Sungai Neraca Air Profil Sungai

Pengaruh ini dapat dilihat pada perubahan kelembaban tanah pada zona perakaran, dimana drainase dapat diabaikan. Dalam kegiatan pengawetan tanah dan air, pemilihan jenis vegetasi harus diperhatikan, karena vegetasi mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kecepatan limpasan air permukaan mencapai saluran, banyak ditentukan oleh permeabilitas tanah yang dalam hal ini erat hubungannya dengan peranan serasah vegetasi tersebut. Tanah yang permeabel dengan kapasitas infiltrasi tinggi akan mempunyai cadangan air tanah tinggi, sehingga akan mengurangi limpasan air permukaan. Pada siklus hidrologi, vegetasi mempunyai peranan dalam proses intersepsi, curahan tajuk, aliran batang, transpirasi dan fotosintesa.

b. Tanah

Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, pendirian bangunan dan lain-lain. Menurut Hardjowigeno 2003, dalam bidang pertanian, tanah diartikan khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dari organisme vegetasi atau hewan yang hidup diatasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang tertahan oleh tanah. Disamping pencampuran bahan mineral dengan bahan organik, maka dalam proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah atau horison-horison. Oleh karena itu dalam definisi ilmiahnya tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman Hardjowigeno, 2003.

c. Sungai

Fungsi sungai adalah untuk mengumpulkan curah hujan yang jatuh dalam suatu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut Sosrodarsono dan Takeda, 2003. Menurut Arsyad 1983, aliran air sungai dapat bersifat tetap atau tersendat dan dapat pula menyebabkan erosi, walaupun pengaruhnya sangat terbatas. Perubahan kondisi permukaan air sungai dalam jangka waktu yang lama dapat diketahui dengan mengadakan pengamatan permukaan air sungai itu dalam jangka waktu yang lama pula. Sedangkan debit sungai dapat diketahui berdasarkan ketinggian permukaan air sungai tersebut. Menurut Sosrodarsono dan Takeda 2003, dalam soal pengendalian sungai, tinggi permukaan air sungai yang telah dikorelasikan dengan curah hujan dapat membantu penyelidikan data untuk pengelakan banjir, peramalan banjir, dan pengendalian banjir dengan waduk atau bendungan. Dalam usaha pemanfaatan air, permukaan air sungai dapat dipergunakan untuk mengetahui secara umum banyaknya air sungai yang tersedia dan penentuan kapasitas bendungan.

d. Neraca Air

Sosrodarsono dan Takeda 2003 mendefinisikan neraca air sebagai hubungan antara aliran kedalam inflow dan aliran keluar outflow di suatu daerah untuk suatu periode tertentu. Air hujan yang jatuh di suatu permukaan bervegetasi, setelah dievapotranspirasikan, sisanya akan menjenuhkan tanah dan mengalir ke sungai sebagai limpasan. Bagi suatu DAS, hal ini merupakan indikasi produksi air, dan kelestariannya merupakan cermin daur hidrologi.

e. Profil Sungai

Debit merupakan suatu paramater utama pada daerah aliran sungai. Debit adalah volume air yang terjadi disuatu sungai pada periode waktu tertentu. Periode waktu tersebut biasanya dinyatakan sebagai suatu kejadian sesaat dimana aliran terjadi. Debit maksimum diartikan sebagai aliran terbesar yang terjadi pada periode tertentu sedangkan debit minimum diartikan sebagai aliran terkecil yang terjadi pada suatu aliran sungai dalam periode tertentu. Berdasarkan kontinuitas alirannya maka sungai dapat dikelompokkan dalam tiga golongan ward, 1967 yaitu : a. Aliran yang bersifat sementara ephemeral streams, yaitu aliran yang hanya berlangsung sementara dan bersumber dari limpasan permukaan yang cepat. Aliran tak tahan lama dan biasanya hanya terjadi selama hujan atau sesaat setelah turunnya hujan, karena permukaan air bawah tanahnya berada di bawah dasar sungai. b. Aliran yang terputus-putus intermittent streams, adalah jenis aliran yang terjadi hanya pada musim hujan, bersumber dari aliran permukaan pada musim kemarau tidak terlihat aliran, karena muka air bawah tanahnya berada di bawah dasar sungai. c. Aliran abadi perennial streams, yaitu aliran yang terjadi sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Aliran ini mempunyai ketinggian permukaan air bawah tanahnya berada dia atas permukaan dasar sungai. Besarnya aliran atau debit adalah volume air yang mengalir melalui penampang sungai dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam satuan ldetik atau m 3 detik. C. KEBUTUHAN SUMBERDAYA AIR Air digunakan manusia untuk kebutuhan rumah tangga, petanian, industri, pembangkit energi tenaga listrik, transportasi, dan untuk keperluan lainnya. Ditinjau dari fungsi airwilayah perairan, dapat dibagi menjadi 3 golongan : 1. Air sebagai faktor produksi 2. Air sebagai komponen ekosistem, dan 3. Air sebagai sumber kenyamanan amenity resource Nasoetion, 1991 dalam Ananda, R. D.,2003 Di Indonesia, khususnya sebagai negara agraris, sektor pertanian adalah sektor yang banyak menggunakan air, penggunaannya meliputi untuk tanaman, perikanan dan peternakan. Penggunaan untuk rumah tanggadomestik terdiri atas penggunaan untuk air minum, memasak, mencuci, mandi dan lain sebagainya. Penggunaan untuk industri diantaranya sebagai bahan mentah, pendingin, penggelontor kotoran serta penggunaan lainnya dalam proses industri. Sedangkan infrastruktur menggunakan air untuk pembangkit tenaga listrik, rekreasi, transportasi, dan lain sebagainya. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan air untuk rumah tangga akan meningkat. Disisi lain dengan meningkatnya taraf hidup manusia yang berarti memacu industrialisasi maka berarti juga perlu sumberdaya air dalam proses produksinya, dengan demikian kebutuhan sumberdaya air makin hari semakin meningkat sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat kenaikan taraf hidup serta peningkatan proses industrialisasi.

1. Kebutuhan Air Penduduk