C. PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH KATALIS RhCl
3
.3H
2
O TERHADAP PRODUK ISOEUGENOL
Perpindahan ikatan rangkap sulit dilakukan apabila molekul yang akan di proses mudah terpecah. Metode klasik biasanya memerlukan
kondisi yang ekstrem seperti basa atau asam kuat, suhu tinggi dengan katalis heterogen Andrieux et al., 1977. Pada penelitian ini, digunakan
katalis dari kompleks logam transisi yaitu RhCl
3
.3H
2
O yang merupakan katalis homogen Andrieux et al., 1977, yang dapat mengisomerisasi
ikatan rangkap pada senyawa eugenol sehingga dihasilkan senyawa cis- isoeugenol dan trans-isoeugenol. Jumlah katalis yang ditambahkan pada
reaksi kimia mempengaruhi laju dan kesempurnaan reaksi kimia yang terjadi. Semakin besar jumlah katalis yang ditambahkan maka akan
semakin cepat laju reaksi dan semakin sempurna suatu reaksi kimia Wikipedia, 2006.
Pada tahap ini dilakukan percobaan isomerisasi eugenol dengan menggunakan katalis RhCl
3
.3H
2
O sebanyak 0.06 g selama 15 menit pemanasan gelombang mikro, dimana pada tahap sebelumnya telah
dilakukan percobaan dengan menggunakan katalis RhCl
3
.3H
2
O sebanyak 0.02 g dan 0.04 g dengan waktu pemanasan yang sama sehingga dapat
terlihat secara jelas pengaruh peningkatan jumlah katalis yang digunakan dalam reaksi isomerisasi eugenol.
1. Kemurnian Produk Isoeugenol
Pengaruh peningkatan jumlah katalis RhCl
3
.3H
2
O terhadap kemurnian produk isoeugenol disajikan pada Gambar 22. Pada
Gambar tersebut terlihat kecenderungan semakin besar jumlah katalis yang digunakan dalam reaksi isomerisasi eugenol, semakin besar
isoeugenol yang terbentuk.
77.65 90.29
91.91
20 40
60 80
100
0.02 0.04
0.06 Jumlah Katalis RhCl
3
.3H
2
O g Isoeugenol
Gambar 22. Pengaruh jumlah katalis RhCl
3
.3H
2
O terhadap kemurnian produk isomerisasi
Peningkatan jumlah katalis RhCl
3
.3H
2
O dari 0.02 g menjadi 0.04 g mampu meningkatkan kemurnian produk isoeugenol
dari 77.7 menjadi 90.3 sedangkan peningkatan jumlah katalis RhCl
3
.3H
2
O dari 0.04 g menjadi 0.06 g hanya mampu meningkatkan kemurnian produk isoeugenol hingga 91.9 .
Perbedaan jumlah kenaikan isoeugenol yang terbentuk dijelaskan sebagai berikut. Ketika penggunaan katalis sebanyak 0.02 g
masih banyak eugenol sisa yang belum terkonversi menjadi isoeugenol yaitu sebanyak 18.8 Lampiran 6 dan 7 sehingga kemungkinan
peningkatan jumlah katalis besar kemungkinan dapat mengurangi eugenol sisa ini. Kemudian setelah digunakan katalis sebanyak 0.04 g,
eugenol sisa menjadi 6.1. Lampiran 12 dan 13 Harapan eugenol sisa menjadi 0 memang tidak akan mungkin terjadi karena efisiensi proses
tidak ada yang mencapai 100. Hal ini dapat dilihat juga dari persentase konversi eugenol pada aplikasi katalis RhCl
3
.3H
2
O 0.06 g, dibandingkan dengan aplikasi katalis RhCl
3
.3H
2
O 0.02 g dan 0.04 g seperti yang disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Perbandingan persentase konversi eugenol pada aplikasi katalis RhCl
3
.3H
2
O sebanyak 0.02 g, 0.04 g, dan 0.06 g dan waktu pemanasan gelombang mikro selama 15 menit
Katalis RhCl
3
.3H
2
O Cis-
Isoeugenol Trans-
Isoeugenol Cis :
Trans Isoeugenol
Total
0.02 g 17.7
62.8 1 : 3.5
80.5 0.04 g
19.1 74.5
1 : 3.9 93.6
0.06 g 19.0
76.3 1 : 4.0
95.3 Berdasarkan Tabel 11, terlihat bahwa penggunaan katalis
RhCl
3
.3H
2
O sebanyak 0.06 g dapat mengkonversi eugenol menjadi isoeugenol sebesar 95.3. Komponen trans-isoeugenol yang terbentuk
juga paling banyak dibandingkan dengan aplikasi katalis RhCl
3
.3H
2
O sebanyak 0.02 g dan 0.04 g.
2. Bobot jenis 2525