Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pemenuhan Standar Prestasi Kerja

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

G. Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak

Laporan mengenai target atau rencana dan realisasi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Barat adalah sebagai berikut: Tabel VI.1. Rencana dan Realisasi Penerimaan Tahun 2012 s.d. Tahun 2014 Tahun Rencana Penerimaan Rp. Realisasi Penerimaan Rp. Persentase Keberhasilan 2012 6.264.682.331 14.145.991.505 225,81 2013 2.300.204.773 2.527.729.353 109,89 2014 12.949.869.339 5.808.435.448 44,85 Sumber: Seksi Penagihan KPP Pratama Medan Barat Sebagaimana dalam tabel IV.1. di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2012 mengalami kenaikan dari rencana yang dibuat, keberhasilannya mencapai 225,81 begitu juga pada tahun 2013 keberhasilannya hinga mencapai 109,89. Akan tetapi pada tahun 2014 realisasi penerimaan tidak mencapai rencana, diakibatkan perencanaan yang sangat tinggi sehingga jurusita pajak harus bekerja lebih keras untuk mencapai perencanan yang dibuat, pada tahun 2014 keberhasilan mencapai 44,85. Universitas Sumatera Utara

H. Perkembagan Piutang Pajak.

Adapun perkembangan piutang pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Barat selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat kita lihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel IV.2. Perkembangan Piutang Pajak dari tahun 2012 s.d. 2014 Saldo Awal Piutang Saldo Akhir Piutang Persentase 2012 42.670.482.466 35.981.986.587 84 2013 35.981.986.587 48.401.986.776 135 2014 48.401.986.776 58.717.900.771 121 Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Medan Barat Berdasarkan data di atas pada tahun 2012 Piutang Pajak mengalami penurunan dimana kita tahu bahwa semakin berkurang piutang pajak maka semakin bagus pada tahun ini persentasenya sebesar 84, akan tetapi pada tahun 2013 dan 2014 piutang pajak mengalami kenaikan, tahun 2013 persentasenya sebesar 135 sedangkan tahun 2014 sebesar 121. Dapat kita simpulkan bahwa kinerja Jurusita di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat belum optimal.

I. Pelaksanaan Penagihan Aktif

Universitas Sumatera Utara Tabel IV.3. Daftar Kegiatan Penagihan Aktif dari tahun 2012 s.d. 2014 Jenis Tindakan Penagihan 2012 2013 2014 Surat Rp. Surat Rp. Surat Rp. Surat Teguran 679 2.815.780.085 704 10.829.452.560 777 19.533.654.236 Surat Paksa 805 3.039.245.732 1.341 3.803.282.681 1.958 24.078.847.061 SPMP 22 1.463.467.702 15 2.985.666.756 Lelang Pemblokiran 6 903.085.745 11 790.156.047 16 3.192.818.432 Pencegahan 1 1.275.733.781 Penyanderaan 6.758.111.562 16.886.358.990 51.066.720.266 Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Medan Barat Adapun apabila dirinci, masing-masing persentase setiap pelaksanaan penagihan terhadap total pencairan melalui pelaksanaan penagihan aktif berdasarkan Tabel IV.3. sebagai contoh tahun 2014 dijelaskan sebagai berikut: • Jumlah Surat Teguran tahun 2014 adalah sebanyak 777 lembar dengan nilai pencairan sebesar Rp. 19.533.654.236,00 yang berarti merupakan 38 dari total pencairan melalui penagihan aktif. • Jumlah Surat Paksa tahun 2014 adalah sebanyak 1.958 lembar dengan nilai pencairan sebesar Rp. 24.078.847.061,00 yang berarti merupakan 47 dari total pencairan penagihan aktif. Universitas Sumatera Utara • Jumlah Surat Perintah Melaksanakan Pemeriksaan SPMP adalah sebanyak 15 lembar dengan nilai pencairan sebesar Rp. 2.985.666.756,00 yang berarti merupakan 6 dari total pencairan melalui penagihan aktif. • Tidak terdapat pelaksanaan lelang pada tahun 2014. • Pemblokiran pada tahun 2014 sebanyak 16 lembar dengan nilai sebesar Rp. 3.192.818.432,00 yang berarti merupakan 6 dari total pencairan melalui penagihan aktif. • Pencegahan pada tahun 2014 sebanyak 1 lembar dengan nilai sebesar Rp. 1.275.733.781 yang berarti merupakan 2 dari total pencairan melalui penagihan aktif. • Tidak terdapat penyanderaan pada tahun 2014. • Secara keseluruhan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 total nominal semakin meningkat makin meningkat. Kontribusi Masing-Masing Pelaksanaan Penagihan Aktif Terhadap Pencairan Piutang Pajak Tahun 2014 Universitas Sumatera Utara Gambar IV.1. Berdasarkan grafik IV.1. dapat disimpulkan bahwa: • Pelaksanaan Surat Paksa merupakan kontribusi terbesar dalam pencairan piutang pajak melalui kegiatan penagihan aktif. • Pelaksanaan Surat Teguran juga memiliki kontribusi yang cukup signifikan yaitu sebesar 38. • Pemblokiran dan SPMP memiliki persentase yang sama. • Pelaksanaan pencegahan sangat jarang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan terdapat Surat Paksa yang melebihi dari Surat Teguran, yaitu sebanyak 1.181 lembar Surat Paksa. Dari Surat Paksa tidak dilanjutkan dengan Penyitaan sebanyak 1.943 lembar. Dan dilakukan 16 Pemblokiran dan 1 Pencegahan. 38 48 6 6 2 Surat Teguran Surat Paksa SPMP Pemblokiran Pencegahan Universitas Sumatera Utara

J. Pemenuhan Standar Prestasi Kerja

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-29PJ2012 tentang Kebijakan Penagihan Pajak Direktorat Jenderal Pajak bahwa Standar Prestasi Kerja Jurusita Pajak pada tahun 2014 ditetapkan oleh Jenderal Pajak yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing Kantor Pelayanan pajak yang berada di wilayah kerja yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak DJP Sumatra Utara I. Standar prestasi pelaksanaan kegiatan penagihan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut: Tabel IV.4. Standar Prestasi Kerja Jurusita tahun 2012 s.d. 2014 per Jurusita Tahun Surat Paksa SPMP Lelang Pemblokiran Pencegahan Penyanderaan 2012 216 3 1 2 2013 216 2 1 1 2014 180 2 1 12 1 Sumber: Seksi Penagihan KPP pratama Medan Barat Berdasarkan tabel IV.4. sebagai contoh tahun 2014 menurut Standar Prestasi Kerja Jurusita Surat Paksa keluar sebanyak 180 lembar per Jurusita, akan tetapi realisasi Surat Paksa tahun 2014 sebanyak 979 lembar perjurusita dimana sudah melebihi dari Standar Prestasi yang ada. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP pada tahun 2014 sebanyak 2 lembar per Jurusita dan realisasinya lebih kurang 7 lembar per orang, dimana SPMP juga melebihi dari Standar Prestasi. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan Lelang selama tahun 2014 menurut Standar Prestasinya sebanyak 1 kali per tahun akan tetapi realisasinya tidak pernah dilakukan pelelangan pada tahun 2014. Pemblokiran pada tahun 2014 menurut Standar Prestasi sebanyak 12 pemblokiran per Jurusita tetapi realisasinya sebanyak 8 pemblokiran per Jurusita, sehingga pemblokiran tidak mencapai Standar Prestasi, begitu juga pada pelaksanaan Pencegahan pada tahun 2014 realisasi mencapai 0,5 per Jurusita menurut Standar Prestasi Kerja sebanyak 1 pencegahan Per jurusita belum juga mencapai Standar Prestasin Kerja. Sedangkan Penyanderaan tidak ada dilakukan sama sekali dalam kurung waktu satu tahun ini sudah sesuai dengan Standar Prestasi Jurusita Pajak. Lebih jelas perbandingan antara standar prestasi yang ditetapkan dengan realisasi pelaksanaan tindakan penagihan yang telah dicapai dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: Perbandingan Standar Prestasi dengan Pelaksanaan Penagihan dengan Standar Prestasi 2014 Universitas Sumatera Utara Gambar IV.2. Apabila kita analisis dengan seksama, secara keluruhan pelsanaan tindakan penagihan yang dilaksanakan oleh Jutusita Pajak Kantor pelayanan Pajak Pratama Medan Barat masih belum optimal dimana masih banyak yang belum memenuhin Standar Prestasi Kerja yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak DJP Sumatra Utara I, yang telah mencapai standar prestasi adalah pelaksanaan Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Peyitaan oleh Jurusita Pajak.

K. Masalah yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak