Peff = C x Pmean - D, untuk Pmean x mmbln .........11 Parameter-parameter yang memenuhi berbeda untuk tiap
daerah. 4.
USBR P eff = Pmean x 125– 0.2 Pmean 125, untuk P250 mm.12
P eff = 125 + 0.1 x Pmean, untuk P 250 mm...............13.
c. Kebutuhan Air Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah suatu usaha menciptakan kondisi tanah yang sedemikian rupa, sehingga tanaman dapat berkecambah dan
tumbuh dengan baik. Kegiatan pengolahan tanah ini bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma, memberantas hama dan penyakit
dalam tanah. Kebutuhan air pengolahan tanah dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah. Tanah pasir umumnya memerlukan banyak air untuk pengolahannya, karena tidak lekas jenuh dengan air. Kebutuhan
pengolahan tanah untuk berbagai teksur tanah disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3. Kebutuhan air pengolahan tanah pada berbagai tekstur tanah Tekstur tanah
Kebutuhan air mmhari
Pasir 27 Lempung berpasir
23 Lempung 17
Lrmpung liat 14
Liat 10 Sumber : Rice irrigation in Japan. OTCA, 1973 didalam Soedodo H,
1999. Penentuan saat pengolahan tanah padi lahan kering tergantung
dari datangnya musim hujan, sehingga perencanaan pola tanam yang sesuai akan membantu dalam tingkat keberhasilan sistem pola usaha
tani di daerah lahan kering.
d. Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan jenis tanaman yang ditanam pada suatu lahan dalam kurun waktu tertentu, tujuannya supaya air
irigasi yang tersedia sangat terbatas masih dapat dimanfaatkan secara adil dan merata untuk seluruh daerah irigasi.
Pengertian mengenai jenis tanaman dan kesesuaiannya dengan lahan sangat penting untuk menentukan jenis atau urutan pertanaman
yang dapat dikembangkan, sehingga dengan pengaturan pola tanam dapat diperoleh manfaat yang maksimal, efisien serta dapat
meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani. Penentuan jenis tanaman terpilih haruslah mempertimbangkan beberapa faktor,
diantaranya :
Tanaman tersebut dapat tumbuh dan menghasilkan produksi. Tanaman tersebut merupakan tanaman yang disukai petani.
Tanaman tersebut mempunyai nilai ekonomi tinggi dan mudah
untuk dipasarkan. D.
KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR
Pengertian ketersediaan sumberdaya air adalah air yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup dalam suatu wilayah dan waktu tertentu.
Ketersediaan sumberdaya air dapat berupa air hujan, air sungai, mata air dan air tanah, baik air tanah dangkal unconfined aquifer, maupun air tanah dalam
confined aquifer. Air hujan diasumsikan sebagai masukan tunggal dalam sistem hidrologi DAS, sedangkan air sungai, mata air dan air tanah adalah
bentuk lain dari air hujan. Air merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui renewable dan keberadaannya mengikuti suatu kaidah atau
sistem yang disebut daur hidrologi Linsley, et al. 1990. Dalam mempelajari sistem hidrologi, Manan 1979 mengemukakan
bahwa model Daerah Aliran Sungai DAS merupakan model yang baik untuk menelusuri sumberdaya air, karena dalam suatu DAS akan terjadi proses
masukan-keluaran air yang merupakan bagian dari sistem hodrologi. Dengan demikian pengelolaan DAS secara umum dapat didefinisikan sebagai
pengelolaan sumberdaya alam pulih seperti air, tanah dan vegetasi dalam
sebuah DAS dengan tujuan untuk memperbaiki, memelihara dan melindungi keadaan DAS agar secara kontinyu meningkatkan kuantitas air water yeild
untuk keperluan air minum, industri, pertanian, tenaga listrik dan lain sebagainya.
Tinjauan umum sistem hidrologi DAS umumnya lebih menekankan pada aliran air permukaan, sedangkan untuk air tanah mempunyai pendekatan
agak berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa wilayah suatau DAS tidak selalu identik dengan wilayah cekungan air tanah sehingga pendekatan yang
komprehensif diharapkan akan lebiih memadai tetapi juga akan lebih kompleks.
E. LINEAR PROGRAMMING
Linear Programming sering disingkat LP merupakan salah satu teknik
operational research yang digunakan paling luas dan diketahui dengan baik.
Linear Programming digunakan untuk merubah suatu masalah kedalam model
matematik dalam mengalokasikan sumberdaya yang langka untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya.
Masalah keputusan yang sering dihadapi analis adalah alokasi optimum sumberdaya yang langka. Sumberdaya sering berupa uang, tenaga kerja, bahan
mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan, teknologi, air dan masih banyak lagi yang lain. Linear Programming digunakan untuk mencapai hasil terbaik yang
mungkin dengan keterbatasan sumberdaya, hasil yang diinginkan mungkin ditunjukkan sebagai maksimisasi dari beberapa ukuran seperti profit,
penjualan dan kesejahteraan, atau minimasi seperti biaya, waktu dan jarak. Setelah mengidentifikasi masalah maka dapat ditentukan tujuan yang akan
dicapai dan dapat dibuat suatu formula matematik yang meliputi tiga tahap sebagai berikut :
1. Tentukan variabel yang tak diketahui variabel keputusan dan nyatakan
dalam simbol matematik. 2.
Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier bukan perkalian dari variabel keputusan.