasi variabel X S Y = Standar deviasi variabel Y

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sebaran Konsentrasi Klorofil-a di Perairan Selat Bali

Sebaran konsentrasi klorofil-a di Selat Bali secara umum adalah meningkat pada saat musim timur dan menurun pada musim barat. Peningkatan konsentrasi klorofil-a pada musim timur berkaitan dengan fenomena upwelling di perairan Samudera Hindia yaitu sekitar perairan selatan Jawa Wyrtki, 1962. Proses upwelling membawa zat hara dari perairan yang lebih dalam ke permukaan sehingga meningkatkan konsentrasi klorofil-a di permukaan. Fenomena upwelling yang terjadi di Samudera Hindia Bagian Timur juga memberi pengaruh pada perairan Selat Bali, karena sebagian massa air perairan Selat Bali merupakan masukan dari massa air Samudera Hindia. Gambar 4 menunjukkan sebaran konsentrasi klorofil-a selama 5 tahun di perairan Selat Bali. Kisaran nilai konsentrasi klorofil-a selama 5 tahun di Selat Bali adalah 0,14 – 3,5 mgm 3 . Peningkatan konsentrasi klorofil mulai terlihat pada bulan Mei dan mencapai nilai konsentrasi tertinggi pada musim timur yaitu pada bulan Agustus. Namun nilai konsentrasi klorofil-a tersebut semakin menurun saat memasuki musim barat. Pola musim yang terjadi di perairan Selat Bali dipengaruhi oleh pola pergerakan dan kecepatan angin muson. Pola pergerakan angin muson akan mempengaruhi sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Selat Bali. Menurut Wyrtki 1961 bahwa pada musim timur berhembus angin yang lebih kencang dari tenggara menuju barat laut. Sebaliknya, pada musim barat angin bergerak dari arah barat dengan kecepatan yang rendah.