Karakterisasi Adsorpsi Atapulgit Penentuan Kondisi Kesetimbangan Penentuan Parameter Kinetika Desorpsi

20 beta karoten olein sawit kasar dari atapulgit dengan menggunakan etanol. Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram alir tahapan penelitian

a. Karakterisasi Adsorpsi Atapulgit

Karakterisasi adsorpsi atapulgit yang dilakukan meliputi bentuk, ukuran, warna visual atapulgit sebelum dan setelah mengadsorpsi beta karoten dan kapasitas adsorpsi atapulgit. Penentuan kapasitas adsorpsi qe atapulgit dilakukan untuk menentukan jumlah beta karoten yang dapat diadsorpsi oleh atapulgit secara optimal yang dinyatakan dalam µgmL 1 IU = 0,6 µg beta karoten. Kondisi yang digunakan adalah kondisi adsorpsi optimum beta karoten yaitu dengan kecepatan pengadukan 120 rpm pada suhu 60 ○ C selama ± 3 jam. Atapulgit yang telah mengadsorpsi beta karoten pada kondisi optimum ini digunakan Mulai Karakterisasi adsorpsi atapulgit Penentuan parameter kinetika desorpsi isotermal, yaitu konstanta laju desorpsi k des dan energi aktivasi Ea Selesai Penentuan kondisi kesetimbangan konsentrasi beta karoten di dalam etanol dan lama desorpsi Selektivitas desorpsi 21 sebagai bahan untuk percobaan desorpsi. Penentuan kapasitas adsorpsi atapulgit dapat dilihat pada Lampiran 1.

b. Penentuan Kondisi Kesetimbangan

Kondisi kesetimbangan diperoleh berdasarkan hubungan antara lama desorpsi menit dengan konsentrasi beta karoten di dalam etanol µgmL sehingga lama desorpsi tidak lagi meningkatkan konsentrasi beta karoten di dalam etanol. Penentuan kondisi kesetimbangan dilakukan pada tiga suhu desorpsi, yaitu 40 ○ C, 50 ○ C, dan 60 ○ C dengan heksan sebagai eluen pembanding.

c. Penentuan Parameter Kinetika Desorpsi

Penentuan parameter kinetika dilakukan pada tiga suhu yang berbeda seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Model kinetika desorpsi diidentifikasi berdasarkan jenis perubahan nilai parameter kinetika, yaitu konstanta laju desorpsi k des yang diperoleh dari persamaan Chu dan Hashim 2001. Nilai konstanta laju desorpsi k des diperoleh dari perpotongan garis linier dengan sumbu x yang merupakan kemiringan dari hasil regresi linier dari persamaan Wankasi et al., 2005. Nilai θ diperoleh menggunakan alat bantu program Mathematica 5.2 for Students . Data hasil perhitungan fraksi terdesorpsi θ dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Prosedur Percobaan