Multimedia PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF “SMART CHEMIST” BERBASIS INTERTEKSTUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA SMA

26 pembelajaran, desain pembelajaran dan standar isi. Dokumen multimedia, navigasi dan desain media merupakan bagian dari aspek komunikasi visual.

2.6 Multimedia

Interaktif “Smart Chemist” berbasis Intertekstual Multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual merupakan media pembelajaran yang dikembangkan berbasis penggabungan ketiga level representatif ilmu kimia, yaitu level makroskopis, level sub-mikroskopis dan level simbolik. Multimedia interaktif ini dikembangkan untuk perangkat laptop atau PC. Perangkat ini dipilih untuk memaksimalkan penggunaan laptop sebagai media pembelajaran yang interaktif. Media ini dikembangkan mengadopsi penelitian dan pengembangan dari multimedia interaktif berbasis intertekstual yang telah dikembangkan oleh Sulistyowati 2013, Husain 2013 dan Kurniawan 2014. Multimedia Interaktif “Smart Chemist” yang dikembangkan ini memuat materi-materi pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan, yaitu tentang konsep kelarutan, tetapan hasil kali kelarutan, hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan, dan pengaruh ion senama terhadap kelarutan. Materi yang disajikan ditampilkan dalam bentuk penggabungan antara teks, animasi, grafik dan video serta narasi sehingga mampu menggabungkan ketiga level representatif ilmu kimia. Animasi dan video digunakan untuk menggambarkan kejadian kimia pada level makroskopis atau yang dapat diamati oleh indra, dan juga pada level submikroskopis 27 yang tidak dapat diamati oleh indra secara langsung. Adanya animasi dan video untuk materi pada level submikroskopis akan memudahkan siswa memahami apa yang terjadi pada level molekuler pada saat reaksi pelarutan dan pengendapan terjadi. Dan pada level simbolik dituliskan dengan persamaan kimia, rumus, maupun grafik yang mewakili reaksi yang terjadi. Kozma dan Russel 1997 menyatakan bahwa alat-alat teknologi yang mengintegrasikan multiple representasi dapat memberikan kesempatan siswa untuk memvisualisasikan kimia dan meningkatkan pemahaman konseptual. Berdasarkan hasil penelitian lain Ardac Akaygun, 2004; Kozma, 2000; Russell et al., 1997; Snir et al., 2003 menunjukkan bahwa penggunaan media berbasis komputer dengan multiple representasi efektif dalam membantu siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena kimia Levy Wilensky, 2009. Selain itu, adanya animasi yang ditampilkan akan meminimalkan kesalahan konsep yang akan dipelajari siswa dibandingkan dengan gambar statis pada buku-buku pelajaran. Selain itu, terdapat narasi dari materi yang ditampilkan, hal ini digunakan siswa untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut dari materi yang ditampilkan.

2.7 Kerangka Berpikir