Dasar Hukum Penagihan Pajak

MelaksanakanPenyitaan, Berita Acara Pelaksanaan Sita, Pemberitahuan Penyitaan Barang TidakBergerak atas nama Wajib PajakPenanggung Pajak, Permintaan Jadwal Waktudan Tempat Pelelangan,Surat Pemberitahuan Akan DilakukanPelelanganKesempatan Terakhir, Bukti-Bukti Pemilikan dari barang-barang yangdisita, dan Daftar Perincian Utang Pajak. 11. Jurusita Pajak datang ke tempat yang barang-barang sitaan itu akan dilelang untukmendampingi Juru Lelang. 12. Setelah pelaksanaan lelang selesai Jurusita Pajak melaporkan kepada KepalaKantor Pelayanan Pajak dengan membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Lelang.

15. Dasar Hukum Penagihan Pajak

Dasar hukum penagihan pajak adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa selanjutnya disebut pula UU PPSP. Universitas Sumatera Utara 3. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 4. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 562KMK.042000 tentang Syarat-syarat Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45PMK.052007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tetap. 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24PMK.032008 tentang Tatacara Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus dan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 7. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 62PJ.2001 tentang Tatacara Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 539KMK.032002tentang Tatacara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan. 9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 109PJ.2007 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 627PJ.2001 tentang Tatacara Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. 10. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-29PJ2012 tentang Kebijakan Penagihan Pajak. Universitas Sumatera Utara 11. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-18PJ.2006 tentang Key Performance Indicator. 12. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-01PJ.0452007 tentang Kebijakan Penagihan Pajak Direktur Jenderal Pajak. 13. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-05PJ.042007 Pengantar Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-109PJ2007 tentang perubahan atas Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP- 627PJ2001. 14. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06PJ.042008 tentang Insentif Jurusita Pajak. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

G. Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak