45 sedikitnya halangan, sedangkan Palm Hills yang terletak di atas bukit sulit
dijangkau oleh polutan. Menurut Sastrawijaya 1991, kecepatan angin akan mempengaruhi distribusi pencemar. Konsentrasi pencemar akan berkurang jika
angin berkecepatan tinggi dan membagikan kecepatan tersebut secara mendatar atau vertikal. Angin dapat berperan sebagai pengencer polutan, kecepatan angin
akan mengalami peningkatan seiring dengan ketinggian tempat. Semakin tinggi letak suatu tempat maka konsentrasi polutan semakin rendah karena dalam
perjalanannya telah terjadi pengenceran. Perbedaan kondisi meteorologi pada saat pengukuran juga berpengaruh,
diantaranya suhu udara, kelembaban udara, arah angin dan kecepatan angin. Pengukuran di kedua lokasi dilakukan pada hari yang sama dan hanya berbeda 45
menit Arga Baja Pura memulai pengukuran lebih awal dan didapatkan hasil bahwa suhu udara di Arga Baja Pura lebih tinggi yaitu sebesar 32
C - 35 C
sedangkan Palm Hils sebesar 30 C - 33
C. Untuk kelembaban udara, Arga Baja Pura memiliki RH lebih rendah sebesar 56 - 64 dibandingkan dengan Palm
Hills sebesar 62 - 68. Kecepatan angin rata - rata Arga Baja Pura lebih rendah dibandingkan
dengan Palm Hills, Arga Baja Pura sebesar 3,4 kmjam sedangkan Palm Hills 10,9 kmjam, dengan arah angin dominan berasal dari barat menuju timur Arga Baja
Pura dan dari utara menuju selatan Palm Hills. Kecepatan angin di Palm Hills yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan penyebaran polutan dan pencampuran
polutan dengan udara di sekitarnya. Semakin tinggi kecepatan angin maka pencampuran dan penyebaran polutan dari sumber emisi di atmosfer akan
semakin besar sehingga konsentrasi zat pencemar menjadi encer, hal ini akan menurunkan konsentrasi zat polutan di udara.
5. 2. 3. Industri
Pada peruntukan industri, yang diwakili oleh Gerem Raya dan Semang Raya dengan sumber polutan yang sama yaitu cerobong pembuangan, aktivitas
produksi, aktivitas kendaraan berat yang keluar masuk industri memiliki konsentrasi debu, HC, CO, NO
2
, SO
2
dan Pb yang berbeda. Gerem Raya memiliki konsentrasi debu, HC, CO, NO
2
, SO
2
dan Pb lebih tinggi dibandingkan dengan Semang Raya.
46 Tingginya konsentrasi polutan di Gerem Raya dibandingkan dengan
Semang Raya dikarenakan jarak dengan sumber pencemar, kondisi sekitar dan kondisi meteorologis kedua lokasi. Sumber pencemar digolongkan menjadi
sumber titik, sumber garis dan sumber area. Gerem Raya berdekatan dengan Pelabuhan Merak berjarak 5 km dibandingkan dengan Semang Raya berjarak
15 km. Pelabuhan Merak merupakan sumber pencemar titik sedangkan kawasan industri Merak merupakan sumber pencemar area. Selain itu Gerem Raya terletak
dipinggir jalan utama yang menghubungkan Cilegon dan Merak. Gerem Raya berada pada kelerengan 0 - 8 datar sedangkan Semang
Raya berada pada kelerengan 15 - 25 agak curam. Pada kelerengan yang datar Gerem Raya, angin akan menyebarkan polutan dengan merata karena sedikitnya
halangan. Perbedaan kondisi meteorologi pada saat pengukuran juga berpengaruh, diantaranya suhu udara, kelembaban udara, arah angin dan kecepatan angin.
Pengukuran di kedua lokasi didapatkan hasil bahwa suhu udara di Gerem Raya pengukuran selama 3 jam lebih tinggi yaitu sebesar 32
C - 34 C sedangkan
Semang Raya pengukuran selama 24 jam sebesar 23 C - 33
C pada siang hari dan 23
C - 32 C pada malam hari. Untuk kelembaban udara, Gerem Raya
memiliki RH lebih rendah sebesar 58 - 64 dibandingkan dengan Semang Raya sebesar 60 - 92 pada siang hari dan 64 - 94 pada malam hari.
Kecepatan angin rata - rata Gerem Raya lebih rendah dibandingkan dengan Semang Raya, Gerem Raya sebesar 3,6 kmjam sedangkan Semang Raya
4,6 kmjam pada siang hari dan 2,0 kmjam pada malam hari, dengan arah angin dominan berasal dari utara menuju selatan Gerem Raya dan dari selatan menuju
utara Semang Raya. Kecepatan angin di Semang Raya yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan penyebaran polutan dan pencampuran polutan dengan
udara di sekitarnya.
47
5. 3. Manfaat Hutan Kota