21
sebagai bahan untuk percobaan desorpsi. Penentuan kapasitas adsorpsi atapulgit dapat dilihat pada Lampiran 1.
b. Penentuan Kondisi Kesetimbangan
Kondisi kesetimbangan diperoleh berdasarkan hubungan antara lama desorpsi menit dengan konsentrasi beta karoten di dalam etanol
µgmL sehingga lama desorpsi tidak lagi meningkatkan konsentrasi beta karoten di dalam etanol. Penentuan kondisi kesetimbangan
dilakukan pada tiga suhu desorpsi, yaitu 40
○
C, 50
○
C, dan 60
○
C dengan heksan sebagai eluen pembanding.
c. Penentuan Parameter Kinetika Desorpsi
Penentuan parameter kinetika dilakukan pada tiga suhu yang berbeda seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Model kinetika
desorpsi diidentifikasi berdasarkan jenis perubahan nilai parameter kinetika, yaitu konstanta laju desorpsi k
des
yang diperoleh dari persamaan Chu dan Hashim 2001. Nilai konstanta laju desorpsi k
des
diperoleh dari perpotongan garis linier dengan sumbu x yang merupakan kemiringan dari hasil regresi linier dari persamaan Wankasi et al.,
2005. Nilai θ diperoleh menggunakan alat bantu program Mathematica
5.2 for Students . Data hasil perhitungan fraksi terdesorpsi
θ dapat dilihat pada Lampiran 3.
2. Prosedur Percobaan
Atapulgit yang telah mengadsorpsi beta karoten sebanyak 7 g dan 350 mL etanol 1:50 disiapkan di dalam erlenmeyer berukuran 500 mL.
Perbandingan atapulgit:etanol 1:50 mengacu pada penelitian Chu dan Hashim 2001 yang mendesorpsi vitamin E dari Palm Fatty Acid
Distillate PFAD dengan menggunakan silika. Selanjutnya, campuran
tersebut dimasukkan ke dalam waterbath dengan kecepatan shaker 180 rpm. Percobaan tersebut dilakukan dalam tiga suhu yang berbeda yaitu
40
○
C, 50
○
C, dan 60
○
C. Reaksi dihentikan pada masing-masing waktu yang diujikan yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16, 18, 24, 40, 80, dan 140 menit. Sampel
22
yang telah diambil disaring untuk memisahkan antara atapulgit dengan etanol, yang selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang
446 nm. Data hasil perhitungan percobaan desorpsi dapat dilihat pada Lampiran 2. Diagram alir percobaan desorpsi dapat dilihat pada Gambar 5.
Kondisi percobaan untuk penentuan parameter kinetika desorpsi disajikan pada Tabel 8.
Gambar 5. Diagram alir percobaan desorpsi Tabel 8. Kondisi percobaan penentuan parameter kinetika desorpsi
Perlakuan Konstanta laju
desorpsi menit
-1
Energi aktivasi kkalmol
Eluen Suhu desorpsi
Etanol 40
○
C k
des 1
Ea
1
50
○
C k
des 2
60
○
C k
des 3
Heksan 40
○
C k
des 4
Ea
2
50
○
C k
des 5
60
○
C k
des 6
Mulai
Pencampuran 7 gram atapulgit dengan 350 mL etanol, kecepatan shaker 180 rpm
40
○
C, 50
○
C, dan 60
○
C
Selesai Pengambilan sampel pada lama desorpsi tertentu
2-300 menit
Analisis sampel
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK ADSORPSI ATAPULGIT
Karakterisasi terhadap atapulgit dilakukan untuk mengetahui sifat fisikokimianya. Hasil karakterisasi adsorpsi atapulgit disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Karakteristik adsorpsi atapulgit
Karakteristik Sifat
Sebelum mengadsorpsi
beta karoten Setelah
mengadsorpsi beta karoten
Bentuk Serbuk
Gumpalan Ukuran mesh
150 150
Warna visual Abu-abu
Coklat gelap qe µg beta karoteng atapulgit
0 482,12 Atapulgit yang digunakan dalam percobaan desorpsi adalah hasil dari
percobaan adsorpsi yang diperoleh dari ampas hasil saringan campuran atapulgit dengan olein 1:3. Campuran antara atapulgit dengan olein tersebut
disaring dengan kertas saring dengan menggunakan pompa vakum. Bentuk atapulgit sebelum mengadsorpsi beta karoten adalah serbuk menjadi berbentuk
gumpalan setelah mengadsorpsi beta karoten. Ukuran atapulgit sebelum dan sesudah mengasorpsi beta karoten diasumsikan sama, yaitu 150 mesh.
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa atapulgit yang digunakan dalam penelitian ini memiliki warna coklat gelap yang sebelumnya berwarna abu-
abu. Warna gelap menunjukkan bahwa atapulgit yang semula berwarna abu- abu telah mengadsorpsi beta karoten dari olein sawit kasar. Perbedaan warna
atapulgit sebelum dan setelah mengadsorpsi beta karoten dapat dilihat pada Lampiran 5.
Sementara itu, berdasarkan data karakterisasi adsorpsi atapulgit pada Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai qe atapulgit yang telah mengadsorpsi beta
karoten sebesar 482,12 µgg. Nilai qe tersebut menunjukkan kapasitas