modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.
Modal inti yaitu modal milik sendiri yang diperoleh dari modal disetor oleh pemegang saham. Modal inti terdiri dari modal disetor, agio saham, cadangan
umum, cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu, laba tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan.
Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman
subordinasi. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan ATMR administratif. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara
internasional berdasarkan Standar Bank for International Settlement BIS. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei
2004, rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut: CAR =
Modal Bank Asset tertimbang menurut Risiko
x 100
2.6. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
Menurut PBI No. 410PBI2002 tentang Sertifikat Bank Indonesia, SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar
uang yang dilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter. Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan sistem lelang. SBI merupakan instrumen yang menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko risk free gagal bayar.
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain :
1. Hasanudin dan Prihatiningsih 2010
Penelitian yang dilakukan oleh Hasanudin dan Prihatiningsih berjudul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non
Performing Loan NPL, dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat BPR di Jawa Tengah”. Variabel dependen yang
digunakan adalah Penyaluran Kredit, sedangkan variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan
NPL, tingkat resiko kredit, dan Tingkat Inflasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil uji
parsial uji statistik t variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran kredit. Tingkat resiko kredit berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Non Performing Loan NPL dan tingkat inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Penyaluran Kredit. Sedangkan tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
Universitas Sumatera Utara
2. Pratama 2010
Penelitian yang dilakukan oleh Pratama berjudul “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode Tahun 2005-
2009”. Variabel dependen yang digunakan adalah Penyaluran Kredit, sedangkan Variabel independen yang
digunakan adalah Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan Suku Bunga Serfitikat Bank Indonesia SBI.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil uji parsial uji statistik t variabel Dana Pihak Ketiga
DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Sedangkan suku bunga SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan. 3.
Satria dan Subegti 2010 Penelitian yang dilakukan oleh Satria dan Subegti berjudul “Determinasi
Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia Periode 2006- 2009”. Variabel
dependen yang digunakan adalah Penyaluran Kredit, sedangkan variabel independen yaitu Non Performing Loan NPL, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO, Capital Adequacy Ratio CAR, Dana Pihak Ketiga DPK, Return on Asset ROA, penempatan dana pada SBI,
dan Market Share. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi panel. Berdasarkan hasil penelitian Capital Adequacy Ratio CAR dan Return on
Universitas Sumatera Utara
Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. penempatan dana pada SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit. Non Performing Loan NPL, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, dan Market Share berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Sedangkan Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
4. Sari 2013
Penelitian yang dilakukan oleh Sari berjudul “Faktor-faktor yang
Mempenngaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia Periode 2008- 2012”. Variabel dependen yang digunakan adalah Penyaluran Kredit,
sedangkan Variabel independen yang digunakan adalah Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan BI rate.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Ordinary Least Square OLS. Berdasarkan hasil penelitian Dana Pihak Ketiga DPK dan BI rate
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit, sedangkan Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit. 5.
Yoga dan Yuliarmi 2013 Penelitian yang dilakukan oleh Yoga dan Yuliarmi berjudul “Faktor-faktor
yang Memp engaruhi Penyaluran Kredit BPR di Provinsi Bali”. Variabel
dependen yang digunakan adalah Penyaluran Kredit, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Dana Pihak Ketiga DPK, Produk
Domestik Regional Bruto PDRB, Suku Bunga Kredit SBK, dan Non
Universitas Sumatera Utara
Performing Loan NPL. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil uji parsial uji statistik t variabel Dana
Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit. Suku Bunga Kredit SBK berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Penyaluran Kredit. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan Non Performing Loan NPL berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian Metode
Analisis Hasil penelitian
1. Hasanudin
dan Prihatiningsih
2010 Analisis
Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Tingkat Suku Bunga Kredit,
Non Performing
Loan NPL, dan Tingkat
Inflasi terhadap
Penyaluran Kredit
Bank Perkreditan
Rakyat BPR
di Jawa Tengah
Dependen : Penyaluran Kredit
Independen : Dana Pihak Ketiga,
Tingkat Suku Bunga Kredit,
Non Performing
Loan NPL,
Tingkat Inflasi
Regresi Linear
Berganda 1.
Dana Pihak
Ketiga berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
Penyaluran kredit 2.
Tingkat resiko
kredit berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
Penyaluran Kredit 3.
Non Performing Loan NPL dan
tingkat inflasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Penyaluran Kredit
4. suku
bunga kredit
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Penyaluran Kredit
2. Pratama
2010 Analisis
Faktor- faktor
yang Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran
Kredit Perbankan
Studi Pada Bank Umum Di
Indonesia Periode
Tahun 2005-2009 Dependen:
Penyaluran Kredit Independen:
Dana Pihak Ketiga DPK,
Capital Adequacy
Ratio CAR,
Non Performing
Loan NPL, Suku Bunga
SBI Regresi
Linear Berganda
1. DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
penyaluran kredit. 2.
CAR dan NPL berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap penyaluran kredit. 3.
Suku bunga SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap penyaluran kredit.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Hasil penelitian
3. Satria
dan Subegti
2010 Determinasi
Penyaluran Kredit
Bank Umum
Di Indonesia
Periode 2006-2009
Dependen : Penyaluran Kredit
Independen : Non
Performing Loan
NPL, Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional BOPO, Capital
Adequacy
Ratio CAR,
Dana Pihak
Ketiga DPK, Return on
Asset ROA,
penempatan dana pada SBI, dan
Market Share. Regresi
Panel 1.
Capital Adequacy Ratio CAR dan Return on Asset
ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
penyaluran kredit 2.
Penempatan dana pada SBI berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap penyaluran kredit.
3. Non Performing Loan
NPL, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO, dan
Market Share berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Penyaluran Kredit
4. Dana Pihak Ketiga DPK
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
4. Sari 2013
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penyaluran
Kredit Bank
Umum Di
Indonesia Periode
2008-2012 Dependen :
Penyaluran Kredit Independen :
Dana
Pihak Ketiga
DPK, Capital Adequacy
Ratio CAR, Non Performing Loan
NPL, BI rate Ordinary
Least Square 1.
Dana Pihak Ketiga DPK dan BI rate berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
2. Capital Adequacy Ratio
CAR, Non Performing Loan NPL berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
5. Yoga
dan Yuliarmi
2013 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Penyaluran Kredit
BPR di Provinsi Bali Dependen :
Penyaluran Kredit Independen :
Dana
Pihak Ketiga
DPK, Produk Domesto
ik Regional Bruto PDRB,
Suku Bunga
Kredit SBK,
Non Performing Loan
NPL Regresi
Linear Berganda
1. Dana Pihak Ketiga DPK
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Penyaluran Kredit.
2. Suku Bunga Kredit SBK
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
Penyaluran Kredit. 3.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan Non
Performing Loan NPL berpengaruh
positif dan
tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konseptual 2.8.1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK Terhadap Penyaluran Kredit