Karena tidak betah dirumah mereka memutuskan untuk mencari hiburan diluar rumah,misalnya dengan keluar rumah dan kumpul dengan anak-anak
muda, dari situ tentunya dibarengi dengan penampilan yang tidak lagi kebapak-bapak-an tetapi lebih mirip dengan penampilan anak muda lainnya.
Dan yang lebih buruk lagi para suami tidak hanya meniru penampilan anak muda saja melainkan pola hidup dan kelakuan yang sering dilakukan oleh
anak-anak muda, misalnya menggoda gadis-gadis yang lewat dijalan bahkan berani mengajak kenalan dan akhirnya mengajak kencan. Semua itu mereka
lakukan demi mendapatkan hiburan tetapi ada juga yang iseng. Justru berawal dari iseng itulah ada diantara mereka yang kebablasan sampai
kepada perselingkuhan yaitu melakukan hubungan intim atau bersetubuh dengan wanita teman kencannya itu guna memenuhi kebutuhan biologis dia
yang lama tidak terpenuhi dari istrinya sendiri.
4.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Suami Yang Ditinggal Merantau Oleh Istri.
Secara umum perilaku para suami disebabkan atau dipengaruhi oleh berbagai sebab. Mulai dari keadaan ekonomi yang lemah. Dalam Undang-
undang perkawinan bahwa salah satu hak istri adalah mendapatkan perlindungan dan segala keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan
kemampuannya. Karena tidak terpenuhinya kebutuhan hidup maka istri berusaha membantu suami untuk menambah penghasilan keluarga yaitu
dengan bekerja sebagai TKW. UU No.1 Th. 1974 Ps 34 ayat 1
Faktor kedua yang mempengaruhi perilaku suami yang ditinggal merantau oleh istri yaitu kepuasan batin yang tidak didapatkan oleh seorang
suami akibat kurang perhatian dan kepedulian istri ikut menjadi pendorong sikap dan perilaku para suami tersebut.
Selain itu juga iman dan tanggung jawab yang dimiliki oleh suami didalam keluarga. Didalam hukum islam didalam rumah tangga yang
sebenarnya wajib menyandang kepala keluarga adalah suami bukan istri, dimana sebagai kepala keluarga didalamnya memuat suatu tanggung jawab
yaitu menafkahi istri dan anak-anaknya, tetapi jika dalam kenyataannya istri harus menggantikan tanggung jawab tersebut tetap saja istri tidak bisa
menggantikan keseluruhan tanggung jawab suami secara sempurna. Jadi walaupun istri yang menafkahi suami tetap saja secara kodrati suami tetap
berkedudukan sebagai kepala rumah tangga dengan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup suatu keluarga baik didunia maupun diakhirat.
Jadi kalau suami memiliki iman yang bagus dan tanggung jawab yang tinggi maka dikala istri tidak ada dirumah, ia tidak akan mencari pelarian diluar,
berselingkuh, iseng dan sebagainya. Begitu pula dengan Istri, sebab tidak hanya suami saja yang ditutuntut untuk setia, sebab tidak hanya laki-laki
saja yang bisa berselingkuh tetapi wanitapun bisa jika tidak mampu mengendalikan diri. Tapi bila keimanan kurang dan memiliki tanggung
jawab yang rendah maka hal-hal seperti diatas dapat terjadi.
4.2.4 Dampak Perilaku Suami Terhadap Perkembangan Anak-anak dan Terhadap Masyarakat