sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan sebesar 13,199 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4. CAR memiliki koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,954. Nilai
koefisien positif menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR
sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami peningkatan sebesar 0,954 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
5. Suku Bunga SBI memiliki koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -1,474.
Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit. Hal ini menggambarkan bahwa jika
terjadi kenaikan Suku Bunga SBI sebesar 1 maka Penyaluran Kredit akan mengalami penurunan sebesar 1,474 dengan asumsi variabel independen
lain dianggap konstan.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F
Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen DPK, NPL, CAR, Suku Bunga SBI yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen Penyaluran Kredit. Hasil dari Uji F adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Hipotesis Secara Serempak Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 622852.614
4 155713.154 173.410 .000
a
Residual 24244.644
27 897.950
Total 647097.259
31 a. Predictors: Constant, SUKUBUNGASBI, CAR, DPK, NPL
b. Dependent Variable: KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 173,410 sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 5 adalah 2,73. Nilai F
hitung
173,410 F
tabel
2,73 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan demikian berarti H
1
diterima dan H
ditolak, atau dapat dinyatakan DPK, NPL, CAR, Suku Bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran Kredit Bank BUMN yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
4.2.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial yang terdiri atas DPK, NPL, CAR, Suku Bunga SBI
terhadap Penyaluran Kredit. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
47.505 50.608
.939 .356
DPK .759
.038 .894
19.978 .000
NPL -13.199
4.443 -.140
-2.971 .006
CAR .954
2.504 .015
.381 .706
SUKUBUNGAS BI
-1.474 2.816
-.021 -.523
.605 a. Dependent Variable: KREDIT
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n – k = 32 – 5 = 27.
Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 27 adalah 2,052. 1.
Pengujian DPK X
1
terhadap Penyaluran Kredit Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,05 dan t
hitung
adalah 19,978 dimana t
hitung
19,978 t
tabel
2,052, maka H ditolak dan H
1
diterima. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit Bank BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengujian NPL X
2
terhadap Penyaluran Kredit Y menunjukkan signifikansi 0,006
α 0,05 dan t
hitung
adalah -2,971 dimana t
hitung
-2,971 t
tabel
2,052, maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial NPL
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit Bank BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
3. Pengujian CAR X
3
terhadap Penyaluran Kredit Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,706 dan t
hitung
adalah 0,381 dimana t
hitung
0,381 t
tabel
2,052, maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial NPL
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit Bank BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
4. Pengujian Sukku Bunga SBI X
4
terhadap Penyaluran Kredit Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,605 dan t
hitung
adalah -0,523 dimana t
hitung
-0,523 t
tabel
2,052, maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara
parsial Suku Bunga SBI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyaluran Kredit Bank BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
4.2.4.3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R
2
terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis
data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .981
a
.963 .957
29.965810 a. Predictors: Constant, SUKUBUNGASBI, CAR, DPK, NPL
b. Dependent Variable: KREDIT Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R
2
adalah 0,957. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 95,7 Penyaluran Kredit Bank
BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh variasi dari keempat variabel independen yang digunakan yaitu Dana Pihak Ketiga DPK,
Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Suku Bunga SBI. Sedangkan sisanya sebesar 4,3 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Kredit
Hasil penelitian ini mengindikasikan peningkatan atau penurunan Dana Pihak Ketiga selama periode penelitian mempengaruhi Penyaluran Kredit secara
signifikan. Semakin tinggi DPK yang berhasil dihimpun oleh Bank, maka jumlah kredit yang disalurkan akan meningkat, demikian pula sebaliknya. Dana Pihak
Ketiga merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penyaluran kredit. Hal ini dikarenakan DPK merupakan sumber dana terbesar
yang paling diandalkan oleh bank bisa mencapai 80-90 dari seluruh dana yang
Universitas Sumatera Utara
dikelola oleh bank. disamping itu, penyaluran kredit merupakan kegiatan utama yang dilakukan bank dalam menghasilkan keuntungan.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratama 2010, Hasanudin dan Prihatiningsih 2010, Sari 2013
yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
4.3.2. Pengaruh Non Performing Loan terhadap Penyaluran Kredit