Tumbuhan Obat Tumbuhan Hias

Studi etnobotani dapat memberi kontribusi yang besar dalam proses pengenalan tumbuhan yang ada di suatu wilayah melalui kegiatan pengumpulan kearifan lokal dari dan bersama masyarakat setempat. Istilah etnobotani digunakan untuk menjelaskan interaksi masyarakat setempat etno atau etnis dengan lingkungan hidupnya, khususnya dengan tumbuh- tumbuhan. Studi etnobotani ini dapat membantu masyarakat dalam mencatat atau merekam kearifan lokal yang mereka miliki selama ini, untuk masa mendatang Leisa, 2006 .

C. Potensi Tumbuhan Berguna Indonesia

Hutan tropika Indonesia diakui sebagai komunitas yang paling kaya akan keanekaragaman spesies tumbuhan di dunia. Diakui pula bahwa hutan tropika, khususnya hutan hujan tropika merupakan salah satu bagian dunia yang masih menyisakan kehidupan liar, yang masih membangkitkan keajaiban dan kekaguman manusia Zuhud, Ekarelawan dan Riswan, 1994. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan jenis tumbuhan maupun hewan. Walaupun luasnya hanya 1,3 dari luas daratan dunia, Indonesia memiliki sekitar 17 jumlah jenis tumbuhan dan hewan di dunia. Jumlah total jenis tumbuhan di Indonesia memang belum pasti diketahui, tetapi diperkirakan memiliki 11 jenis tumbuhan berbunga 27.500 jenis yang ada di dunia, 9 jenis lumut 1.500 jenis, 13 jenis tumbuhan paku 1.500 jenis dan 19 tumbuhan gymnospermae Anonim, 1994 dalam Witono, 2003. Keanekaragaman flora Indonesia tercermin pada kekayaan jenis hutan-hutan tropik basah, baik yang terdapat di dataran rendah maupun dataran tinggi, yang menutupi kurang lebih 63 luas daratan Indonesia. Di hutan-hutan seperti inilah sebagian besar jenis -jenis tersebut dapat dijumpai, baik yang merambat, berbentuk perdu, pohon dengan segala ukuran, maupun yang berbentuk renik, seperti ganggang, lumut dan jamur Sastrapradja et al., 1977. Lebih lanjut Sastrapradja et al. 1977 mengemukakan bahwa di kawasan Indonesia terdapat sejumlah 30.000 jenis tumbuhan. Jumlah tersebut menjadi lebih besar lagi, bila jenis- jenis lumut dan ganggang diperhitungkan. PROSEA 1999 dalam Kartikawati 2004 membagi jenis pemanfaatan tumbuhan berdasarkan komoditas untuk berbagai keperluan yang meliputi pemanfaatan secara primer primary use, dan sekunder secondary use, seperti kacang- kacangan, buah-buahan, pewarna, pakan, kayu, rotan, bambu, sayur-sayuran, sumber karbohidrat, sereal, tumbuhan obat, dan tanaman hias.

1. Tumbuhan Obat

Menurut Zuhud, Ekarelawan, dan Riswan. 1994, tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi : 1 tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional; 2 tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis; dan 3 tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri. Jumlah tumbuhan obat yang tercatat di Indonesia cukup banyak, dari jumlah yang banyak tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk obat tradisional dan jamu, namun bagian yang terbesar masih tersimpan secara in-situ di kawasan hutan Siswoyo, Zuhud, dan Sitepu, 1994. Menurut Heyne 1987, tidak kurang dari 1.100 spesies tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat.

2. Tumbuhan Hias

Menurut Nurhayati 1983 dalam Ramadhani 1994, tanamam hias yaitu tanaman apapun yang mempunyai nilai hias, baik hias bunga dan tajuk, cabang, batang, buah maupun hias aroma. Tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang telah dikembangkan sebagai tanaman hias baru sedikit, padahal jumlah kekayaan jenis yang ada cukuplah besar Sastrapradja et al., 1977. 3 . Tumbuhan Aromatik Minyak Atsiri Anonimous 1991 dalam Kartikawati 2004 memberikan pengertian minyak atsiri merupakan minyak yang diperoleh dengan cara ekstraksi atau penyulingan dari daun, akar, batang, kulit, getah dan bunga tumbuhan. Tumbuhan pe nghasil minyak atsiri mempunyai ciri bau dan aroma, karena fungsi minyak atsiri yang paling luas dan paling umum diminati adalah sebagai pengharum, baik itu parfum, kosmetik, pengharum ruangan, pengharum sabun, pasta gigi, pemberi rasa pada makanan, maupun produk rumah tangga lainnya. Setiap jenis tumbuhan yang memiliki sel glandula saja yang bisa menghasilkan minyak atsiri dan sifatnya yang mudah menguap Agusta, 2000 dalam Kartikawati, 2004. Menurut Heyne 1987, tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri diantaranya adalah dari famili Poaceae, misalnya akar wangi Andropogon zizinoides Urban.; lauraceae, misalnya kulit kayu manis Cinnamomum burmanii Ness. ex. Bl.; zingiberaceae, misalnya jahe Zingiber officinale Rosc.; piperaceae, misalnya sirih Piper betle L.; santalaceae, misalnya cendana Santalum album L.; annonaceae, misalnya kenanga Canangium odoratum Aill. dan sebagainya.

4. Tumbuhan Penghasil Pangan