c. Penentuan Curah Hujan Efektif
Curah hujan efektif dalam perhitungannya menggunakan metode US Bereau of Reclamation USBR yang dihitung dengan bantuan
program komputer Cropwat. Dengan menggunakan rumus 18 dan 19. Data yang digunakan adalah data curah hujan DAS Cidanau
selama 10 tahun terakhir tahun 1995 - 2005, data selengkapnya pada lampiran 8.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode USBR, besar curah hujan efektif tiap bulan didaerah penelitian disajikan pada
tabel 12. Tabel 12. Curah hujan efektif
Bulan Curah Hujan Efektif
mmbulan
Januari 153.3 Februari 153.5
Maret 117.6 April 122.4
Mei 91.9 Juni 61.4
Juli 64.5 Agustus 33.9
September 41.8 Oktober 93.2
November 103.5 Desember 129.4
d. Penentuan Kebutuhan Air irigasi
Berdasarkan hasil perhitungan terdahulu dapat disusun kebutuhan air irigsai tiap hektar sawah yang perlu dialirkan dengan
menggunakan program Cropwat. Total kebutuhan bersih air disawah untuk tanaman padi dihitung
berdasarkan penggunaan air untuk penyiapan lahan, evapotranspirasi tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air dan curah hujan efektif,
sedangkan total kebutuhan bersih air di sawah untuk tanaman palawija dihitung hanya berdasarkan pada evapotranspirasi tanaman dan curah
hujan efektif dan biasanya tanaman padi membutuhkan air yang relatif lebih banyak dari pada tanaman palawija.
Perhitungan kebutuhan air irigasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program Cropwat, namun pada prinsipnya cara
kerjanya sama dengan perhitungan kebutuhan air menurut Doorenbos dan Pruitt 1977. Hasil perhitungan terhadap kebutuhan air irigasi
untuk tanaman padi secara keseluruhan dilakukan dengan menambahkan besar kebutuhan air untuk pengolahan tanah pada setiap
awal bulan musim tanam, selain itu juga dilakukan dengan menambahkan kebutuhan air untuk penggantian lapisan air yang
ditambahkan pada awal bulan kedua dan ketiga dari setiap musim tanam. Sedangkan untuk tanaman palawija tidak memperhitungkan
kebutuhan air untuk pengolahan tanah dan penggantian lapisan air. Hasil perhitungan selengkapnya pada lampiran 16.
e. Ketersediaan air irigasi