pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
a. Positive interdependence saling ketergantungan positif
b. Personal responsibility tanggung jawab perseorangan
c. Face to face promotive interaction interaksi promotif
d. Interpersonal skill komunikasi antaranggota
e. Group processing pemrosesan kelompok
2.1.4.3 Variasi Model Pembelajaran Kooperatif Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada. Setiap model
pembelajaran memiliki variasi tersendiri, salah satunya model pembelajaran kooperatif. Disini kita akan melihat variasi model pembelajaran kooperatif.
Setidaknya terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu
Kancing Gemerincing, STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok Teams Games Tournaments
atau TGT, dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share
TPS dan Numbered Head Together NHT. Setelah menyebutkan beberapa pendekatan dengan model pembelajaran
kooperatif, peneliti telah memutuskan untuk menggunakan model Number Head Together
berbantuan media Audio Visual yang akan digunakan dalam penelitian pada siswa kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang.
2.1.5 Model Pembelajaran Number Head Together
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Number Head Together
Menurut Huda 2013:203 pada dasarnya, Number head Together merupakan varian dari diskusi kelompok, metode yang dikembangkan oleh Frank
ini cocok utuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Tujuan dari Number head Together adalah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk saling berbagi gagasan dan memprtimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerjasama siswa, Number head Together juga bisa
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. 2.1.5.2 Langkah- Langkah Model pembelajaran Number Head Together
Menurut Hamdani 2011:90 langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Number Head Together adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor 2.
Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikanjawaban yang benar dan
memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka 5.
Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor lain
6. Kesimpulan
2.1.5.3 Kelebihan Model Pembelajaran Number head Together Rusman 2014:89 menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif
Number Head Together memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1 setiap siswa menjadi siap; 2 siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; 3 siswa yang pandai dapat
mengajari siswa yang kurang pandai. Sedangkan sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1 kemungkinan nomor yang telah di
panggil, akan di panggil lagi oleh guru; 2 tidak semua anggota kelompok di panggil guru.
Manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam
Ibrahim dalam Hardian 2009, antara lain adalah : a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. bMemperbaiki kehadiran. c Penerimaan terhadap individu
menjadi lebih besar. d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. eKonflik antara pribadi berkurang. f Pemahaman yang lebih mendalam. g Meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. h Hasil belajar lebih tinggi.
2.1.6 Teori Yang Mendasari Penelitian