ditunjukkan melalui keaktifan dalam berpendapat dalam diskusi dan menanggapi pernyataan dari kelompok lain, sedangkan aspek psikomotorik ditunjukkan
melalui kegiatan siswa mensimulasikan tata cara pemilihan organisasi.
2.1.3 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Siswa sebagai generasi penerus bangsa akan menentukan kemajuan
Indonesia kelak, tentunya sejak dini harus ditanamkan nilai-nilai mengenai menjadi warganegara yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945 Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006.
Pendidikan yang membahas peran warganegara terdapat dalam pendidikan kewarganegaraan meliputi pemahaman dasar tentang pemerintahan, tata cara
demokrasi, kepedulian, sikap, pengetahuan politik sehingga mampu mengambil keputusan politik secara rasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mempersiapkan warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui pendidikan kewarganegaraan yang berorientasi pada pengembangan berpikir kritis
serta bertindak demokratis Susanto, 2013:226. 2.1.3.2 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut Depdiknas 2007 :11 adalah sebagai berikut:
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,
Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam
kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak
dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan,
penghormatan dan
perlindungan HAM. d.
Kebutuhan warga negara, mencakup: hidup gotong royong, harga diri sebagai masyarakat kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi negara, mencakup: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, mencakup: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila, mencakup: kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, mencakup: globalisasi di lingkungannya, politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi.
2.1.3.3 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut
Depdiknas 2007:10
Mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
isu kewarganegaraan. b.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan
dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pembelajaran PKn dapat mencapai tujuannya jika menggunakan model pembelajaran kooperatif.
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif