70
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3. 1. Letak dan Luas
Kota Cilegon dengan luas 17.550 Ha merupakan bagian dari Propinsi Banten dan berada di bagian ujung barat dari Pulau Jawa, terbagi kedalam 8
kecamatan dan 41 desa. Secara geografis, Kota Cilegon terletak pada 5
o
5224 - 6
o
0407 LS dan 105
o
5405 - 106
o
0511 BT, sedangkan secara administratif Kota Cilegon memiliki batas - batas sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang,
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Anyar dan Kecamatan
Mancak Kabupaten Serang, dan Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten
Serang.
3. 2. Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng
Kota Cilegon berada pada ketinggian antara 0 - 553 meter di atas permukaan laut. Wilayah tertinggi pada Gunung Gede Kecamatan Pulomerak,
sedangkan wilayah terendah berada di bagian barat yang merupakan hamparan pantai. Kemiringan lereng Kota Cilegon cukup bervariasi. Bagian barat, tengah
hingga timur kota Cilegon memiliki kelerengan antara 0 - 8 . Wilayah utara di dominasi oleh lahan yang mempunyai kemiringan lereng cukup besar karena
merupakan wilayah pegunungan dengan kemiringan 45 . Aji 2006 menyatakan bahwa Kota Cilegon didominasi oleh lahan dengan
kemiringan 0 - 8 dengan luas wilayah 5708,79 Ha. Daerah dengan kemiringan 0 - 8 menyebar di seluruh kota yang umumnya digunakan sebagai perumahan,
bangunan dan pusat kegiatan manusia.
71
3. 3. Hidrogeologi
Hidrogeologi Kota Cilegon memperlihatkan ciri - ciri sebagai berikut : • Akuifer tidak produktif dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar
butir, pada akuifer ini tidak terdapat mata air.
• Akuifer produktif dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar butir,
pada akuifer ini tidak terdapat mata air.
• Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang
antar butir, pada akuifer ini tidak terdapat mata air. 3. 4. Kondisi Iklim
Menurut sistem klasifikasi Schmidt - Ferguson, Kota Cilegon mempunyai tipe iklim B dengan bulan basah sepanjang tahun Aji, 2006. Rata - rata jumlah
bulan basah sebesar 9,8 bulan dan bulan kering sebesar 1,6 bulan. Nilai Q yang diperoleh sebesar 16,3 . Menurut sistem klasifikasi Oldeman, Kota Cilegon
mempunyai tipe iklim B1. Menurut sistem klasifikasi Oldeman, panjang periode bulan basah adalah 9 bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Mei
dan tanpa bulan kering. Berdasarkan hasil penelitian Aji 2006, curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Januari dengan rataan curah hujan bulanan sebesar 326 mm. Bulan September merupakan awal musim penghujan dan mencapai puncaknya pada
bulan Januari. Bulan Juni curah hujan mulai rendah di bawah 200 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus dengan rataan bulanan sebesar 154
mm. Besarnya curah hujan tahunan berkisar antara 1.374 - 5.716 mmtahun. Suhu rata - rata Kota Cilegon berkisar antara 26,2 - 27,3
o
C. Suhu terendah pada bulan Januari yaitu 26,2
o
C dan tertinggi pada bulan Oktober yaitu 27,3
o
C. Suhu mengalami penurunan pada musim hujan yaitu pada bulan November. Suhu
mengalami kenaikan kembali pada bulan Mei yang merupakan bulan peralihan musim. Awal musim kemarau yaitu pada bulan Juni dan berakhir pada bulan
Agustus. Kota Cilegon mempunyai panjang periode bulan basah 9 bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Mei tanpa bulan kering dengan kisaran
curah hujan 145 mm - 326 mm.
72
3. 5. Jenis Batuan