Kebutuhan air tanaman ET Crop Penentuan Perkolasi

3. Pertanian

Pertanian merupakan mata pencaharian utama warga disekitar DAS Cidanau, 30 dari luas catchment area adalah lahan sawah yaitu sekitar 6786 ha dan 5193.35 ha merupakan lahan sawah beririgasi baik teknis maupun non teknis. Mengingat luasnya lahan sawah beririgasi didaerah ini maka perlu adanya pola tanam yang tepat agar kebutuhan akan air bagi tanaman tercukupi dengan baik, sehingga akan memaksimumkan hasil produksinya. Selain pola tanam, waktu penanamannyapun harus sesuai dengan ketersediaan air. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu cara untuk mengetahui pola tanam yang baik dan waktu penanaman yang tepat. Salah satunya adalah dengan optimasi dengan menggunakan Linear Programming LP.

a. Kebutuhan air tanaman ET Crop

Penentuan evapotranspirasi tanaman dilakukan dengan pendugaan dari evapotranspirasi acuan atau potensial yang ditentukan dari data iklim DAS Cidanau. Selanjutnya ditentukan pula koefisien tanaman yang sesuai dengan alternatif pola tanam yang dipilih, dengan demikian dapat ditentukan evapotranspirasi tanamannya. Penentuan evapotranspirasi potensial ETo dilakukan dengan menggunakan metode Penman-Monteith. Penentuan evapotranspirasi potensial ini dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer Cropwat. Data-data yang dibutuhkan untuk menghitung evapotranspirasi potensial dengan menggunakan bantuan Cropwat antara lain: • Temperatur rata-rata, • Kelembaban udara, • Kecepatan angin, dan • Lama penyinaran matahari. Data-data tersebut diperoleh dari stasiun klimatologi setempat. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Penman- Monteith, besar evapotranspirasi potensial tiap bulan didaerah penelitian disajikan pada tabel 10. Tabel 10. Evapotranspirasi Potensial Bulanan DAS CIdanau Untuk menentukan evapotranspirasi tanaman ETc dipergunakan nilai koefisien tanaman Kc yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Nilai koefisien tanaman padi disajikan dalam tabel 10. Menurut Doorenbos dan Pruit 1977, nilai koefisien tanaman untuk palawija rata-rata setiap setengah bulannya adalah 0.5; 0.7; 0.95; 1.0; 0.95 dan 0.9. Tabel 11. Nilai koefisien tanaman Kc Padi untuk berbagai tahap pertumbuhan Tahap pertumbuhan Jenis tanaman 1 2 3 Padi Rendeng 1.1 1.05 0.95 Padi gadu 1.1 1.25 1.0 Sumber : Doorenbos dan Pruit, 1977 . Berdasarkan ETo setiap bulan dan nilai Kc masing-masing tanaman dan sesuai dengan tahap pertumbuhannya, maka besarnya ETc sesuai dengan pola tanam alternatif disajikan dalam lampiran 15.

b. Penentuan Perkolasi

Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengukuran perkolasi secara langsung di lapangan tetapi untuk mendapatkan nilai perkolasi digunakan pendekatan nilai perkolasi pada jenis tanah yang ada di lokasi penelitian. Nilai perkolasi yang dipakai adalah 1.5 mmhari. Bulan ETo mmhari Januari 4.0 Februari 3.8 Maret 4.2 April 4.1 Mei 3.9 Juni 3.8 Juli 3.9 Agustus 4.1 September 4.8 Oktober 4.7 November 4.2 Desember 4.6

c. Penentuan Curah Hujan Efektif