Tahap Desain Design Phase

36 media pembelajaran yang dapat mengaitkan ketiga level representasi ilmu kimia, khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Setelah melakukan analisis potensi dan masalah, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kajian literatur terkait dengan hasil analisis masalah dan potensi yang ada. Kajian ini dipusatkan pada intertekstualitas ilmu kimia dan media pembelajaran kimia yang dapat membantu siswa dalam memahami ketiga level representasi ilmu kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dari analisis masalah dan potensi dan kajian literatur didapatkan hasil analisis kebutuhan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah Multimedia Interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual yang mengaitkan ketiga level representasi ilmu kimia. Media ini dikembangkan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk siswa kelas XI SMA.

3.5.2 Tahap Desain Design Phase

Pada tahap ini dibuat rancangan dari multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual yang akan dikembangkan. Rancangan media yang akan dikembangkan ini dibuat dalam bentuk flowchart atau bagan alur. Flowchart dibuat karena media pembelajaran yang akan dikembangkan nantinya berupa programsoftware komputer. Flowchart ini menggambarkan alur navigasi dari multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual dari mulai program dibuka, tampilan awal, pemilihan menu-menu yang tersedia di dalamnya, sampai menutup program. Menu- 37 menu yang terdapat dalam multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual, yaitu 1 menu kompetensi, 2 menu materi, 3 menu galeri, 4 menu evaluasi dan 5 menu setting. Menu kompetensi memuat kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Menu materi berisi materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam bentuk teks, grafis, animasi, audio dan video. Menu galeri memuat animasi dan video yang menampilkan proses pengendapan maupun pelarutan dari suatu garam yang sukar larut dilihat dari level makroskopis, level submikroskopis dan level simbolik. Menu evaluasi merupakan menu yang dapat digunakan oleh siswa untuk menguji pemahamannya tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Sedangkan menu setting berisi pilihan profil pengembang, referensi, indeks, dan bantuan dalam menggunakan multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual. Flowchart yang telah dibuat kemudian disusun materi yang akan dijadikan konten dalam multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dijadikan konten materi dibagi menjadi empat materi utama, yaitu subbab kelarutan; subbab tetapan hasil kali kelarutan; subbab hubungan kelarutan dengan tetapan hasil kali kelarutan; dan subbab pengaruh ion senama terhadap kelarutan. Naskah dari media yang akan dikembangkan dibuat berdasarkan flowchart dan materi yang telah disusun. Naskah media ini dibuat dalam bentuk gambaran kasar dalam media kertas yang alurnya sesuai dengan 38 flowchart yang telah dibuat. Naskah media yang telah disusun dijadikan acuan dalam pembuatan desain multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual. Desain multimedia interaktif “Smart Chemist” berbasis intertekstual dibuat menggunakan software Adobe Flash Professional CS 6. Desain yang telah dibuat kemudian dikembangkan dalam tahap pengembangan.

3.5.3 Tahap Pengembangan Development Phase