Penginderaan Jarak Jauh Pendeteksian Klorofil-a dan SPL

2.5. Penginderaan Jarak Jauh

Penginderaan jarak jauh adalah ilmu untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1987. Teknik penginderaan jauh memiliki kemampuan yang tinggi dalam menganalisa areal yang luas dan sulit ditempuh dengan cara konvensional dalam waktu yang singkat. Kelebihan teknik penginderaan jauh ini sangat berguna untuk kegiatan pengkajian dan pemantauan sumberdaya alam di seluruh dunia baik darat maupun laut. Sistem penginderaan jauh secara skematik ditampilkan pada Gambar 1. Gambar 1. Sistem penginderaan jarak jauh Sumber: sedac.ciesin.columbia.edu Keterangan : A = Sumber energi elektromagnetik matahari dan satelit B = Radiasi elektromagnetik dan atmosfer C = Interaksi dengan targetobjek D = Penerimaan dan perekaman energi oleh sensor satelit E = Transmisi, penerimaan, dan pemrosesan F = Interpretasi dan analisis data penginderaan jauh G = Aplikasi data penginderaan jauh

2.6. Pendeteksian Klorofil-a dan SPL

Pendugaan konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dilakukan dengan menggunakan kisaran cahaya tampak visible dan inframerah infrared. Warna air laut ocean color menunjukkan spektrum radiasi di bawah permukaan laut. Penginderaan warna air laut digunakan untuk menduga konsentrasi klorofil- a. Robinson 1985 menyatakan bahwa perairan dibagi berdasarkan sifat optisnya menjadi dua tipe yaitu tipe perairan 1 yang merupakan perairan dimana komponen optiknya didominasi oleh fitoplankton dan produk degradasinya , dan tipe perairan 2 yang didominasi oleh sedimen tersuspensi suspended sediment non organik atau yellow substance. Pendugaan konsentrasi klorofil termasuk dalam tipe perairan 1, dimana pantulan minimum terjadi pada panjang gelombang 0,44 µm biru dan 0,66 µm merah. Warna perairan yang terlihat melalui teknologi penginderaan jarak jauh merupakan hasil pembauran cahaya oleh permukaan perairan. Perairan yang produktif berwarna hijau-biru turquoise atau merah, sedangkan perairan yang berwarna biru gelap merupakan perairan dengan kesuburan rendah Stewart, 1985 dalam Fitriah, 2008. Pengukuran suhu permukaan laut dari satelit dilakukan dengan radiasi inframerah pada panjang gelombang 3 -14 µm. Pengukuran spektrum inframerah yang dipancarkan oleh permukaan laut hanya dapat memberikan informasi suhu pada lapisan permukaan Robinson, 1985. Penelitian tentang suhu permukaan laut pada awalnya menggunakan kanal inframerah jauh dari satelit National Oceanic Athmosphere and Administration – Advanced Very High Resolution Radiometer NOAA-AVHRRyang terdiri dari 5 kanal. Namun dengan diluncurkannya satelit baru, yakni satelit Aqua yang membawa sensor multi spektral Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer MODIS, pengamatan tersebut dicoba dengan mengunakan citra MODIS. Salah satu cara untuk mendeteksi konsentrasi klorofil-a dan SPL di suatu perairan adalah dengan menggunakan MODIS. MODIS adalah instrumen kunci pada satelit Terra EOS AM dan Aqua EOS PM yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration NASA. MODIS pertama diluncurkan bersama satelit Terra pada tanggal 18 Desember 1999, dengan spesifikasi lebih ke daratan. Pada tanggal 4 mei 2002 diluncurkan satelit Aqua yang membawa instrumen MODIS dengan spesifikasi daerah laut Maccherone, 2005. Satelit Aqua MODIS adalah satelit ilmu pengetahuan tentang bumi yang dimiliki oleh NASA yang mempunyai misi mengumpulkan informasi tentang siklus air di bumi, termasuk penguapan dari samudera, uap air di atmosfer, awan, presipitasi, kelembaban tanah, es yang ada di laut dan di daratan, serta salju yang menutupi daratan. Variabel yang juga diukur oleh satelit Aqua MODIS adalah aerosol, tumbuhan yang menutupi daratan, fitoplankton, dan bahan organik terlarut di lautan, serta suhu di udara, laut, dan daratan Graham, 2005. Data citra yang merupakan produk MODIS untuk perairan mencakup tiga hal yaitu warna perairan, suhu permukaan laut dan produksi primer perairan melalui pendeteksian kandungan klorofil. Kisaran panjang gelombang yang umum digunakan untuk mengukur kandungan klorofil-a dalam perairan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Panjang gelombang kanal pada satelit Aqua MODIS Kegunaan Utama Kanal Panjang Gelombang nm Darat Awan Aerosols Boundaries 1 620 – 670 2 841 – 876 Darat Awan Aerosols Properties 3 459 – 479 4 545 – 565 5 1230 – 1250 6 1628 – 1652 7 2105 – 2155 Ocean Color Fitoplankton Biogeokimia 8 405 – 420 9 438 – 448 10 483 – 493 11 526 – 536 12 546 – 556 13 662 – 672 14 673 – 683 15 743 – 753 16 862 – 877 Atmospheric Water Vapor 17 890 – 920 18 931 – 941 19 915 – 965 Surface Cloud Temperature 20 3660 – 3480 21 3929 – 3989 22 3929 – 3989 23 4020 – 4080 Atmospheric Temperature 24 4433 – 4498 25 4482 – 4549 Cirrus Clouds Water Vapor 26 1360 – 1390 27 6536 – 6895 28 7175 – 7475 Clouds Properties 29 8400 – 8700 Ozone 30 9580 – 9880 Surface Cloud Temperature 31 10780 – 11280 32 11770 – 12270 Clous Top Altitude 33 13185 – 13485 34 13485 – 13785 35 13785 – 14085 36 14085 – 14385 Sumber: oceancolor.nasa.gsfc.gov Ada beberapa produk Aqua MODIS dengan berbagai sumber. Salah satu produk Aqua MODIS adalah citra level 3. Citra MODIS level 3 terdiri dari data suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a dan data parameter lainnya yang dapat digunakan oleh para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk oseanografi dan biologi. Citra MODIS level 3 merupakan produk data yang sudah diproses. Citra tersebut sudah dikoreksi atmosferik, yang dilakukan untuk menghilangkan hamburan cahaya yang sangat tinggi yang disebabkan oleh komponen atmosfer. Komponen yang dikoreksi yaitu hamburan Rayleigh dan hamburan aerosol. Selain itu, citra MODIS level 3 digunakan untuk data klimatologi dan data ozon yang merupakan data lingkungan untuk mempertajam hasil keluaran citra Meliani, 2006. Menurut McClain dan Feldman 2004 dalam Meliani 2006, algoritma yang digunakan sebagai standar dalam pengolahan citra Aqua MODIS untuk mendapatkan data klorofil-a di perairan secara global adalah algoritma Ocean Chlorophyll 3-band algorithm MODIS OC3M. Algoritma ini menggunakan nilai tertinggi dari rasio kanal 443 nm dan 488 nm terhadap 551 nm dengan persamaan sebagai berikut O’Reilly et al., 2000: …………………1 .……………………2 dimana: Ca = Konsentrasi klorofil-a mgm 3 R = Rasio reflektansi Rrs = Remote sensing reflectance

3. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut yang diteliti adalah wilayah yang ditunjukkan pada Gambar 2 yang merupakan wilayah perairan Selat Bali yang terletak pada 8,0°LS – 9,5°LS dan 113°BT – 115,3°BT. Lokasi pengambilan data produksi ikan lemuru adalah TPI Pengambengan, Bali. Periode pengambilan data lapangan data produksi ikan 16 Maret 2009 – 20 Maret 2009. Kegiatan pengolahan data dilakukan pada bulan Mei 2009 – Juni 2009. Adapun lokasi pengolahan data adalah di Laboratorium Komputer ITK, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian