termasuk badan yang pailit dan dilikuidasi. Sehingga walaupun piutang pajak jatuh tempo pembayarannya sudah terlewati, tetapi tindakan
penagihan selanjutnya tidak dapat dilaksanakan. Disini diijinkan melakukan penyicilan.
d. Wajib Pajak tidak melaporkan pindah tempat pada Kantor Pelayanan
Pajak. Ketika pindah tempat seharusnya Wajib PajakPenanggung Pajak
melaporkan perubahan alamat tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun ternyata ada beberapa Wajib PajakPenannggung Pajak yang tidak
melakukan hal tersebut sehingga ketika Jurusita Pajak sampai di tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat usaha, Wajib PajakPenanggung
Pajak tidak dapat diketemukan. Pada akhirnya selain menambah biaya penagihan, kegiatan penagihan juga tidak dapat berjalan efektif karena
data yang ada di Kantor Pelayanan Pajak menjadi kurang valid. e.
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan perpajakan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak.
Ada dua jenis Wajib PajakPenanggung Pajak yaitu Wajib PajakPenanggung Pajak yang tidak memahami kewajiban perpajakannya
dan sengaja melakukan penghindaran pajak. Dalam hal ini Jurusita Pajak harus berperan ganda, di satu sisi sebagai pelaksana penagihan pajak dan
disisi lain sebagai penyuluh.
L. Alternatif Pemecahan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Jurusita Pajak yang telah diuraikan sebelumnya tentu saja menghambat efektifitas pelaksanaan tindakan
penagihan, sehingga piutang pajak semakin meningkat dikarenakan jumlah penerbitan ketetapan dan putusan yang baru maupun dengan piutang pajak yang
berasal dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk mengoptimalkan kegiatan pencairan piutang pajak melalui penagihan
dan mengurangi dampak yang disebabkan oleh permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut:
a. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan dalam berbagai bentuk
dan sasaran. Dalam rangka upaya untuk meningkatkan kesadaran Wajib
PajakPenanggung Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakkannya, Kantor Pelayanan Pajak perlu mengadakan seminar, penyuluhan maupun sosialisasi
mengenai peraturan peraturan perpajakan, pentingnya penerimaan perpajakan bagi pembangunan negara dan sanksi yang harus dihadapi Wajib
PajakPenanggung Pajak apabila tidak melakukan kewajiban perpajakannya. Dengan demikian diharapkan penerimaan pajak dapat meningkat seiring
dengan meningkatnya kesadaran Wajib PajakPenanggung Pajak dalam melunasipiutang pajaknya.
b. Meningkatkan motivasi Jurusita Pajak.
Motivasi kerja Jurusita Pajak perlu juga ditingkatkan untuk mengoptimalkan kinerjanya, baik melalui dukungan moril dari para kepala
Universitas Sumatera Utara
kantor maupun dengan memberlakukan kembali pemberian insentif bagi Jurusita Pajak yang berperan aktif dalam membantu kegiatan penagihan
sebagaimana pernah dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06PJ.042008 tentang Insentif Jurusita Pajak.
c. Meningkatkan koordinasi dengan seksi lainnya.
Untuk mengoptimalkan kegiatan penagihan maka seksi penagihan khususnya Jurusita Pajak harus dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama
dengan seksi lain dalam bentuk: • bekerja sama dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi, dalam
menmutakhirkan profil yang valid dan mengecek kebenaran data dan kondisi terakhir wajib pajakpenanggung pajak, baik melalui penelitian
setempat lapangan oleh Jurusita Pajak maupun yang dilakukan oleh Account Representative.
• Bekerja sama dengan Account Representative dalam melakukan pengawasan terhadap wajib pajakpenanggung pajak.
• Bekerja sama dengan Seksi Pelayanan, agar pengiriman daftar register pelunasan piutang pajak dapat berjalan tepat waktu, cepat dan akurat.
d. Perlunya pengawasan sehubungan kinerja Jurusita Pajak dalam
melaksanakanpenagihan secara kontinyu dan konsisten. Pengawasan dari kepala kantor dan kantor wilayah bersangkutan harus
dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten untuk memastikan apakah
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan penagihan berjalan dengan efektif. Adapun mengenai pengawasan dari kantor wilayah bersangkutan sebenarnya telah diatur dalam
Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor SE-29PJ2012 tentang Kebijakan Penagihan Pajak Direktur Jenderal Pajak.
e. Menambah jumlah Jurusita Pajak.
Mempertimbangkan jumlah piutang pajak semakin meningkat, agar pelaksanaan tindakan penagihan pajak dapat berjalan optimal, sebaiknya
jumlah Jurusita Pajak ditambah. Adapun prosedurnya dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-29PJ2012 tentang Kebijakan Penagihan
Pajak Direktur Jenderal Pajak telahdiatur bahwa bagi Kantor Pelayanan Pajak yang mengalami kekurangan tenaga pelaksana Jurusita Pajak dapat menunjuk
dan mengangkat Jurusita Pajak dari pelaksana pada Seksi Penagihan, Kepala Seksi Penagihan, atau Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan, sepanjang yang bersangkutan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 562KMK.042000 tentang Syarat-syarat, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak. Apabila jumlah Jurusita Pajak belum juga
terpenuhi dan kebutuhan akan Jurusita Pajak sangat mendesak Kanwil, dapat mengajukan permohonan penambahan penempatan Jurusita Pajak ke KPDJP.
f. Melakukan penelitian secara maksimal atas berkas atau data piutang pajak
Wajib.
Universitas Sumatera Utara
PajakPenanggung Pajak sebelum Jurusita Pajak melaksanakan tindakan penagihan. Sebelum melakukan pelaksanaan penagihan secara aktif
baik berupa pelaksanaan surat teguran, surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan SPMP, lelang, pemblokiran perlu mengecek ulang
apakah Wajib PajakPenanggung Pajak masih mempunyai utang pajak atau sudah dilunasi.
Jurusita Pajak juga harus benar-benar meneliti berkas-berkas Wajib PajakPenanggung Pajak, terutama yang berhubungan dengan objek pajak
yang dapat disita dan karakteristik dari Wajib PajakPenanggung Pajak tersebut, sehingga Jurusita Pajak dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan ketika melakukan penyitaan. Misalnya apabila Wajib PajakPenanggung Pajak memiliki karakteristik tidak kooperatif dan
membutuhkan bantuan dari kepolisian, maka Jurusita Pajak dapat menghubungi kepolisian sebelum melakukan penyitaan. Selain itu Jurusita
Pajak dapat mengetahui dengan jelas apa saja objek pajak yang dapat disita dan tempat Wajib PajakPenanggung Pajak menyimpan objek pajak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan