Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian .1 Statistik Deskriptif

Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 1,809 dan nilai du sebesar 1,732. Penelitian ini berada antara du d 4-du 1,732 1,809 2,268. Hal ini berarti dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

4.2.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients terhadap keempat variabel independen yaitu DPK, NPL, CAR, Suku Bunga SBI terhadap Penyaluran Kredit ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 47.505 50.608 .939 .356 DPK .759 .038 .894 19.978 .000 NPL -13.199 4.443 -.140 -2.971 .006 CAR .954 2.504 .015 .381 .706 SUKUBUNGAS BI -1.474 2.816 -.021 -.523 .605 a. Dependent Variable: KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Dari Tabel 4.5 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 47,505 + 0,759 X 1 – 13,199 X 2 + 0,954 X 3 – 1,474 X 4 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diperoleh koefisien regresi DPK sebesar 0,759, koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara DPK terhadap Penyaluran Kredit. Koefisien regresi NPL sebesar -13,199, koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif antara NPL terhadap Penyaluran Kredit. Koefisien regresi CAR sebesar 0,954, koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara CAR terhadap Penyaluran Kredit. Koefisien regresi Suku Bunga SBI sebesar -1,474, koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif antara Suku Bunga SBI terhadap Penyaluran Kredit. Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta persamaan diatas adalah sebesar 47.505. Artinya apabila nilai DPK X 1 , NPL X 2 , CAR X 3 , Suku Bunga SBI X 4 , dianggap konstan, maka Penyaluran Kredit sebesar 47.505. 2. DPK memiliki koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,759. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan DPK sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami peningkatan sebesar 0,759 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 3. NPL memiliki koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -13,199. Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan NPL Universitas Sumatera Utara sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan sebesar 13,199 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 4. CAR memiliki koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,954. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami peningkatan sebesar 0,954 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 5. Suku Bunga SBI memiliki koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -1,474. Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Suku Bunga SBI sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan sebesar 1,474 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F