7. sakit jasmani atau rohani terus menerus.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Jurusita Pajak adalah pelaksana penagihan pajak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan penagihan
sesuai dengan Surat Perintah yang diterbitkan oleh Pejabat. Adapun Jurusita Pajak yang terdapat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Barat berjumlah 2 orang. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-29PJ2012 tentang
Kebijakan Penagihan Pajak, bahwa jumlah minimal Jurusita Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebanyak dua orang, profil Jurusita Pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat sebagai berikut: Nama
HENDRA SURYA BAKTI Pangkat
Penata MudaIIIa Jabatan
Juru Sita
Nama SUJADI PRIANOTO
Pangkat Pengatur Tk.IIid
Jabatan Juru sita
14. Pelaksanaan Penagihan Aktif
Jurusita Pajak merupakan pelaksana dari penagihan secara aktif. Secara garis
besar proses penagihan pajak oleh Jurusita Pajak dapat diuraikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Surat Paksa diterbitkan setelah lewat 21 hari sejak tanggal diterbitkan
SuratTeguran. 2.
Setelah menerima Surat Paksa yang telah diberi tanggal dan nomor Surat Paksadan telah ditandatangani oleh pejabat, Jurusita Pajak harus:
a. Memperlihatkan tanda pengenal Jurusita Pajak.
b. Memberitahukan dengan pernyataan dan penyerahan Surat Paksa
salinantersebut kepada Wajib Pajakpenanggung pajak. c.
Membuat Laporan Pelaksanaan Surat Paksa dan membuat Berita Acaran Pemberitahuan Surat Paksa dan lampirannya.
d. Menempelkan Surat Paksa salinan pada papan pengumuman kantor
pejabat. 3.
Jika telah lewat 2 X 24 jam pejabat segera menerbitkan Surat PerintahMelaksanakan Penyitaan.
4. Dalam melaksanakan penyitaan Jurusita Pajak harus:
a. Memperlihatkan tanda pengenal Jurusita Pajak.
b. Memperlihatkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.
c. Memberitahukan tentang maksud dan tujuan penyitaan.
d. Membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh
JurusitaPajak, penanggung pajak dan saksi-saksi. e.
Menempelkan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita pada barang-barang yangdisita atau ditempat barang-barang tersebut disita atau ditempat
umum.
Universitas Sumatera Utara
f. Menyampaikan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita kepada pihak-
pihakyang terkait. 5.
Dalam melaksanakan penyitaan Jurusita Pajak didampingi oleh sekurang- kurangnya2 orang saksi yang telah dewasa, WNI, dikenal Jurusita Pajak
dandapat dipercaya. 6.
Setelah lewat waktu 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan, pejabat mengajukanpermintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangan kepada
Kantor LelangNegara setempat. 7.
Setelah mendapat kepastian tentang tempat dan tanggal pelelangan, Jurusita Pajaksegera memberitahukan kepada Wajib PajakPenanggung Pajak secara
tertulisdengan menyampaikan Surat Pemberitahuan Akan DilakukanPelelanganKesempatan Terakhir kepada Wajib Pajakpenanggung
pajak danmempersiapkan segala sesuatu untuk pelelangan. 8.
Jurusita Pajak membuat konsep pengumuman lelang dan meneruskannya kepadaSeksi Penagihan untuk diiklankan dalam media cetakelektronik dan
sebagainyakemudian mencatat tanggal pemuatan tersebut dalam Buku Register PengawasanPenagihan Dan Buku Register Tindak Penagihan.
9. Setelah lewat waktu 14 hari setelah pengumuman lelang,
WajibPajakPenanggung Pajak masih belum melunasi utang pajaknya makadilaksanakan lelang.
10. Jurusita Pajak mempersiapkan segala sesuatu untuk pelelangan antara lain:
Surat Teguran, Surat Paksa, Laporan Surat Paksa, Surat Perintah
Universitas Sumatera Utara
MelaksanakanPenyitaan, Berita Acara Pelaksanaan Sita, Pemberitahuan Penyitaan Barang TidakBergerak atas nama Wajib PajakPenanggung Pajak,
Permintaan Jadwal Waktudan Tempat Pelelangan,Surat Pemberitahuan Akan DilakukanPelelanganKesempatan Terakhir, Bukti-Bukti Pemilikan dari
barang-barang yangdisita, dan Daftar Perincian Utang Pajak. 11.
Jurusita Pajak datang ke tempat yang barang-barang sitaan itu akan dilelang untukmendampingi Juru Lelang.
12. Setelah pelaksanaan lelang selesai Jurusita Pajak melaporkan kepada
KepalaKantor Pelayanan Pajak dengan membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Lelang.
15. Dasar Hukum Penagihan Pajak