Pengertian Pelaksanaan Penagihan Pajak Peranan Jurusita Pajak dalam Pelaksanaan Tindakan Penagihan Pajak

Keberatan, Putusan Banding serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah.

12. Pengertian Pelaksanaan Penagihan Pajak

Pelaksanaan penagihan pajak adalah serangkaian tindakan yang dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita agar melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. Urut-urutan dalam tindakan penagihan tidak dapat dilaksanakan saling mendahului sampai dengan Penanggung Pajak melunasi utang pajak atau faktor lain yang menyebabkan utang pajak terhapus sesuai dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 565KMK.042000 yang telah dirubah dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 539KMK.032002 tentang Tatacara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan. Proses penagihan pajak tentunya tidak lepas dari peranan Jurusita Pajak, yang bertugas melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, melaksanakan penyitaan atas barang Penangung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan dan melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.

13. Peranan Jurusita Pajak dalam Pelaksanaan Tindakan Penagihan Pajak

Berdasarkan Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Universitas Sumatera Utara disebutkan bahwa JurusitaPajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan. Jurusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Keuangan untuk penagihan pajak pusat, dan oleh Gubernur atau BupatiWalikota untuk penagihan pajak daerah, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 562KMK.042000 tentang Syarat-syarat Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak syarat-syarat untuk menjadi Jurusita Pajak adalah sebagai berikut: 1. Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Umum atau sederajat. 2. Berpangkat serendah-rendahnya Pengatur MudaGolongan IIa. 3. Berbadan sehat. 4. Lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak. 5. Jujur bertanggung jawab dan penuh pengabdian. Adapun wewenang Jurusita Pajak adalah: 1. Jurusita Pajak menjalankan tugas di wilayah kerja Pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah sesuai dengan pasal 5 ayat 5 UU PPSP. 2. Sebagaimana dijelaskan pada pasal 5 ayat 4 UU PPSP, dalam melaksanakan tugas, Jurusita Pajak dapat meminta bantuan Kepolisian, Kejaksaan, Departemen yang membidangi hukum dan perundang- undangan, Pemerintah Daerah Setempat, Badan Pertahanan Nasional, Universitas Sumatera Utara Direktorat Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak lain. Jurusita Pajak berwenang untuk memasuki dan memeriksa semua ruangan untuk menemukan objek sita di tempat usaha dan melakukan penyitaan di tempat kedudukan, di tempat tinggal penanggung pajak atau di tempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita dalam melaksanakan penyitaan. Tugas Jurusita Pajak sesuai dengan Pasal 5 ayat 1 dan 2 UU PPSP adalah: 1. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus. 2. Memberitahukan Surat Paksa. 3. Melaksanakan penyitaan atas barang penanggung pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. 4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan. Sebagaimana Surat Pengangkatan Tugas diterbitkan ketika Jurusita Pajakdiangkat, maka Surat Keputusan Pencabutan atau Pemberhentian juga diterbitkanketika Jurusita Pajak diberhentikan. Adapun Jurusita dapat diberhentikan apabila: 1. meninggal dunia, 2. pensiun, 3. karena alih tugas atau kepentingan dinas lainnya, 4. ternyata lalai atau tidak cakap dalam menjalankan tugas, 5. melakukan perbuatan tercela, 6. melanggar sumpah atau janji Jurusita Pajak, atau Universitas Sumatera Utara 7. sakit jasmani atau rohani terus menerus. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Jurusita Pajak adalah pelaksana penagihan pajak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan penagihan sesuai dengan Surat Perintah yang diterbitkan oleh Pejabat. Adapun Jurusita Pajak yang terdapat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat berjumlah 2 orang. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-29PJ2012 tentang Kebijakan Penagihan Pajak, bahwa jumlah minimal Jurusita Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebanyak dua orang, profil Jurusita Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat sebagai berikut: Nama HENDRA SURYA BAKTI Pangkat Penata MudaIIIa Jabatan Juru Sita Nama SUJADI PRIANOTO Pangkat Pengatur Tk.IIid Jabatan Juru sita

14. Pelaksanaan Penagihan Aktif