38
Setelah menetapkan topik, penulis perlu membatasi topik dan menetapkan dimana terletak titik atau sasaran ketidaksesuain pendapat antara pengarang dan
pembaca. Agar batasan topik karangan tepat, maka seorang penulis argumentasi perlu mempertimbangkan sasaran tulisan argumentasi yaitu:
1. Topik argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap
dan keyakinan pembaca. 2.
Topik harus terhindar dari setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertentu.
3. Topik yang ditentukan bukan istilah yang dapat menimbulkan
ketidaksepakatan. 4.
Pengarang harus menetapkan secara tepat titik ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan.
Langkah selanjutnya adalah menentukan judul karangan. Perlu diingat bahwa topik tidak sama dengan judul. Judul karangan bisa dibuat semenarik mungkin
agar pembaca tertarik untuk membaca.
b. Menentukan Tujuan Karangan Argumentasi
Tujuan karangan harus ditentukan sebelum topik karangan dikembangkan karena pengembangan topik sangat tergantung kepada tujuannya. Sebagai contoh
cara menentukan tujuan karangan argumentasi kita mengambil topik ” Kebiasaan buruk merokok” tujuan dalam karangan argumentasi antara lain sebagai berikut:
1. Ingin meyakinkan bahwa akibat merokok berdampak pada pelanggaran tata
tertib. 2.
Rokok menciptakan kondisi kecanduan.
39
Menurut Nursisto 1999: 52 ketika penulis menetapkan tujuan karangan, sekaligus harus dipikirkan juga bagaimana pemecahan masalah atau jalan keluar
untuk mencapai tujuan tersebut. Bahkan harus sudah dipikirkan juga sekiranya diperlukan data-data pendukung untuk menopang jalan keluar yang disarankan
dan hasil yang bisa dicapai. Jangan sekali-kali terjadi rumusan tujuan tidak dapat direalisasikan dalam karangan yang dibuat.
Sebagai contoh diatas, apabila rumusan tujuannya ingin meyakinkan bahwa akibat merokok berdampak pada pelanggaran tata tertib, pengarang harus sudah
membayangkan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi, misalnya: 1.
Karena uang sekolah dipakai untuk membeli rokok, pembayaran uang SPP menjadi tidak lancar.
2. Karena tidak tahan menunda merokok, siswa membolos pada jam pelajaran di
kelas, dan lain-lain. Hal-hal tersebut diatas harus sudah terbayang di benak pengarang untuk
melengkapi karangannya argumentasinya.
c. Mengumpulkan Bahan Karangan Argumentasi
Bahan yang sangat diperlukan dalam karangan argumentasi adalah fakta- fakta, informasi, evidensi, dan jalan pikiran yang menghubung-hubungkan fakta-
fakta dengan informasi tersebut. Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata. Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua
kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung- hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dan evidensi ini yang akan
dijadikan sebagai alat bukti kebenaran yang terkandung dalam sebuah tulisan argumentasi. Dalam mengumpulkan bahan karangan berupa fakta dan evidensi
40
yang akan dijadikan bukti penguat argumen, penulis argumentasi perlu memperhatikan dasar atau prinsip karangan argumentasi.
Keraf 2007: 102 menyatakan bahwa dalam mengumpulkan fakta-fakta sebagai bahan bukti, seorang penulis argumentasi perlu memperhatikan dasar
atau prinsip argumentasi, prinsip tersebut antara lain: a.
Karena argumentasi pertama-tama berdasarkan pada fakta, informasi, evidensi, dan jalan pikiran yang menghubung-hubungkan fakta dan jalan
pikiran tersebut, penulis harus mengetahui mengenai obyek yang akan dikemukakannya serta mengetahui prinsip ilmiah yang mencakup subyek
tersebut. Penulis dapat memperdalam atau mendapatkan fakta dari penelitian, observasi, dan autoritas atau pendapat seorang ahli untuk memperkuat data
dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan karangan. b.
Pengarang harus bersedia mempertimbangkan pendangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri. Artinya
bahwa penulis harus mempertimbangkan pendapat pembaca dengan tujuan untuk mengetahui fakta-fakta lain yang dikuasai pembaca sehingga tidak
menjadikan argumen penulis salah atau ditolak. Hal tersebut di atas sangat penting. Seorang penulis argumentasi harus
berusaha agar pertalian antara berbagai macam fakta dengan gagasan yang hendak dikemukakannya itu telihat logis dan kritis.
d. Menyusun Kerangka Karangan Argumentasi